8

4 2 0
                                    


"Yuma bakalan baik-baik aja kan?" tanya Jungwon kepada Gyuvin yang hanya dijawab gelengan kepala.

Pukul 04 pagi Gyuvin, Jungwon dan Jinsik masih terdiam dengan rantai yang mengikat tubuh mereka. Entah kemana Wonbin pergi, semoga dia baik-baik saja.

Win merasakan pusing yang luar biasa saat terbangun, matanya fokus melihat rantai yang mengikat ketiga temannya itu.

"Kalian gapapa?"

"Seharusnya gua yang nanya itu Win,luka Lo banyak. Harus segera diobati,gua ga mau lu nyusul Jo".

Win dengan sekuat tenaga berdiri sembari memegangi perutnya yang terus-menerus mengeluarkan darah, Gyuvin dan Jungwon meringis melihatnya.

"Ini bukan rantai sembarangan,gua gak bisa mutusin ini. Kekuatan gua lemah, Wonbin mana?"

"Gua gatau"

Giseok dan Seunghwan terbangun, sesekali mereka meringis karena sakit di beberapa bagian tubuhnya. Giseok yang sudah mulai sepenuhnya sadar langsung berdiri dan membantu Win untuk melepas rantai yang ada ditubuh Gyuvin.

"Giseok kita satukan kekuatan yang tersisa buat mutusin rantai nya"

"Oke"

Brakk

Wonbin mendobrak pintu dengan sangat keras,ia berjalan terseok-seok lalu menghampiri teman-temannya. Di pipi kirinya terdapat bekas cakaran yang lumayan dalam,entah apa yang terjadi kepada Wonbin.

"Wonbin lu gapapa?"

"Gua gapapa,gua diserang dia tadi".

"Wonbin,Yuma dia..."

"Gua tau Won, Setelah ini kalian bakalan baik-baik aja gua pastiin itu".

Win menatap Wonbin dengan tatapan datar,mendadak sinyal bahaya ia rasakan. Win berdiri lalu mendorong Wonbin sampai ia terjatuh, Mereka semua bingung kenapa Win mendorong Wonbin.

"Wonbin lu gapapa?win lu apa-apaan sih"

Seakan tuli Win terus berusaha membuka ikatan rantai itu, Giseok tidak tinggal diam ia membantu dengan sekuat tenaga.

Seunghwan muak,ia berdiri lalu mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Wonbin perlahan ia membawa pistol lalu mengarahkannya tepat di kepala Wonbin.

Crass

Rantai itu akhirnya terputus,Win dan Giseok memperhatikan seluruh area rumah 'ada yang tidak beres pikirannya'. Win merasa ada orang lain di sekitar sini,tapi siapa?".

Gyuvin hendak pergi menghampiri Wonbin tapi pistol yang semula berada tepat di kepala Wonbin berbalik ke arah Gyuvin.

"Jangan gegabah Vin,dia jahat!" Ucap Seunghwan sedangan Wonbin menyeringai,dia tidak pernah takut kepada siapapun termasuk kematian.

"Wonbin lo juga?" Tanya Gyuvin tak percaya,tadi Yuma dan sekarang Wonbin.

Expecto patronum!

Giseok membuat perisai pelindung untuk Gyuvin dan Jungwon yang merupakan manusia,Dia berada didepan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jawab kalau tuduhan mereka salah Wonbin!" Gertak Gyuvin kesal.

"Lepasin pistol itu Wan, Wonbin gak mungkin kaya gitu anjir!". Teriak Jungwon marah, Giseok yang ada didepannya seketika sakit telinga.

Tapi Seunghwan hanya diam Dengan tatapan tajam,dia menatap Wonbin marah.

"Dia menghilang saat kita semua dalam bahaya!dan itu udah cukup bukti bahwa dia ada dipihak Yuma. Iyakan Kim Wonbin?"

"Iya".

"Kenapa Lo ngelakuin ini?"

Wonbin menatap tajam Seunghwan dan tak berani menatap kedua sahabat yang sudah dipastikan kecewa padanya.

"Gua saksinya. Gua melihat sendiri dengan mata kepala gua sendiri kak Kangmin dia membunuh ibu".

"Bukannya Lo ga punya orang tua?"

"Gua dibesarkan oleh ibu angkat gua, gua adalah adik angkat ka Sungwon. Waktu itu mereka menerobos masuk ke rumah,kak Sangwon disuruh mama pergi untuk menyelamatkan diri sedangkan kak Sungwon lindungi ibu. Gua dipaksa untuk sembunyi di lemari,dan itu adalah kenangan yang menyakitkan. Gua lihat ibu dibunuh Kangmin sedangkan kak Sungwon luka untungnya ada kak Intak yang datang dan bawa pergi kak Sungwon".

" Lo gatau sesusah apa gua buat hidup, beberapa kali gua lihat kak Sungwon berusaha buat mengakhiri hidupnya. Akhirnya gua mutusin buat nyuruh kak Intak pergi supaya kak Sungwon aman, setidaknya itu yang bisa gua lakukan selama ini. Perlahan dendam dalam diri gua tumbuh,dan tadi gua berniat pergi ke istana untuk memberi kesaksian supaya kak Woono dihukum seberat-beratnya tapi gua malah diserang oleh pamvir jadi-jadian itu!".

Jungwon dan Gyuvin tidak tau harus apa, mendengar perkataan Wonbin membuat hatinya sakit. Selama ini Wonbin tidak pernah cerita apa-apa seakan tidak mempunyai masalah apapun, Wonbin baik hanya saja caranya yang salah.

Seunghwan diam,perlahan ia turunkan tangannya. Tongkat sihirnya ia lempar, mendengar perkataan Wonbin membuat hati berkali-kali lipat merasa bersalah. Andai saja dulu ia bisa melindungi Kangmin dari pengaruh sihir hitam pasti semuanya gak bakalan kaya gini, banyak yang dirugikan dan kehilangan.

Seunghwan sadar bahwa Asrama Hogwarts harus sepenuhnya bertanggungjawab, mungkin benar ia harus diam dan tidak ikut campur. Biarkan kak Woono menjalani hukumannya, biarkan asrama tempat ia tinggal dan menuntut ilmu itu ditutup permanen.

Win berjalan mundur pirasat nya mendadak buruk,ia melihat kebelakang dan Giseok ambruk karena kekuatannya lemah sehingga perisai pelindung yang ia buat pecah.

"Giseok!!"

Dor

Aaaah!

"Wonbin!"

Wonbin menembak kaki Seunghwan membuat ia berteriak kesakitan, Gyuvin langsung saja berdiri dan menendang tangan Wonbin membuat pistolnya terlempar.

Jungwon bingung,ia sedang menopang tubuh Giseok,dapat Jungwon lihat bahwa Giseok jauh dari kata baik-baik saja. Win diam,entah kenapa otaknya seakan menyuruhnya untuk segera lari alih-alih melihat kondisi Seunghwan.

"Seunghwan lu gapapa?" Ucap Gyuvin panik,ia melihat luka yang juga ada diperut Seunghwan.

"Gyuvin,Lo harus obatin Wonbin karena dia gak salah. Maafin gua karena gara-gara gua semuanya terjadi,gua harus pergi ke istana sekarang. Gua akan memberi kesaksian untuk menggantikan Wonbin,gua pastikan bahwa asrama Hogwarts harus bertanggungjawab dan kak Woono dinyatakan tidak bersalah".

Gyuvin mengangguk lalu mengirim Seunghwan pergi ke gerbang istana melalui kekuatan nya,setelah dirasa Seunghwan sudah berada disana. Gyuvin langsung membopong tubuh Wonbin ke sofa dibantu Jungwon dan Win,tak lupa mengangkat tubuh Giseok.

"Semoga Seunghwan baik-baik saja"

"Win dia istimewa, kekuatannya unik"

Win terdiam lalu melihat kesemua penjuru rumah, semula ia mendengarkan pikiran Gyuvin tapi setelahnya ia bingung siapa yang mengatakan itu tentang dirinya?.

"Win Lo ke-" belum sempat Jungwon bicara,tubuh Win langsung tumbang tak sadarkan diri.

Seseorang menggunakan mantra obliviate mantra ini digunakan untuk menghapus ingatan seseorang dan itu ditujukan ke Win yang langsung tak sadarkan diri karena kekuatannya terkuras habis.

Five witches and prince's blood || 04LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang