~Happy reading~
➷➷➷
Malam semakin larut. Udara malam menusuk lengan putih yang terekspos bebas. Sial! Cesy mengutuk dirinya sendiri karena lupa membawa jaket. Ia tadi terburu buru berangkat sebab sudah terlambat bekerja. Dan lebih sial lagi gara-gara terlambat, Cesy harus lembur. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan perjalanan menuju kost an nya masih cukup jauh. Ia memeluk dirinya sendiri lalu semakin mempercepat langkahnya.
Saat Cesy memasuki jalanan yang sepi dan gelap, netranya menyipit kala menangkap siluet seseorang. Semakin dekat, semakin dekat. Ia membelalakkan matanya kala melihat orang itu berlumuran darah sambil terduduk lemas. Cesy menghampiri orang itu, ternyata seorang lelaki yang sudah tak sadarkan diri. Gadis itu celingukan menatap sekitar berharap ada pengendara yang lewat namun nihil.
Kini Cesy harus bagaimana? Lalu ia bangkit dan berjalan cepat menuju arah kost an nya. Bertujuan ingin memberi tahu kepada tetangga. Untungnya kost an itu sudah tak jauh dari sini. Cesy bernapas lega karena beberapa meter lagi ia akan sampai. Tapi, tangannya sudah ditarik kuat oleh seseorang. Membawanya ke sebuah gang sempit. Cesy reflek ingin berteriak namun mulutnya sudah dibungkam kuat oleh orang itu.
Bau anyir menguar dari lelaki itu. Dengan penerangan yang remang-remang dan sebuah tudung yang dipakainya, Cesy jadi tak bisa melihat siapa orang ini. Namun satu hal yang kini ia sadari. Lelaki ini adalah lelaki yang tadi hendak ia tolong. Tapi bagaimana bisa? Bukankah lelaki ini terluka dan tak sadarkan diri? Cesy semakin gemetar dibuatnya. Rasanya ia ingin pingsan sekarang juga.
Tubuhnya direngkuh kuat hingga menempel dengan lelaki itu. Ia berusaha memberontak namun usahanya sia-sia, orang ini sangat kuat. Dengan segenap keberaniannya ia menendang betis lelaki itu dengan kencang. Dan berhasil! Ia bisa kabur dari gang sempit itu. Berlari tergesa-gesa sampai tak sadar jika ada sebuah batu yang membuatnya tersandung. Sial! Ia melihat kebelakang dan ternyata lelaki itu sudah berdiri menjulang di hadapannya. Cesy menangis sejadi jadinya.
Tangannya kembali ditarik dengan paksa. Lelaki itu mencengkram rahangnya kuat. "Gadis nakal!" Desisnya lirih.
Suara berat itu semakin membuatnya merinding. "M-mau lo apa! Please lepasin gue!" Suara itu terdengar gemetar. Saking takutnya ia sudah tak bisa memberontak.
Lelaki itu terkekeh mengerikan lalu menyeringai seram. "Memohonlah! Mungkin gue akan kasihan dan lepasin lo!" Dengan kasar ia memaksa gadis itu untuk bersimpuh.
Cesy mendongak menatap melas lelaki itu. "T-tolong lepasin gue. Gue mohon, gue cuma mau pulang, please."
Lelaki itu menggigit bibirnya sendiri. Melihat gadis itu memohon dihadapannya membuat ia merasa jantungnya berdebar kencang. Dengan pakaian tipis itu, ia bisa merasakan kulitnya yang sangat lembut. Wajah gadis itu penuh air mata dan tatapan yang sayu membuatnya merasa bersemangat.
"Bangun! Nama lo siapa?" Suara itu kembali terdengar seram.
Cesy bangun dengan takut-takut. "Cesyllina Amour."
Lelaki itu bersmirik. "Congrats, gue lepasin lo, Amour!"
Cesy tersenyum senang. "B-beneran?"
Lelaki itu mengangguk. "Pergi sebelum gue berubah pikiran!"
Segera Cesy pergi dari sana dengan cepat. Bersyukur kepada Tuhan yang masih menyelamatkannya dari lelaki itu. Dengan langkah kaki yang cepat ia sudah pergi menjauh. Tak sadar jika lelaki itu masih menatapnya tajam walaupun sudah hilang ditengah kegelapan.
Lelaki itu menyeringai seram. Gadis itu miliknya! Mulai detik ini, saat ini dan selamanya.
"You're mine, Amour!"
➷➷➷
Haloo semuaaa
Ini cerita pertama aku semoga kalian suka yaww
Biar lebih akrab panggil aku Ata aja hehe
Eh satu lagiiii
Janlup follow and vote 😁
Coment juga ya man teman😁Maap ngelunjak dikit🙏😭
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIAN
Teen Fiction[18+]⚠️[FOLLOW SEBELUM BACA!] "Shh, you're so sexy tonight!" "Cowok gila!" "Hahaha right! Gue gila karna lo, Amour!" Berurusan dengan Carberius adalah kesialan terbesar dalam hidupnya. Cesyllina Amour, gadis sebatang kara yang hidupnya serba kekuran...