"ZEE!!" Ucap mentor nya tanpa suara Zee yang melihat itu hanya bisa menunduk habis sudah dirinya.........
"ZEE!!! Gimana sih kok bisa dapet juara dua!! Seharusnya satu Zee!! Sekarang kamu ikut saya ke rumah papa kamu!" Tegas mentor itu lalu menarik paksa tangan Zee menuju rumah besar milik papa nya.
Skip setibanya di rumah milik papa Zee
"Oh hai coach ada apa datang bersama Zee?,mari masuk" Tanya papa ramah pada mentor Zee
"Begini pak pada perlombaan kali ini Zee mendapatkan juara dua ntah mengapa dan saya sangat menyayangkan itu masalah nya ini sudah tingkat provinsi jika dia juara satu mungkin dia bisa masuk ke tingkat nasional" ucap mentor yang biasanya di sebut ka Sisca
"Baik terima kasih atas laporan nya coach, nanti saya akan berusaha berbicara kepada Zee"ucap papa Niel menatap mata Zee dengan tajam, Zee menelan ludahnya dengan susah payah karena mata tajam yang seperti elang itu mengarah padanya menunjukan bahwa dirinya marah, akhirnya coach Sisca pun beranjak pergi dari rumah itu,tiba lah saatnya hati Zee berdetak kencang.
"Zee ke kamar saya" dingin Niel, Zee bisa melihat banyak amarah di balik mata tajam itu, Zee hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Niel hingga tiba di depan pintu kamar,Zee terdiam ketika satu cambukan mengenai pinggang nya ia langsung meringis ketika mendapat kan cambukan tersebut
"INI HUKUMAN ZEE!!!,KAMU KENAPA SANGAT PERSIS SEPERTI INDAH YANG BODOH DAN SEENAKNYA HAH!!!!" Bentak Niel sembari memukul Zee sekuat tenaganya, Zee tak terima jika bunda nya juga di salahkan
"Pah please jangan bawa bawa bunda, di sini yang salah Zee kenapa bunda juga di bawa bawa sih!!!" Kesal Zee, ia tak peduli dengan rasa sakit yang ia alami,dia hanya tidak mau bundanya di remehkan oleh laki laki brengsek seperti papa nya
"Di sini yang berhak untuk berbicara hanya saya!!! Siapa yang nyuruh anda bicara Khallypso!!" Tegas Niel masih dengan cambukannya
'khallypso' ucap Zee dengan berbisik, panggilan bunda untuk dirinya dulu.
Selama 10 menit Zee masih di cambuk badan Zee sudah penuh dengan darah saat ini, ia hanya bisa pasrah dengan keadaannya
"Bunda...... kapan yah kita bisa kayak dulu,kai kangen bunda.." lirih Zee dengan setengah sadar kekuatan Zee sudah habis,lalu sedetik kemudian Niel menyudahi aksi nya lalu menyeret Zee keluar rumah, Zee dengan susah payah menopang badannya lalu berjalan kaki untuk pulang ke rumah nya yang berjarak sangat jauh dari sana.
Namun tiba tiba ada dua orang preman berbadan kekar mendatangi Zee lalu menggodanya
"Hai adik manis, main sama om yuk kiw" ucap salah satu darinya menggoda zee lalu menyentuh dagu Zee, dengan cepat Zee menepis tangan kotor itu
"Ih sok jual mahal dia Weh" ucap preman tersebut pada temannya lalu tanpa aba aba ia menarik Zee dengan kencang ke tempat yang sangat sepi.
"LEPAS!!! ISHHHH LEPAS ANJ*NG!!" Teriak Zee ketika ia terus terusan di tarik dengan paksa,dan sampailah mereka di tempat yang sepi dengan posisi Zee masih berteriak, preman itu membekap mulut Zee agar ia tak berteriak lagi, sampai pada akhirnya........
"ARRRGGGGGGHHHHHHHH BUNDAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!".
Pada pukul 2 pagi gadis cantik itu masih terkulai lemas di tengah tengah jalan yang sangat sepi, ia terbaring lemah di jalan itu ia menatap lurus ke atas langit, air matanya terus menerus menetes tak habis habis, tak lama dari itu ia bangun dan terduduk ia memeluk lututnya sangat erat memecahkan tangisnya di dalam sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Hug Me -Zee-
Teen Fictionmenceritakan seorang gadis yang bernasib malang,ia selama ini hidup di keluarga yang berantakan keluarga nya sama sekali tidak memperhatikan dirinya yang selama ini sangat sagat membutuhakan pelukan,semangat bahkan seharusnya gadis seumurannya masih...