Pekerjaan Yerin membuat gadis itu sering makan siang di tempat yang cukup berbeda-beda dan tentunya mahal. Seperti biasa disaat makan, ia akan melihat apakah ada artis yang sedang berkencan atau tidak.
Saat sudah mendapat tempat duduk, kini Yerin menunggu Sinb. Ia juga mengajak Sinb untuk makan siang mengingat kantor sahabatnya itu tidak jauh dari tempat ini. Ia terus mewaspadai siapa saja yang masuk.
Tak lama kemudian Sinb datang dengan senyum penuh hangat. Seperti kebiasaan, dua wanita itu berpelukan sebentar padahal hampir setiap hari mereka bertemu. Kini Sinb memesan lebih dulu lalu ikut duduk bersama Yerin.
"Tumben banget mau makan deket kantor gue. Biasanya juga alergi," ucap Sinb.
"Gue alergi kalau ketemu Kim Taehyung." Yerin meminum minumannya.
Sinb menyimpan ponselnya di atas meja membuat Yerin menyipitkan matanya. Ponsel itu penyebab hidup dan mati Sinb. Sekali berdering, tamat riwayat hidupnya.
Yerin yang penasaran pun dengan berita terbaru itu bertanya, "Park Jimin emang kencan lagi sama mahasiswi di kampusnya?"
Mendengar pertanyaan Yerin membuat Sinb menyandarkan bahunya, "Gini nih kalau punya temen jurnalis."
"Jawab aja cepet. Harusnya ya gue tuh orang pertama dapet nih berita. Kan lo sama Jhope kerja di VZ masa iya gak mau bantu temen," ucap Yerin.
"Iya bantu temen tapi nyusahin hidup gue sendiri."
Mereka berdua pun tertawa. Sejak bekerja di bidang yang berbeda bisa dibilang terkadang menjadi pro dan kontra, mereka sepakat untuk bersikap profesional. Sinb yang harus ada di posisi membela artisnya akan bekerja segiat mungkin dan Yerin berjanji tidak akan memanfaatkan hubungan mereka.
Tiba-tiba ponsel Yerin berdering dan menunjukkan nama Jhope. Sinb pun mengernyitkan alisnya heran. Baru kali ini ia melihat Jhope menghubungi Yerin berulang kali. Jika bukan karena masalah pasti pria itu tidak akan menelpon.
Sinb pun bertanya, "Lo nulis artikel macem-macem ya soal artisnya Jhope? As you know, artis Jhope artis gue juga."
Yerin tampak berpikir, "Terakhir sih cuma soal Park Jimin. Tapi kan lo juga udah keluarin klarifikasi. Tumben nih anak nelpon berulang kali."
Akhirnya Yerin mengangkatnya. Jhope hanya bertanya dimana Yerin dan saat tahu lokasinya, segera telepon itu terputus. Yerin juga bingung dan dalam waktu kurang dari satu menit, pria itu sudah ada.
Sinb pun melambaikan tangannya dan membuat Jhope masuk dengan napas tersenggal-senggal. Tanpa basa-basi, pria itu langsung meminum minuman Sinb membuat gadis itu kesal setengah mati.
"Yak Jung Jhope!"
"Lo gak mau kan denger berita kalau salah satu manager di VZ meninggal perkara lari."
Sinb pun menghela napasnya. Yerin hanya menghela napasnya melihat dua manusia ini bertengkar. Ia hanya menunggu apa yang akan dikatakan oleh pria dihadapannya ini.
Jhope pun memasang wajah memohon, "Yer gue mau minta tol---"
"Kalau bayarannya berita eksklusif, gue mau."
Jhope menghela napas panjang dan bahkan sangat panjang. Yerin pun tertawa kecil. Mana mungkin ia meminta berita seperti itu? Ia sudah pernah berjanji bahwa tetap profesional. Melihat Yerin tertawa membuat Jhope merasa senang.
"Tolong wawancara Taehyung ya."
Mata Sinb membulat. Ia melirik Jhope tajam. Matanya bergantian melihat kondisi wajah Yerin saat ini. Sinb tahu bahwa akan perang dunia ketiga sebentar lagi. Jika digambarkan, kepala Yerin kini sudah penuh asap dimata Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Report My Love [TAERIN]
Teen Fiction"Kalau bukan karena kepepet, mana mau gue ngintilin lo sampai kesini," ucap seorang reporter, Jung Yerin. "Gue gak yakin kalau lo gak suka sama gue," ucap seorang artis bintang ternama, Kim Taehyung. Akankah kisah mereka bisa baik-baik saja atau mal...