MUSE 1 (JAYNOO)

2.5K 117 2
                                    

Warning⚠️
Mature content, harsh words, murder, blood, suicide.

_______________________________________

Jay memakai sarung tangan lateksnya, lalu berjalan perlahan menuju kamar mandi yang berada di ujung lorong apartemen mewah itu.

Manik kelamnya memindai seluruh sudut kamar mandi. Terlalu bersih untuk dibilang ini adalah tempat kejadian perkara. Hanya ada darah yang menggenang di dalam bathtub. Bersama dengan mayat seorang pria paruh baya.

"Park hyeongsa-nim! Anda sudah datang?" Sapa salah satu anggota tim forensik.

(Hyeongsa -- detektif)

Jay mengangguk pelan dan berdehem mengiyakan.

"Anda harus lihat ini." Anggota forensik itu memberikan botol pembersih lantai yang sudah dimasukkan ke dalam plastik.

"Hm? Hydrocloric acid?"

"Sepertinya ingin menggunakan ini tapi tidak cukup untuk membunuh, akhirnya ia mengiris nadinya."

"Anda yakin ini bunuh diri?" Jay mengernyitkan dahinya.

"Sejauh yang saya amati dari beberapa penemuan di TKP, saya yakin ini bunuh diri."

Jay mengedarkan pandangannya sekali lagi.

Memang ini seperti bunuh diri. Tangan mayat yang masih memegang pisau cukur, beberapa celah ditutup menggunakan lakban dari dalam, mengisyaratkan bahwa si korban lah yang memasang semuanya.

Hanya saja, entah mengapa, Jay merasa ada yang ganjil.

"Korban tinggal sendiri?" tanya Jay.

"Oh, dia tinggal bersama suaminya." Anggota forensik itu keluar sedikit lalu menunjuk pada lelaki muda yang sedang duduk di ruang tengah bersama salah satu anggota kepolisian.

Cantik.

Hanya ada satu kata yang bisa mendeskripsikan lelaki muda itu dalam benak Jay. Padahal lelaki, tetapi kecantikannya melebihi wanita manapun yang pernah ia temui.

Jay lalu berjalan menghampiri lelaki tersebut, dengan pandangan yang tak putus-putus menatap wajah rupawan itu.

"Oh, Jay! Lekas kemari!" Panggil polisi yang berada disamping lelaki cantik itu begitu melihat Jay mulai mendekat.

"Kenalkan ini suami korban."

"Oh, Jay." Ia mengulurkan tangannya pada lelaki itu.

"Sunoo. Kim Sunoo." Ia menyambut uluran tangan Jay dengan kedua tangannya. "Ah apa saya masih pantas menggunakan marga suami saya, ya."

"Dia dan para tetangga yang menemukan korban pertama kali. Tuan Sunoo bersama tuan Choi membantu mendobrak pintu kamar mandi yang terkunci." Jelas Jake, polisi yang sedari tadi bersama Sunoo.

"Saya ke bawah dulu, kalau begitu." Jake menepuk pundak Jay. "Mau cek CCTV!"

Jay mengangguk, lalu mengambil duduk disebelah lelaki cantik tadi.

"Anda tidak merasa sedih?" Jay mengamati raut wajah Sunoo yang terlihat biasa saja. Tidak ada kesedihan diwajahnya.

"Hmm... entahlah..." Sunoo menjeda kalimatnya. "Aku hanya tidak mau terlihat pura-pura bersedih."

"Apa hubunganmu dengannya tidak baik?"

"Kami baik-baik saja."

"Dimana anda tinggal setelah ini?"

"Ah, aku sudah memesan kamar di hotel depan sini untuk beberapa hari kedepan."

"Pastikan ponsel anda selalu aktif ya, karena status anda saat ini masih tersangka, jadi anda masih ada dibawah pengawasan kami."

Sunoophile | Sunoo CentricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang