Vicinanza

325 27 27
                                    

~Kedekatan~

"Lo bohong, sekarang gue gak akan biarin lo pergi lagi" 

Karena secara psikologis manusia, ketika seseorang berbohong cenderung melihat kearah kanan dan memikirkan jawaban untuk menutupi kebohongan yang lainnya.

Sedetik kemudian Gara mengangkat Lorraine seperti karung beras. "Gara! Turunin gue"

Karena tubuh Lorraine yang ringan memudahkan Gara untuk mengganti posisi menggendong nya menjadi koala. 

Lorraine dengan sigap mengalungkan tangannya saat terhuyung kebalakang. "Kalo gue jatoh gimana!" 

"Gak akan selagi sama gue" kembali ke sofa tengah dengan Lorraine yang ia pangku. 

Lorraine menatap wajah tampan itu yang berada didepannya alis tebal, hidung mancung jangan lupakan jawline yang membentuk sempurna. 

Gara menahan belakang pinggang Lorraine agar tidak terjatuh. Keheningan melanda mereka berdua.

"Dengerin gue Raine, lo gak sendirian sekarang ada gue. Use me as you like, lo mau bales dendam atau cari nyokap lo, lo bisa minta bantuan gue. Gue akan bantu lo, jadi jangan pergi buat ngerasain sakit lagi" 

Lorraine tertegun mendengarnya selanjut nya ia tersenyum manis ternyata masih banyak manusia baik diluar sana. "Makasih, Makasih karena lo udah baik banget sama gue padahal kita baru ketemu kemarin dan juga nolongin gue." 

"Emm kalo gue minta bantuan lo apa boleh?" Lanjut nya lagi

Gara mengangguk semangat "apa? sebutin semua yang lo mau, gue akan bantu"

Lorraine menggeleng, tidak ia tidak mau semua nya Gara yang melakukan. "Cukup bantuin gue dari belakang, gue mau cari tau nyokap gue dan buat nenek lampir itu menjauh dari keluarga gue Gara" lirih nya

Gara mengangkat wajah Lorraine yang menunduk. "Gue akan bantu apa pun itu, tapi inget kalo sekira nya lo udah gak kuat biar gue yang lanjutin, hmm?" 

"Satu lagi gue gak mau lo nunduk saat lo sedang berhadapan dengan siapa pun" Lorraine mengangguk meng iya kan 

"Bagus, sekarang tidur lo gak liat sekarang jam berapa?" Gara menarik Lorraine kedalam dekapannya

"GARAA, lo mau buat gue mati!!" 

...

Mami nya itu masuk dengan tergesa gesa kedalam unit apartemen nya. "Gara kamu kenapa gak pulang semalam!!" 

"Gara mami tau kamu dida...." ucapannya terhenti ini pertama kali nya ia melihat sang anak bersama seorang gadis senyum nya terbit melihat kedekatan itu, tau begitu ia tidak akan susah payah untuk menjodohkan anak nya dengan anak kolega suami nya.

Dengan perlahan ia berjalan kearah dapur, ia sudah membawakan anak nya berbagai macam lauk yang sudah ia bikin dari rumah serta beberapa makanan untuk di kulkas untuk persediaan. 

"Kulkas nya bisa bersih gini sih, pasti Niel yang abisin" tuduh nya tapi memang benar anak kedua nya itu lah yang sering menghabiskan makanan dirumah maupun diapartement Gara. 

Prangg!!

Panci stainless steel itu terjatuh saat mami mencuci buah membuat dua sejoli yang sedang tidur berpelukan itu ikut kaget.

Gara sampai terjatuh ke lantai karena Lorraine mendoronga nya kaget. "Mami?" 

"Ehh aduh maafin mami ya panci nya jatoh, kalian lanjut tidur aja mami tinggal nyuci buah kok" 

Lorraine yang tersadar langsung duduk dengan rapih disofa sambil menundukan wajah nya. "Tumben mami pagi pagi keseini"

"Tumben tumben biasa nya mami juga kesini pagi kamu aja yang gak bangun" cibir mami

"Wahh kamu siapa nama nya sayang, cantik sekali" 

Lorraine yang menatap Gara, dan Gara langsung mengode untuk Lorraine menghampiri mami nya. "Lorraine tante" balas nya sambil tersenyum

"Nama yang cantik, apa kamu pacar Gara sayang?" 

Lorraine yang ditanya seperti itu bingung. "Buk..." 

Gara menyambar "nanti Gara jelasin dirumah, Gara bawa Lorraine sekalian sekarang mami pulang dulu" mendorong perlahan mami nya dari belakang

"Pake baju kamu Gara belum halal xixixi" shit mami sangat memalukan dirinya

Gara menggandeng mami nya itu menuju keluar "nanti Gara kerumah"

"Anak kurang ajar, Gara mami sedang mengobrol sama Raine" Gara terus terkena serangan tabokan dari mami nya. Lorraine ikut membuntuti mama dan anak itu.

"Byee sayang nanti kerumah yaa" teriak mami Gara

"Iya tante nanti Lorraine mampir" sebenar nya ia sedikit ngilu melihat Gara yang terkena tabokan maut tetapi ia juga puas melihat nya. 

"Pak anterin mami pulang lagi" ujar Gara kepada sopir yang tadi mengantar mami nya.

"Bang sayang lho kalo gak dijadiin pacar" ucap mami dari jendela mobil

Mata nya memutar. "Nanti Gara kerumah bye mami hati hati" 

"Pak buruan jalan" suruh Gara

Pin pintu berbunyi Lorraine langsung menghampiri Gara dan mengekorinya. "Gue jadi gak enak sama mama lo" 

"Enakin aja"

"Ish gak gitu!" Sebal nya

"Gak usah pikir aneh aneh, mami gak sekuno itu. Sana siap siap pake baju dilemari gue aja nanti baru kita beli habis dari rumah" 

Lorraine gelisah ia takut bertemu kembali dengan mami nya Gara apalagi nanti jika ada papi nya. 

"Apa gue pergi aja ya, ya gue pergi aja Gar" 

"Sekali lagi bilang mau pergi, gue buat lo gak bisa jalan. pilih mana?" Tubuh Gara berbalik langsung menubruk Lorraine yang tepat berada dibelakang nya.

Kata kata tersebut terdengar ambigu tapi Lorraine mengingat lagi kelakuan Gara kemarin mungkin yang Gara maksud adalah mematahkan kaki nya? Lorraine bergidik ngeri ia sampi mundur. 

Gara menghembuskan nafas nya, pasti Lorraine takut. "Gak usah takut, gue sebisa mungkin nahan buat gak akan siksa lo" dengan wajah watados nya ia berbicara

"Aaaaaaa" Lorraine berlari menuju Gara

"Gak usah lari Raine!" 

Saat ini mereka berdua sudah sampai dikediaman orang tua Gara lebih tepat nya didepan gerbang yang cukup besar. 

"Duhh gue tunggu sini aja deh Gar" gusar nya

"Percaya sama gue semua nya aman" bagi Gara dengan batas toleransi sabar hanya sebesar biji jagung saat ini bertambah besar sebab mereka sudah berada dimobil sejak 15 menit yang lalu diluar gerbang rumah nya

"Tapi kan baju gue jelek bangett terus gue juga gak bawa apa apa, beli dulu gak sih Gar" sungguh diluar nalar Gara

"Denger pertama lo udah cantik, mau lo pake baju sundel bolong lo tetep cantik kedua lo gak perlu bawa apa apa" 

"Tapi gue gak enak, masa bertamu gak bawa apa pun" menggenggam tangan besar Gara

"Oke gini aja, hari ini gak usah bawa apa pun besok kita balik lagi terserah lo bawa apa. Deal?" Tawar Gara begitu Lorraine mengangguk Gara menghembuskan nafas lega

"Kita bisa masuk sekarang?" 

"Lima menit lagi please" Lorraine memegangi dada nya yang berdegub lebih kencang. Ingin rasanya Gara mengumpat sekencang kencang nya sekarang. 







🐾🐾



Haii begaimana dengan part ini🤔

Jangan lupa kik⭐ dan komen💌 yaaa



Sweetest Of Cruel ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang