Warning⚠️
Mature content, harsh words, murder, blood, suicide, mpreg._______________________________________
Sunoo terbangun karena cahaya matahari menyilaukan menembus celah jendela kamar. Badan telanjangnya yang hanya terlapisi selimut tebal menggeliat. Meluruskan sendi-sendi tulangnya yang serasa remuk setelah pergumulan panasnya tadi malam.
Tangannya lalu meraba sisi samping ranjangnya, mencari eksistensi lain yang seharusnya masih berada di situ.
Kosong...
Ia menyugar rambutnya lalu tertawa.
Sudah biasa baginya terbangun sendirian setelah malam yang panas.Apa yang ia harapkan?
Sunoo menyandarkan tubuhnya pada headboard ranjangnya. Menatap kosong jendela kamarnya.
"Oh, kau sudah terbangun?" Terdengar suara bariton yang khas dari arah pintu kamar.
Sunoo menoleh. Lalu kembali tersenyum.
"Aku pikir kamu sudah pergi."
"Aku? Ah, aku habis membeli makan untuk sarapan. Aku pikir kamu butuh tenaga untuk beraktifitas setelah... ngg... tadi malam..." Jay terlihat kikuk saat menjelaskan pada Sunoo.
Lagi-lagi Sunoo tersenyum.
"Mau kubantu?" Tawar Jay melihat Sunoo seperti kesusahan untuk bangun dari ranjang.
"Ya."
Tanpa ragu Jay langsung menggendongnya ala bridal style dan Sunoo langsung mengalungkan lengannya pada leher Jay.
✒️__________________
"Jay!" Panggil Jake begitu melihat Jay memasuki ruangan.
Jay hanya mengangkat satu tangannya menjawab panggilan Jake.
"Aku akan ke kejaksaan siang ini, ikut?"
"Hmmm... maaf hari ini aku ada keperluan."
"Baiklah. Aku akan menyerahkan beberapa berkas baru untuk dipelajari oleh jaksa Lee," jelas Jake. Dia merapihkan berkasnya dan memasukkannya kedalam amplop coklat.
Jay hanya mengangguk singkat. Lalu mengambil jaketnya dan disampirkannya dipundak. Ia hendak pergi lagi sebelum Jake akhirnya mencekal lengannya.
"Jay... kau-" Jake terlihat menatap lurus pada manik setajam elang dihadapannya, "Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, kan?"
"Tidak." Jawab Jay singkat. "Belum."
Jay melepas cengkraman Jake dan langsung meninggalkan Jake yang masih menatapnya bingung.
"Aku yakin ada yang dia tutupi. Insting detektifku dengan pengalaman 5 tahun mengatakan begitu." Ujar Jake dalam hati.
✒️_________________
Jay berjalan tak tentu arah. Entah kemana pikirannya saat ini berlayar. Bibirnya menggigit lintingan tembakau yang menyala tanpa berniat menyesapnya.
Sampai dipersimpangan jalan, seseorang baru saja keluar dari toko alat lukis.
"Oh!" Sunoo terlonjak kaget begitu dia hampir menabrak pria yang berjalan dengan tatapan kosong itu. "Jay! Kau mengagetkanku!"
Jay tersenyum tipis, lalu membuang rokoknya.
"Sedang apa?" Tanya Jay basa-basi.
"Ah, hanya membeli beberapa cat minyak," jawab Sunoo sambil menunjukkan kantong belanjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoophile | Sunoo Centric
FanfictionKumpulan one shoot/two shoot dengan Sunoo sebagai tokoh utamanya. Beberapa aku ambil dari story au tiktok aku, hanya pengubahan karakter. Sunoo centric. rating kemungkinan besar 1821🔞 Minor DNI! BXB/GS