(Setahun kemudian)
*Cklek (pintu kamar Azizi di buka oleh sang kakak, Ara)
"Nerbener ya nih anak masih ngebo aja" ujar Ara
(Ara pun berjalan ke arah balkon kamar lalu membuka gorden dan membiarkan matahari masuk ke dalam kamar untuk membuat cewe yang masih ngebo ini bangun)
"Buset cahaya surga" ujar Zee sambil menutup wajahnya dengan selimut
"Bangun oy Zoya, kagak mau balik lo?"
"Balik? Kemana?"
"Ke indo lah anying, kagak mau ketemu ka Marsha lo?" ujar Ara sambil menarik selimut Zee
"Oh iya, yaudah 5 menit dah"
"Gue guyur teh jahe ya Zee" ancam Ara
"Ck iya² bangun nih gue"
(Ara pun keluar dari kamar Zee untuk membiarkan adiknya itu menyelesaikan ritual mandinya)
...
(Di ruang makan)
"Morning mah pah" ujar Ara
"Morning Ran" ujar Jean yang lagi sarapan
"Morning sayang, Azizi udah bangun?"
"Udah, baru aja bangun"
"Tuh anak kalo gak kamu bangunin pasti gak mau bangun" ujar Dey
"Emang selama ini dia susah di bangunin?" ujar Ara
"Bangunin Zee tuh harus di guyur Ran, tanya bibi karena bibi yang tiap hari jemur selimut nya Zee" ujar Jean
"Untung aja sekarang ada kamu" ujar Dey
"Gak untung juga sih Mah, buktinya tadi dianya hampir aku guyur juga karena susah banget bangun"
"Guyur aja harusnya Ran"
"Hayo pada gibahin aku kan, jujur kalian" ujar Zee
"Pd banget lo Zizoy"
"Udah² yuk sarapan dulu"
(Mereka pun sarapan dengan tenang(?) ya walaupun di bumbui sedikit keributan antara Ara & Zee)
(Di sebuah taman di depan kafe yang sering Ara & Zee)
"Kenapa gak duduk di kafe aja Ran?"
"Gue lagi gak mau ngopi Zoy" ujar Ara yang sedang menikmati pemandangan di pagi hari kota Melbourne
"Ya kan bisa pesen yang lain"
"Ssst diem" ujar Ara sambil nyomot bibir Zee
"Cuih tangan lu bau aspal" ujar Zee sambil menyingkirkan tangan Ara dari mulutnya "Btw Ran gue kangen kak Marsha deh" lanjutnya
"Ntar kan kita pulang, kagak sabar banget anda" ujar Ara
"Kita flight jam berapa sih?"
"Flight sore"
"Biar apa sih ambil Flight sore, kan bagusan malem biar sampe sana pagi" gumam Zee
"Bacot bener ye lu, diem atau gue iket di pohon"
(Mereka pun diem²an sambil menikmati indahnya pagi di kota Melbourne sambil sesekali cuci mata dengan melihat bule² yang lewat)
(Author > Inget kak Chika Ra, inget Marsha Zee)
(CUMAN LIAT² YE THOR BUKAN NGERDUS *Ara & Zee)
(Author > Set dah galak amat)
(Kota Melbourne emang indah dan cukup menarik bagi Ara namun di Indo lebih nyaman apalagi ada temen² dan seseorang yang paling dia sayang yang sedang menunggu kepulangannya)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta ChikAra
ספרות חובבים"Di kecewakan oleh keadaan dan semesta tapi di sembuhkan oleh orang² yang paling di sayang" "Ini cerita seorang Zahran Khaulah Jinandra yang banyak Plot Twist nya"