Warning
Harsh words, blood, fire, mature content, possessed, self harm.
This is a fictitious deity that isn't present in any religious mythology.✒️____________________________________________________
I fell in love with the devil
I'm underneath his spell
Please save me from this hell...
Suara sirine bergema di sepanjang jalan Vermont Avenue, Los Angeles, California. Sebuah panti asuhan tak jauh dari jalan utama mengalami kebakaran hebat. Beberapa penghuninya sibuk berlarian menyelamatkan diri. Beberapa pula masih terjebak dalam kobaran api di dalam.Kim Sunoo, seorang wartawan yang bekerja pada media Korea tak jauh dari situ, yang tak sengaja lewat selepas tugasnya di lapangan, buru-buru mendekat. Siapa tahu bisa sekalian meliput dan mendapatkan berita ekskulif, pikirnya.
Ia mengeluarkan kamera dan kartu pers-nya dari tasnya, berlari kecil ke arah ambulance yang beberapa paramedisnya sedang sibuk memberi pertolongan pada beberapa anak kecil yang kena luka bakar.
"Halo..." sapanya pada anak kecil yang sedang diberi salep untuk luka bakar di lengannya. Anak itu terlihat hanya mengalami luka ringan saja.
"Aku Sunoo. Nama kamu siapa?" tanyanya ramah sambil mengusap lembut rambut panjang ikal milik anak itu.
"I-irene," jawabnya lirih sambil menunduk. Terlihat matanya sedikit berkaca-kaca. Sepertinya ia sedikit trauma.
"Ok, Irene. Kamu anak hebat! Jangan menangis ya."
Gadis kecil itu kemudian menatap Sunoo dengan sendu.
"Teman-temanku..."
"Kamu jangan khawatir! Lihat para pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan apinya. Kakak yakin teman-temanmu semua selamat!" Sunoo memeluk Irene dengan sedikit menepuk-nepuk pundaknya untuk memberikan ketenangan pada gadis mungil itu.
Irene mengangguk-angguk kecil dalam pelukan Sunoo.
"Apa yang terjadi? Kamu tahu sesuatu, dear?" Tanya Sunoo pelan dan dengan kalimat sesederhana mungkin. Karena narasumbernya kali ini anak kecil, mungkin usianya sekitar 7 tahun. Tangannya telah siap dengan kameranya.
Irene mengangguk. "Para suster sedang ke biara, kami punya waktu bebas. Kak Ben ajak kami main ouija di ruang tempat menyimpan bahan makanan. Sudah kubilang jangan bermain di sana, tapi kak Ben bilang di situ aman... suster Maria tidak tahu. Laura menyalakan lilin. Aku keluar... tak suka... tiba-tiba semua berlarian... dan sudah terbakar...hiks..."
Sunoo mengusap air mata gadis mungil itu. "Jangan menangis nan-"
"... Ben belum ketemu," ucap salah satu biarawati panik. Ia tidak terluka, hanya sedikit jelaga menempel pada bajunya karena asap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoophile | Sunoo Centric
FanfictionKumpulan one shoot/two shoot dengan Sunoo sebagai tokoh utamanya. Beberapa aku ambil dari story au tiktok aku, hanya pengubahan karakter. Sunoo centric. rating kemungkinan besar 1821🔞 Minor DNI! BXB/GS