~ Shape Of My Heart ~
Sea Tawinan tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Meski di hadapan Jimmy Jitaraphol sudah tidak terhitung berapa kali ia membual tentang -aku-akan-mengejar-pria-yang-ku-cintai-sesulit-apapun-itu- pada kenyataannya Jimmy adalah cinta pertama sekaligus satu-satunya orang yang pernah Sea sukai.
Hari ini, untuk pertama kalinya ia meragukan dirinya sendiri.
Pun melihat Jimmy dikelilingi gadis-gadis seksi bukanlah hal yang baru, tapi Yang Seobin menguarkan aura berbeda. Biasanya Sea tidak ambil pusing dengan sindiran mau pun sumpah serapah dari Jimmy dan gadis-gadis centil di sekelilingnya. Namun setiap ucapan Seobin seperti tepat memukul ulu hatinya.
Sea yang awalnya hanya merenung di jendela kamarnya kini bergeser ke depan cermin besar yang ada di sana. Berkaca memperhatikan dirinya sendiri dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Aku tidak seburuk itu."gumamnya meski ada aroma pesimis di sana.
"Aku hanya tertarik dengan wanita berdada besar, mengerti?"
Ucapan tegas Jimmy hari itu seketika membayangi sel kelabu Sea.
Benar juga. Terlalu sibuk mengejar Jimmy sampai Sea lupa kalau perasaannya terhadap pria itu dari awal memang akan dianggap tidak wajar bagi sebagian orang.
Mereka sama-sama laki-laki.
Ekspresi murung terlihat jelas di wajah Sea.
'Pranggg!'
Belum selesai dengan kepercayaan diri yang mulai terkikis, Sea kembali dihentak suara gaduh dari ruang tamu. Tanpa melihat lebih dahulu pun ia sudah tau apa yang terjadi di sana. Menjadi saksi pertengkaran kedua orangtuanya buka lagi hal yang baru bagi Sea. Biasanya ia hanya memasang earphone dan menaikkan volume musiknya lalu menggulung tubuh dengan selimut. Namun baru saja Sea akan menutup wajah dengan bantal, pintu kamarnya tiba-tiba diketuk dengan keras. Ia membuka pintu, sudah siap meluapkan emosi saat sebuah kertas terbang tepat di depan wajahnya. Ia menatap kedua orangtuanya geram, namun hanya bisa mematung tatkala membaca dengan teliti isi kertas tersebut.
.
.
.
Jimmy hanya bisa menghela nafas berat. Bukan hal yang baru melihat Sea Tawinan berdiri di depan gerbang kampus sambil menenteng kotak bekal yang sudah pasti akan diberikan kepadanya. Padahal kemarin Sea terlihat hampir putus asa setelah berdebat dengan Seobin. Rupanya itu tidak cukup untuk meruntuhkan keteguhan bocah ingusan ini.
"Hia, bekalmu!"
Jimmy seperti biasa akan selalu pura-pura tidak mendengarkan. Ia tetap berjalan tanpa memperdulikan bagaimana Sea harus berusaha mengejar menyesuaikan langkah dengan kaki pendeknya.
"Hey! Jitaraphol!"
"......."
"Hia Jim~~"
"...... "
"Jimjimmu Jimmu~~"
"Sial! Hentikan panggilan itu!"
Sea terkekeh karena Jimmy akhirnya merespon.
"Kenapa? Anggap saja panggilan sayang."
"Cih!"
Lalu Jimmy kembali mengacuhkan.
"Hia, bekalmu ku taruh di loker saja yaa!"
Persetan!
Jimmy juga tidak ada niat sedikit pun untuk mencicipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shape of My Heart (JimmySea)
FanfictionJimmy Jitaraphol jenuh dengan tekad Sea Tawinan yang terus mendekatinya walaupun sudah ditolak berkali-kali. Segala cara digunakan Jimmy agar Sea berhenti mengejarnya. Berharap hidup tenangnya bisa normal kembali, akankah Jimmy berhasil menyingkirka...