Prefisso

1K 151 300
                                    

~Awalan~

Sepasang kaka beradik masih betah bergulung dibalik selimut walau sinar matahari sudah memasuki kamar mereka.

Cringgg...

Sebuah tangan menjulur keluar dari selimut hendak menggapai jam wecker yang sedari tadi sudah berbunyi.

Sebelum tangan itu berhasil meraih jam wecker diatas nakas tubuh nya tiba tiba terdorong kuat dari arah belakang.

Dukk

"Bangsat!!" Umpat nya, kaki adik nya itu mendorong punggung nya hingga ia terperosok jatuh kelantai yang dingin.

Tapi sang pelaku tetap tidak ada pergerakan walau hanya membuka sedikit mata nya atas apa yang ia lakukan kepada abang nya itu.

Tidak ingin kesialannya berlanjut hingga nanti ia segera bangkit dan mengambil guling disamping nya lalu berjalan keluar kamar tapi sebelum itu, Brukkk.

Ia melempar guling itu hingga tepat mengenai wajah adik nya setelah itu ia melenggang pergi menuju ruang makan untuk sarapan.

"Wahh anjing! Anjing!" Kagetnya, ia langsung mendudukan dirinya ditepi kasur dengan mata yang sudah melek sempurna akibat kejadian tadi.

Segera ia mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi kebiasaan nya sedari kecil adalah langsung bergegas mandi jika habis bangun tidur.

Shower itu mengeluarkan air nya yang segar membuat siapa saja yang masih mengantuk dipagi hari bisa langsung tersadar.

"Akhhsss perih anjing" pekik nya menahan perih luar biasa. Segera dirinya melihat kearah kaca dan benar saja luka itu berada di punggung atas sebelah kiri yang masih memerah dengan bentuk nya yang bergaris itu masih segar jika dilihat.

"GARAANJINGG!" Pekik nya lagi sambil mengamati luka kemudian ia cepat cepat menyelesaikan mandi nya sambil meringis kecil. Setelah semua nya beres dirinya langsung turun ikut bergabung dimeja makan.

Saat sudah sampai diujung meja makan ia berdiri sambil berkacak pinggang. "Heh! Abang anjing stop ngebarcode gue!"

Garaniel Archille Cailo memiliki kebiasan buruk nan keji, menyiksa seseorang adalah hal lumrah baginya ia tidak bisa seminggu saja tanpa melakukan aksi. Ya Gara merupakan seorang psycho tapi ia tumbuh dalam keluarga cemara, aneh bukan?

Tidak, tidak aneh karena sang ayah juga kerap kali melakukakn perbuatan yang sama dengan Gara, tanpa perlu melakukan tes DNA Gara sudah terbukti merupakan putra kandung nya.

Mereka sudah tidak satu kamar tetapi adik nya itu yang sering sekali memasuki kamar nya dan menggunakan kasur nya untuk tidur dimalam hari.

Berbeda dengan sang adik yang sering menjadi bahan siksaan sang kaka, pemilik nama lengkap Keniel Archie Cailo itu sangat berbanding terbalik bisa dibilang ia mengikuti jejak sang ibu.

"Maaf, khilaf" sahut nya enteng dengan sandwich ditangannya.

Mulut nya mencibir tanda tidak terima. "Fuck khilaf setiap minggu anjir" omel nya langsung mengambil posisi disamping sang ibu.

"Bang kurangin, kasian Niel korban kamu terus" ucap penurun marga Cailo itu siapa kalau bukan papi nya.

"Tau kamu bang gimana mau dapet pasangan kalo kamu serem gitu" sahut mami nya, tanggannya dengan sigap mengambilkan sarapan untuk putra kedua nya.

"Lho tapi daddy bisa dapetin mami kan" timpal papi

"Iya, gak janji tapi"

"Bodoamat bang!"


.....



Disatu sisi dengan rumah yang tak kalah megah nya tapi berbanding kebalik dengan suasana rumah nya.

Seorang gadis tengah bersiap karena hari ini adalah hari Senin hari yang dimana orang orang masih ingin memperpanjang libur nya.

Pintu kamar terbuka menampilkan seseorang yang tidak tahu diri berada dirumah nya. "Heh! cepet turun anjing! mama nungguin. Gue gak mau ya setiap pagi harus kekamar lo dan nyuruh lo turun" setelah mengatakan itu ia langsung melenggang keluar kamar.

Lorraine Clarinta Mclean gadis cantik yang hidup nya penuh dengan luka.

Semangat hidup didalam dirinya sudah hilang sejak ibu nya menghilang dan ayah nya menikah dengan orang lain dihidup nya dan ayah nya.

Hidup nya sudah hancur, setiap hari ia harus melewati sakit nya dengan tinggal bersama ibu tiri dan kaka tiri. Tidak jarang mereka menyakiti fisik maupun mental.

Yang terparah dirinya pernah disiram dan kunci dalam ruangan yang dingin, alhasil Lorraine tumbang tubuh nya pucat dan bibir nya biru khas seperti orang yang terkena hipotermia.

Jika kalian bertanya dimana sang ayah jawabannya adalah sedang keluar negeri karena bisnis nya yang sudah mendunia sering sekali ayah Lorraine meninggalkannya.

Dengan terpaksa dirinya bangkit menuju meja makan melewati ruang keluar dengan sofa yang penuh paper bag belanjaan. Ia yakin pasti ibu dan kaka nya itu menghamburkan uang yang diberikan ayah nya semalam.

Tak ingin mengambil pusing ia langsung bergegas menyantap makanan nya dan berangkat ke sekolah.

Sekarang ia duduk di tahun terakhir masa SMA nya. Tidak seperti kisah SMA lainnya, Lorraine hanya menjalani masa SMA nya hanya dengan belajar setelah itu pulang.

Setelah selesai menyantap makanannya, ia berpamitan hendak berangkat. "Aku berangkat" ucap nya datar meraih kunci mobil atas meja tv.

"Siapa suruh lo bawa mobil, mobil lo mau gue pake jadi lo jalan kaki!" Sahut Audrey sambil berkacak pinggang.

"Tapi kan lo juga punya mobil" bantah nya

"Kamu! Denger gak apa yang dibilang anak saya. Masih mending kamu gak saya usir cuma jalan kaki aja gak mau" timpa ibu nya

Sial pagi hari nya selalu seperti ini, belum ketika ia berpaspasan bersama Audrey disekolah nanti. "Ma aku bakal telat kalau jalan kaki hari ini!" Ucap nya tidak terima

"Ya itu derita lo! Kenapa jadi kita yang ngurusin. Sana berangkat rusuh aja lo!" Mengambil paksa kunci mobil yang sudah berada ditangan Lorraine.

"Pak Tono" panggil Lorraine, ia akan meminta pak Tono sopir keluarga nya untuk mengantarkannya hari ini.

"Suruh siapa kamu diantar pak Tono, pak Tono akan mengantar saya hari ini. Jadi kamu jalan kaki" tukas nya

"Sana pergi!" Usir nya lagi

Mau tidak mau ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki atau naik angkutan umum. Tapi tetap saja gerbang utama sudah ditutup tanda nya ia terlambat memasuki area sekolah.






🐾🐾




Hewoo aku kembali dengan cerita baruu🥰😌

Jika kalian suka jangan lupa klik ⭐ dibawah ini




Sweetest Of Cruel ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang