Part 5 (Pain That Stole The Heart)

790 66 12
                                    

~ Shape Of My Heart ~

10 tahun kemudian....

Sepoi angin menerpa dari balik jendela mobil yang sengaja dibuka oleh Jimmy. Hari ini untuk pertama kalinya ia memutuskan kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya. 10 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Selama menetap di Kanada, kerap kali Jimmy pergi berkunjung ke beberapa negara Asia untuk kepentingan bisnis. Namun entah kenapa akan selalu ada keengganan yang muncul dari dalam dirinya setiap tawaran mengunjungi Thailand datang. Orangtuanya sampai harus mengalah dengan menjadi pihak yang berkunjung jika ingin bertemu putra mereka.

"Ku pikir kau ada semacam phobia terhadap kampung halamanmu sendiri."

Nostalgia singkat Jimmy barusan terputus karena kekehan pelan dari pria yang duduk di kursi kemudi. Jimmy hanya mendecak sedikit kesal tapi tidak menjawab.

"Hey, tidak sopan sekali mengabaikan orang yang sudah bersedia dengan suka rela bangun pagi meninggalkan hotel demi bisa menjemputmu tepat waktu di bandara!"

Jimmy menangkupkan kedua tangan memberi salam,"Khob khun khab, khun Earth..."dengan nada mengejek,"-lagi pula siapa yang memaksaku untuk pulang?"

"Lihat, lihat! Tidak bisakah kau sedikit basa-basi menunjukkan keantusiasan atas pertemuan dengan adik iparmu? Aku sudah resmi menjadi milik seseorang. Jangan rindukan aku, oke?"

Jimmy bergidik ngeri. Ia terlalu mengenal pria ini. Watak dan kelakuannya yang kadang serampangan, sampai-sampai Jimmy tidak habis pikir bagaimana Earth bisa dengan yakin mengambil keputusan besar dalam hidupnya.

Earth Pirapat adalah sepupu Jimmy yang dulunya juga menetap di Kanada. Hanya saja 4 tahun terakhir pria itu pindah ke Thailand untuk memperluas bisnis real estatenya. Siapa yang menyangka bahwa bukan hanya bisnis, pria itu juga menjadi begitu berkembang dalam hal percintaan. Jimmy sampai tidak percaya saat Earth mengutarakan niat ingin melamar seseorang. Sekitar 2 bulan lalu Earth kembali ke Kanada dan memperkenalkan Mix, kekasih yang akhirnya ia 'paksa' untuk mengucap janji suci bersama di sana. Karena waktu itu Jimmy yang sedang dalam perjalanan bisnis tidak bisa menghadiri, akhirnya di liburan kali ini ia harus menebus 'dosanya' dengan mengucapkan selamat langsung kepada pengantin baru.

"Aku berani bertaruh, kalau bukan karena kasihan dan terdesak, nong Mix pasti akan menolak lamaranmu yang sama sekali tidak romantis itu."

Mendapat tatapan sengit dari Jimmy tidak lantas membuat Earth marah. Ia justru dengan bangga menyisir rambut dengan jemarinya sembari mengukuhkan gesture sok kerennya.

"Dan aku juga berani bertaruh, kalau bukan karena dipaksa oleh orangtuamu dan orangtuaku, kau tidak akan pernah mau kembali ke Thailand."

Jimmy kembali membuang pandangannya ke luar jendela,"Aku belum sehebat dirimu yang bisa meninggalkan kantor kapanpun dan selama apapun yang kau mau."

"Oh, ayolah! Tidak perlu merendah begitu, khun Jitaraphol terhormat! Kau lupa bagaimana sok misteriusnya dirimu yang selalu menolak wawancara langsung dengan para media? Lagi pula aku di sini juga harus bekerja lebih ekstra, kau tau!"

Meski tidak mengakui secara langsung, namun dalam hati Jimmy mengiyakan itu. Perusahaan Earth mengambil alih sebuah villa yang tidak terlalu besar di salah satu kawasan wisata yang belum banyak dilirik turis. Kemudian mengembangkannya menjadi penginapan yang lebih besar sekaligus mengeksplor lebih banyak potensi yang ada di area itu guna menarik lebih banyak wisatawan. Lokasinya lumayan jauh dari Bangkok. Butuh waktu 8 jam perjalanan darat. Karena itu Earth harus bertanggung jawab penuh atasnya.

"Tapi Jim..."Earth terlihat lebih serius,"-jujur aku sedikit khawatir saat akan memberitahumu tentang Mix pertama kali. Maksudku... kau tau kan hubungan seperti apa yang kami jalani dan bagaimana sebagian besar orang masih melihatnya sebagai sesuatu yang tabu?"

Shape of My Heart (JimmySea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang