BAB 13

281 26 0
                                    

<<waspada typo bertebaran>>

mala dan devi pun menyicipi seblak yang levelnya cukup tinggi, karena mala dan devi kalo beli seblak dibawah rata rata.

biasanya kalo devi beli seblak level 6, mala beli seblak level 8 pun sudah pedas melebihi kebakar mulu tu apa lagi level 15.

"eemmmh, ajng pedesssss, minum cok minum" ujar mala meminta minum karena kepedesan padahal baru terkena sedikit.

"ni na minum" liana memberikan minum nya mala kepada mala, dan mala langsung meminum sampai habis setengah.

"pedes mal?" tanya devi marinding melihat mala kepedesan, apa lagi dia juga ga terlalu suka pedes.

"sedikit" ujar mala sembari menyiritkan tangannya menunjukan kalo tidak pedas padahal pedasnya mengalahkan semuanya.

"boong lo, minum aja smpe abis setengah" ujar devi

"beneran, na coba aja" ucap mala memberikan seblaknya.

devi pun perlahan lahan menyendok seblaknya dan membuka mulutnya dan siap melahapnya tampa rasa takut kepedesan

"aaaah, anjg pedes cokkkk, aaahhhhhhh ga lagi lagi gue" jeritan devi yang merasa kepedesan sembari meminum minuman yang sudah dipesan tadi sampai habis.

"lho, kok kepedesan?" tanya hani sedikit tertawa dan mengambil mangkuk isi seblak tadi.

"gila si lo" ujar mala menuduh hani gila karena sepedes itu dan dia masih kuat malah tidak merasa pedes.

"iya ni, ga ngotak njir, gue yang biasa makan level 6 aja udh mencret" jujur devi karena emang benar.

"anjir, mencret" ujar afan yang tidak menduga duga, seorang devi kepedesan sampe mencret?.

"apa lo, ga suka? diem deh" ujar devi langsung membuat afan bergidik ngeri.

"ini, lo ga mau?" tanya hani menawarkan kepada vio

"enga ah, pedes ga tahan gue liat ekspresi mala sama devi" tolak viokarena ia takut kepedesan.

"ooogtu yaudh" ujar hani, dan langsung mehabiskan seblak yang termasuk level tinggi itu.

teman temannya semua melongo dan menunggu apakah ada reaksi sakit perut atau tidak, tapi nihil ia tidak sakit perut.

"ini ni namanya queen seblak terpedas" ujar mala yang masih tidak mengerti dengannya.

"iya ni, ayo kita nobatkan" ujar devi

"halh, udh biasa" ucap hani

"bisanya ya lo" ujar vio juga tidak menduganya

"iya, orng filipn disktr gue suka pedes, jdi gw ngseimbngin" ujar hani yang memang orng didaerah itu suka pedas.

"ohhh gtuuu." jawab vio

Tring tring tring
bunyi bel masuk terdengar seisi sekolah dengan nyaring.

"udh ya drama nya ini udh masuk, kapan kapan drama lagi seneng gue nonton gratis" ujar afan

"iya besok besok deh lagi" ucap rakha

DEFAN DIMASA SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang