"Tidak ada orang yang bisa di percaya selain dirimu sendiri, bahkan orang yang kau anggap baik juga bisa menusukmu dari belakang!"
-Zarel Arsan Ariendra****
Pagi ini suasana terlihat sangat buruk, suasana mencekam,angin yang berhembus kencang dan awan yang menghitam, membuat semua orang enggan untuk keluar rumah.
Di kamarnya tampak ada seorang gadis yang terbaring dengan wajah pucatnya. gadis itu masih setia menutup matanya.
"Hey!! kapan Lo bangun?! gue bosen nungguin Lo terus!" kesal seorang laki-laki yang duduk di sofa yang ada di kamar gadis itu. "Lo gak mati kan?" monolog laki-laki itu asal.
"OMG! kalo Lo mati, Lo jangan gentayangin gue yaa!!" heboh laki-laki itu.
Ugh!
Lenguhan terdengar dari bibir gadis itu. laki-laki yang duduk di sofa itu gelagapan, dia bergegas mengambil masker dan memakainya terburu-buru, supaya gadis itu tidak melihat wajahnya.
Gadis itu mengerjapkan matanya, menetralkan pandangannya. saat pandangannya mulai stabil gadis itu menengok ke arah sofa, dia terkejut saat mendapati ada seorang laki-laki bermasker yang sedang duduk dan menatapnya.
"Siapa Lo? kenapa Lo ada di kamar gue?" tanya gadis itu.
Laki-laki itu memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan gadis itu.
"Kalo gak ada gue, mungkin Lo udah mat1 tenggelam di kolam" sewot laki-laki itu. ya gadis itu adalah Lyra, Lyra yang mendengar ucapan laki-laki itu hanya terdiam.
"Tenggelam? kolam? maksudnya?" tanya Lyra bingung.
Laki-laki itu mengembuskan nafasnya kasar "huh.. Lo lupa atau pura-pura lupa si?" kesal laki-laki itu. "Lo hampir mat1 tenggelam di kolam belakang rumah Lo!! dan Lo masih nanya maksudnya apa? gila!" lanjut laki-laki itu.
Lyra mengernyitkan dahinya "kok Lo nyolot si? siapa Lo?! hah!" sentak Lyra tidak suka.
Laki-laki itu terkekeh "gue? gue pahlawan Lo!!" sombong laki-laki itu.
Lyra memutar bola matanya malas saat mendengar balasan dari laki-laki aneh yang ada di hadapannya ini.
"PD sekali beliau ini" cibir Lyra kesal. "Lo kok Masih di sini? gue pingsan berapa lama?" pertanyaan beruntun keluar dari bibir Lyra.
Laki-laki itu berdehem sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Lyra "ekhem!.. gue masih di sini karena gue lagi njagain seseorang,, dan Lo pingsan selama satu hari" jelas laki-laki itu.
Dia bangkit dari tempat duduknya dan berucap "gue mau pulang, Lo jangan kangen yaaaa" goda laki-laki itu, Lyra tergelak mendengarnya,, kangen dia bilang? kenal aja kagak, pikir Lyra.
Lyra bergidik ngeri "j1j1k gue, oh iya, nama Lo siapa?" tanya Lyra penasaran. laki-laki itu menjawab "gak perlu tau"
Lyra mendengus kesal dengan jawaban itu, tidak salah bukan jika dia menanyakan nama dia? pikirnya.
laki-laki itu keluar dari kamar Lyra, dia masih penasaran siapa laki-laki itu? kenapa dia bisa ada di kamarnya? Apakah ayah dan Vani tidak melihat dia? pertanyaan demi pertanyaan muncul di pikiran Lyra.
Lyra memandang keluar jendela, hujan mulai mengguyur kota dengan deras. "gue penasaran sebenarnya siapa yang ndorong momy" ujar Lyra.
Lama Lyra melamun, akhirnya dia memutuskan untuk turun kebawah. dia melihat Vano dan Angga yang sedang bercanda tawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyra
RandomDi sini bercerita tentang betapa sempurnanya para pemeran, dari pemeran utama sampai figuran. Tokoh di cerita ini semuanya 'sempurna' baik secara fisik, mental, maupun batin. {}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{🥀}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{} "Jangan memaksa orang...