XXI

1.5K 72 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum gesss

Sudah siap baca?
Xixixi

Jangan lupa vote dulu😋
Happy reading🦋

°
°
~🕊️~

"Kenalin, saya istri pertamanya mas Rafan"

Seperti tersambar petir, tubuhnya mendadak tegang dan terasa kaku. jantungnya berdebar sangat kencang, dadanya terasa sesak, bahkan lidahnya terasa kelu. Apa yang baru saja ia dengar? Istri pertama? Jadi selama ini Gus Rafan mempunyai seorang istri? Lalu kenapa dia tidak bilang dari awal? Pikirannya terasa sangat kacau sekarang.

"Benar Hanin, dia istri pertama saya. Sedangkan kamu adalah istri keempat saya" ungkap Gus Rafan dengan santainya. Dia sama sekali tidak perduli melihat mata Hanin yang kini mulai berkaca-kaca.

"M-maksudnya a-apa mas?" tanya Hanin dengan terbata-bata, rasanya dia tidak kuat lagi untuk berbicara.

"Kamu tenang ya, saya tau lama-lama kamu pasti akan bisa menerima semua ini"

Hanin menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang dikatakan Gus Rafan barusan. Semudah itu kah dia mengucapkan semua itu?

"Sayang.. ini buket Daisies kesukaan kamu" Gus Rafan tiba-tiba memberikan buket Daisies tadi. Bukan untuk Hanin, melainkan untuk wanita yang dikatakan sebagai istri pertamanya itu.

"Aaa makasih mas. Mas tau banget ya kesukaan aku" seolah tidak menghargai perasaan Hanin, mereka malah bermesra-mesraan dihadapannya.

"Sini peluk dulu" Gus Rafan hendak membawa wanita itu kedalam pelukannya. Tetapi semua itu saat Hanin tiba-tiba menarik lengan Gus Rafan dengan kasar.

"Maksudnya apa Hanin? Berani-beraninya kamu tarik saya seperti ini!?" Makinya sembari menepis tangan Hanin dengan kasar.

"Kalau kamu bersikap seperti ini lagi, saya akan tinggalkan kamu!" Tegasnya dengan tatapan begitu nyalang.

"Mas.. mas kenapa? Ini bohong kan mas? Bilang sama Hanin kalo ini bohong. mas.." lirihnya dengan air mata yang sudah turun deras.

"Iya sayang, ini bohong, ada apa memangnya?" Tanya Gus Rafan sembari menangkup wajah Hanin.

"Mas.."

"Ssstt.. hey, mas disini. Ada apa sayang.." Gus Rafan mengecupi kening Hanin berkali-kali karna merasa begitu khawatir.

Hanin mulai mengerjap kala deru nafas Gus Rafan terasa menerpa wajahnya. Saat wajah suaminya terlihat jelas, ia langsung mengalungkan lengan pada leher sang suami. "Mas.. jangan tinggalin Hanin" ia berucap lirih, membuat Gus Rafan mengernyit bingung.

"Enggak sayang, mas ga tinggalin kamu.." sahut Gus Rafan sembari mengusap-usap puncak kepala istrinya.

"Mas jahat!" Hanin memekik garang. Dada Gus Rafan ia hujani dengan pukulan-pukulan kecil.

"Hei.. kenapa? istighfar sayang.." titah Gus Rafan sembari membalikkan posisi mereka.

Hanin berucap istighfar berkali-kali hingga hatinya merasa sedikit tenang. Ia sembunyikan wajahnya tepat pada ceruk leher sang suami. "Mas.." panggil Hanin lirih.

"Iya sayang, ada apa hm?" Sahutnya dengan tangan yang bergerak mengusap-usap punggung Hanin.

"Mas punya istri berapa?" Pertanyaan tiba-tiba yang muncul dari lisan Hanin membuat Gus Rafan ingin tertawa. Tetapi sekuat tenaga ia tahan karna kondisi istrinya sedang tidak baik-baik saja.

Cinta DyaDra | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang