بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalamualaikum warahmatullah..
HAYHAY PARA MANUSIA
Ditunggu vote nya ya!
Tinggalin jejak di kolom komentar
RAWR!!!🦖🦖🦖°•happy reading🦋•°
°
°
~🕊️~"Arghhh!"
"MAS RAFAN!!!" Mendengar teriakan suaminya membuat Hanin segera berlari keluar rumah.
"Ya Allah mas!" Jantungnya seketika berdebar kencang, dia segera menghampiri Dani yang tengah berjongkok disamping suaminya.
"Ko bisa gini si mas?"
"Kepeleset sayang, awhh" ringis-nya sembari mengusap-usap bagian punggung yang sempat terbentur lantai.
"Astaghfirullah.. Hanin kan udah bilang hati-hati" omel Hanin.
"Musibah sayang, lagian mas gapapa ko"
"Ayo kak, Dani bantu" Dani segera membantu Gus Rafan untuk berdiri dan memapahnya berjalan masuk. Hanin juga ikut membantu walaupun hanya sekedar memegangi lengannya.
Saat sudah diruang tamu, Hanin langsung berlari menaiki tangga. Gus Rafan dan Dani hanya saling pandang tidak mengerti apa yang akan dilakukan wanita itu.
"Makasih Dan" ucap Gus Rafan sembari duduk di sofa. Dani hanya mengangguk seraya tersenyum.
"Sini mas" Hanin kembali ke ruang tamu dan langsung duduk bersimpuh didepan kaki suaminya.
"Eh ngapain sayang?" Tanya Gus Rafan yang merasa kebingungan.
Hanin hanya diam dan membuka obat yang diambil dari dalam kamarnya.
"Awss" ringis Gus Rafan saat Hanin menekan telapak kaki kirinya dengan sebuah kapas.
"Tahan sebentar mas" titah Hanin membuat Gus Rafan hanya mengangguk pasrah.
"Awhh.. sayang, sakit.."
"Pfft.." Dani menahan tawa melihat ekspresi Kaka iparnya yang tengah menahan perih.
"Nah udah selesai" Hanin bangkit dan mendudukkan diri disamping suaminya.
"Sakit ya mas? Maaf ya, biar cepet kering lukanya" imbuhnya sembari mengelap keringat yang menetes di kening suaminya.
"Dani sama sekali ga tau loh kalo ada luka disitu" ungkap Dani merasa takjub dengan ketelitian kakaknya.
"Jangankan kamu Dan, Kaka sendiri aja gatau" timpal Gus Rafan yang melihat kakinya sudah di tutupi kain kasa.
Hanin hanya tertawa kecil menanggapinya.
"Terimakasih sayang.." ungkap Gus Rafan sembari menatap dalam manik mata Hanin dan merangkul pinggang istrinya.
"Permisi, Masih ada orang disini" lontar Dani membuat mereka berdua terkekeh.
"Oh iya, kamu disini sampe kapan Niel?"
"Besok juga balik kak, makanya ayah bunda buru-buru pulang"
"Loh, cepet banget?" Kaget Hanin.
"Dani mau ujian kak, jadi gabisa lama-lama disini" ungkapnya membuat Hanin cemberut sedih.
"Gimana rasanya kuliah di Kairo Dan?" Tanya Gus Rafan mengganti topik.
"MasyaAllah enak banget kak. Dani bersyukur sih bisa keterima disana. Temen-temen Dani juga baik-baik banget, enak deh pokoknya" ungkap Dani begitu semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta DyaDra | On Going
Teen FictionFollow dulu kak⚠️ °• Dra •° Seperti bunga Daisy yang mekar di tengah padang, kelembutanmu menyejukkan seperti ajaran Islam yang memuliakan setiap langkah kebaikan. Keceriaanmu menyinari sekeliling, mengingatkan pada cahaya kasih-Nya yang tak pernah...