CHAPTER 11

140 13 0
                                    

"Kalo ga sama cat nya, tuh canvas mau kita warnain pake apaa Fionyy"

"Hehehehe yaudaah tinggal di ambil, kan yang bayar kamu juga Aldoo" jawab Fiony.

Dia adalah Revaldo Radeva, anak dari teman papah nya. Aldo tinggal di Jepang, mereka bertemu jika Fiony berlibur ditempat nenek nya atau sekedar menemui papah nya yang bekerja di negara sakura itu. Aldo datang ke Indonesia bersama Fiony kemarin, dia ditugaskan papah Fiony untuk mengurus perusahaan nya yang ada di Indonesia karena itu sekarang Fiony dan Aldo bersama.

Aldo dan Fiony pun berjalan ke kasir untuk membayar belanjaan nya. Setelah itu mereka berencana untuk makan siang bersama lalu kembali pulang kerumah, tapi saat diparkiran Fiony dan Aldo tidak sengaja bertemu seseorang.

"Pio aku mau ngomong sama kamu"

Tidak menggubris perkataan orang itu, Fiony memilih untuk melanjutkan jalannya menuju mobilnya diparkir "Sebentar aja, biar aku jelasin semuanya"

"Gua ga mau ngomong sama Lo ka Zean" sarkas Fiony dengan tatapan datar nya.

Zean menelan Saliva nya berat, ini pertama kali Fiony memanggil nya seperti itu. Ada rasa tidak suka mendengar namanya disebut dengan nada kebencian.

Aldo yang melihat Fiony kekeh tidak mau bicara dengan Zean, membuat dia harus turun tangan "Masih punya kuping kan, sekarang lepas tangan Lo dari dia"

"Lo gausah ikut campur, ini urusan gua sama dia" balas Zean, mendengar itu Aldo tersenyum smirk

"Buat apa Fiony punya temen tukang mabok kaya Lo"

*BUGH* Satu pukulan keras mengenai wajah Aldo, terlihat sudut bibir nya sedikit robek.

Fiony yang melihat itu sontak kaget "Kamu gapapa kan do?"

Aldo mengangguk seakan memberi jawaban jika dia tidak apa-apa, Fiony membalikkan badannya dan menghadap Zean.

"Gila ya Lo ,asal pukul orang aja. Mau jadi jagoan sekarang" ucap Fiony marah.

"Aku ga akan ngelakuin itu, kalo kamu mau ngomong sama aku. Pliss dengerin aku pioo" jawab Zean.

Fiony berbalik dan memapah Aldo untuk masuk ke mobil dan meninggalkan Zean tanpa bicara apapun. Zean yang ditinggalkan pun menghembuskan nafas nya berat, dia memutar otak bagaimana caranya agar Fiony bisa mendengarkan penjelasannya.

Kejadian ini pernah Zean rasakan saat dulu Fiony tiba-tiba menghindari nya, waktu itu dia tidak tau alasan nya tapi kali ini Zean tau dan itu karena kesalahannya.

POV FIONY

"Maafin dia yah" ucap nya memecahkan keheningan dengan Aldo.

Aldo menoleh ke samping, dia melihat tatapan khawatir Fiony "Dia ga pernah maen fisik, mungkin dia kelepasan tadi"

"Kamu udah maafin dia?" Tanya Aldo tanpa merespon perkataan Fiony,

"Nggak" jawabnya cepat, Aldo tersenyum tipis "Terus kenapa masih belain dia"

"Aku ga belain dia, aku cuma..." Ucapan Fiony terpotong "Iyah aku ngertii"

Aldo mengerti alasan Fiony mengatakan itu, Fiony tidak mau orang berfikir buruk tentang Zean yang artinya Fiony masih respect dengan teman kecil nya itu.

Tidak ada pembicaraan lagi di mobil, mereka hanya diam dan berkutat dengan pikirannya masing-masing. Sampailah mereka dirumah Fiony...

"Jangan galau-galau, aku ga suka liat kamu murung gitu" ucap Aldo sembari mengelus lembut puncak kepala wanita didepannya.

"Yaudah aku pulang yah, besok udah mulai masuk kantor. Kamu kalo butuh bantuan aku, kabarin ajaa"

Fiony mengangguk "Makasih yah" ucapnya.

VESHANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang