BAB 11

290 28 0
                                    

setelah sekian lama berperang didapur, akhirnya selesai memasak hidangan kali ini, afan pun disuruh devi untuk memanggil temannya.

"afan, panggil dulu gih yang lain" ujar devi yang sedang menata hidangan

"okeee, bentar yaaa" jawab afan

Afan pun langsung berlari keruang yang berisi temannya yang sedang duduk santai disana.

"mau makan ga lo pada" tanya afan santai

"udh selesai emng"

"udh"

"AYO MAKANNNNN!" teriak vio

"ga usah teriak" ujar liana yang membekam mulut vio

"iiish, lpsin"

"udh udh ayo"

mereka pun berjalan menuju meja makan.

"wiiih enak ni kynya" ucap mala yang mencium harum masakan

"siapa dulu dong yng masak" ujar devi

"gue jga ikut masak kalii" ucap afan yang baru sampai dimeja

"eeeem, tadi aja aku-kamu" ujar mala

"sekarang lo-gue" lanjut rakha

"terus ye terus, gausah makan sekalian" ujar devi yang kesal dengan temannya

"iya iya ini makan ni"

skip selesai makan

"eeemh, enak bngt asli"

"mengalahkan chef chef tertinggi"

"affah iyah?"

"gue cuci piring dulu, kalian keruang tamu aja gpp" ucap devi

"ga ga, gue sama rakha aja, tadi lo sama afan udh masak" ujar mala ngelarang devi karena tadi sudah masak

"gue se7"

"gue sma liana beres beres ini" ujar adriyan

"gue sama vio bersihin dapur dehhh" ujar eby yang melihat dapur masih berantakan

"lo ber2 duduk aja" ucap rakha sembari mengedipkan matanya yang memberikan kode ke afan

"he'eh sna bucin aja deee" ujar mala yang menumpangi ucapan rakha

"yudh gue sma dia kesana dulu" ujar devi,

sebelum devi dan afan keruang tamu, devi mengambil cemilan yang ada dikulkas sama minuman yang ada dikulkas untuk dibawa keruang trsbt.

devi dan afan duduk bersebelahan menghadap kedepan tv. devi menyemil cemilan yang tadi ia amin dari kulkas

"makan teros, ada gue disini gadikasih!" ujar afan menyindir devi, devi yang seketika menghadap afan dengan raut wajah sulit dijelaskan

"mau?"

"pake nanya lagi" afan malas memutar bola mata malas

"utuutuutuu, ni ni aaaaaaa" ujar devi yang akan menyuapi afan, dan afan menerima dengan senang

tak lama di sinetron yang sedang ditonton ada adegan yang romantis, yang menjadikan para penontonnya ikut terbawa suasana.

devi yang perlahan menyenderkan kepadanya didada bidang afan, karena terbawa suasana yang romantis menurutnya.

tampa sadar sudah ada temannya yang menyimak mereka berdua, mereka tidak ingin menggangu tapi gimana yaaa.

mereka pun duduk yang tak jauh dari afan dan devi, mereka ikut menonton sinetron yang sedang devi dan afan tonton

sudah lumayan lama afan dan devi tidak menyadari bahwa sudah ada temannya itu, mungkin harus berdehem lebih keras agar mereka mendengar.








DEFAN DIMASA SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang