VIII

52 8 6
                                    

Happy reading~
.
.
.

San menepuk-nepuk pipi Jongho "Jongho-ya, bangun! Choi Jongho!" Teriak San. Sang empu tak merespon apapun, matanya tetap setia terpejam. Perasaan San benar-benar campur aduk, ia mengusap wajahnya kasar.

"Sial! Aku terlambat" Ketusnya, lalu bergegas pergi.

Setelah beberapa jam, Jongho perlahan membuka matanya. Tiba-tiba ia terkekeh pelan, Jongho merasa lucu karena ternyata ia masih berada di tempat yang sama.

☘️☘️☘️

Di dalam kelas, San nampak sangat gelisah. Apakah Jongho akan baik-baik saja? Tangannya gemetar dan keringat dingin mulai bercucuran. Wajah pucat Jongho terus terbayang bayang di pikirannya.

San menggelengkan kepalanya "Masa bodoh! Aku tidak peduli!" Decaknya.

Selama jam pelajaran dimulai, San tidak bisa fokus. Pikirannya terus memikirkan Jongho "Choi San, tolong perhatikan kedepan" Tegur Kim Saem.

Yunho dan Wooyoung menyadari ada sesuatu yang tidak beres terhadap San. Keduanya saling menatap, lalu menghampiri San setelah jam pelajaran selesai.

"Kau tampak gelisah. Ada apa?" Ujar Yunho.

"Padahal kemarin kau baik-baik saja. Apa jangan-jangan, kau kepikiran dengan ucapanku semalam? Kalau kau mirip monyet?" Celetuk Wooyoung.

Yunho spontan langsung memukul kepala Wooyoung "Lambemu" Tegur Yunho. Wooyoung memberikan tatapan tajam pada Yunho dan berdecak pelan.

"Choi San, coba cerita. Ada apa?" Kata Yunho.

"Jongho-" San menelan ludahnya kasar.

"---dia pingsan di kamar mandi, dan aku meninggalkannya" Sambungnya.

"BODOH!" Ucap Yunho dan Wooyoung serentak.

"Kenapa kau tidak mencoba untuk setidaknya pindahkan dia ke kasur?" Ucap Yunho.

"Aku...aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku juga tidak ingin terlambat pergi ke sekolah. Lebih baik aku pergi, daripada aku hanya diam kebingungan disana" Ujar San.

"Bagaimana kalau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi padanya, bodoh?! Dasar berengsek!" Kata Wooyoung kesal.

"Lebih baik kau izin dan pulang sekarang. Jangan sampai sesuatu terjadi pada Jongho. Jika kau tidak mau, biar aku saja" Kata Yunho.

"Memangnya kau siapa, berhentilah peduli pada anak sialan itu?!" Tanya San kesal.

"Aku? Kau tanya siapa aku? Harusnya aku yang bertanya itu padamu. Kau ini siapa? Kau ini seorang kakak atau bukan? Bukankah seharusnya seorang kakak cemas jika sesuatu yang buruk terjadi pada adiknya?!-" Kata Yunho.

"Yunho-ya, sudah hentikan" Lerai Wooyoung.

"---Kau bilang, Jongho anak sialan?! Justru yang anak sialan itu dirimu, CHOI SAN!" Bentak Yunho.

"Jaga ucapanmu!" Teriak San.

"Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jongho, apa kau akan bertanggung jawab, huh?! Apa jangan-jangan, kau malah akan membela diri? Atau mungkin, kau malah menyalahkan Jongho" Sarkas Yunho.

"JUNG YUNHO!"

"CUKUP!-" Teriak Wooyoung.

Sontak semua atensi langsung beralih kepada mereka bertiga "---Sudah cukup, hentikan. Kita bisa bicarakan soal ini ditempat lain. Kalian tidak malu dilihat oleh banyak orang, huh? Gunakan akal kalian" Sambungnya.

Grown UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang