'°•back•°'Author POV
Suasana hati Deon seketika memburuk dengan ucapan dari Oel,dan sepertinya ucapan dari Anzhe pun sudah tak di gubris oleh Deon, Anzhe pun sama seperti Deon. Masih memikirkan ucapan yang ia lontarkan sebelumnya.
"Tuan Demon kenapa suasana hati anda memburuk-"
Mulut Oel langsung dibungkam,Oel kebingungan,Anzhe menggerutu dan juga iblis lain di sekitarnya ikut gelisahAnzhe pun kini menjadi bingung,dia bukanlah tipe orang yang bisa mengucapkan kata kata yang menenangkan ataupun sejenisnya,dia terbiasa mengekspresikannya dengan sebuah tindakan. Namun tindakan apa yang harus ia lakukan sekarang?
"Oh tuan Demon apa anda tahu kalau dulu Trover juga menggunakan sihir?"
Ririnel mengubah suasana dengan membuka topik baru,ini cukup melegakan beberapa orang"...Tapi kenapa dia tidak memakainya lagi sekarang?"
Ririnel dibuat cukup senang akan respon Deon"Karena dia sudah menghabiskan semua mana-nya!"
"Saya yakin pasti dia tahu bahwa mana yang dikomsusi oleh sihir tidak dapat dipulihkan, jadi kami harus mengendalikannya dengan baik. Tapi masalahnya,kepribadiannya yang suka bersenang-senang membuatnya kehabisan seluruh mana-nya tanpa memikirkan masa depan"
"Jadi apa komandan pasukan 9 tidak akan bisa menggunakan sihir selamanya?"
Deon bertanya lagi"Tidak! Dia hanya bisa menggunakan sihir itu sekali,di saat-saat terakhir."
"Itu adalah kekuatan Raja Iblis yang ada ditubuh kami. Karena kami para iblis,lahir dari raja iblis,tubuh kami juga terbuat dari kekuatannya. Dan bisa dibilang itu adalah mana yang lebih kuat dan murni dari apapun. Dia akan menggunakan mana itu"
Setelahnya keheningan kembali berlanjut,dengan suasana yang lebih baik dari tadi. Pertarungan pun masih berlanjut dengan sengit,sampai ketika serangan dari Trover mengahancurkan beberapa bagian juga membuat bagian-bagian dari arena pertandingan ini berhamburan dengan ungkuran bongkahan yang bermacam-macam. Debu menyebar seluruh bagian dirungan ini,membuat penglihatan cukup terganggu dan sepertinya dewi fortuna sedang menguji 'keberuntungan' milik Deon,karena satu dari bagian arena yang hancur ada yang terlempar kearah Deon.
Deon tidak sempat memberikan reaksi apapun,hanya gerutuan yang ia keluarkan. Sebelum bongkahan besar itu mencapai Deon, seseorang menyerang bongkahan besar itu menjadi seukuran kerikil yang terlempar ke sembarang arah.
Ed yang sebelumnya ingin melakukan sesuatu kini terdiam melihat kecepatan seseorang di hadapan Deon.
Itu Anzhe.
Ia kini duduk ala berlutut dan membelakangi Deon,tangan kirinya memegang belati yang ia gunakan untuk menghancurkan bongkahan itu. Memang,sudah menjadi fakta umum akan ketenaran Anzhe sendiri yang memiliki agility yang bagus,ia bergerak dengan cepat untuk memotong bongkahan yang melayang ke arah Deon,ia berpikir cara ini lebih aman di banding menggunakan sihir yang tentu saja akan dapat terdeteksi oleh Raja Iblis,walau ia yakin Raja Iblis pasti telah mengetahui keberadaannya. Tapi Anzhe malah menjadi pusat perhatian setelah tudung miliknya terbuka dan wajah juga rambutnya terlihat jelas. Mata silver juga rambut maroon nya terlihat berbanding terbalik dengan Deon. Orang yang bereaksi pertama adalah Ed,ia langsung mendekati Deon.
"Apa anda baik baik saja!"
"Aku baik-baik saja-uhuk! uhuk! uhuk!"
Melihat Deon yang kembali muntah darah membuat Ed dan Anzhe kembali bereaksiAnzhe mendekat pada Deon ia segera memberinya sapu tangan miliknya dan ia merangkul pundak serta mengelus pelan Deon.
Pertarungan antara Trover dan Dernivan seketika berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [Male!OC] (HIATUS; WAITING FOR S2)‼️
FanfictionI'm Not That Kind Of Talent x Male!OC Anzhe Naese Anak kedua dari keluarga Naese, keluarga bangsawan yang menyandang status Duke. Mereka bersikap netral akan kekaisaran namun memiliki dampak besar. Anzhe tumbuh besar dengan ingatan yang cukup menaku...