[4]

63 9 0
                                    

Pulang dari kantor VZ, kini telinga Yerin dipenuhi oleh caci dan maki dari atasannya saat ini. Hal ini dikarenakan Yerin tidak berhasil mendapat berita ekslusif untuk diterbitkan mengenai Joy padahal gadis itu berada di kantor itu.

"Kamu ini sejak naik pangkat jadi kepala tim udah gak pernah dapat berita ekslusif. Masa bisa sih kamu gak denger orang kantor pada sibuk pasti bikin klarifikasi soal Joy itu."

Yerin menghela napas, "Kan saya juga lagi wawancara sama Tae---"

"Wawancara sama Taehyung tentang proyek selanjutnya dia belum penting-penting amat kecuali dia ada berita kencang. Baru tuh."

Yerin tidak mengerti lagi apa yang ada di pikiran bosnya ini. Tentunya tidak lain dan tidak bukan pasti pikiran bosnya itu dipenuhi oleh uang. Yerin hendak pergi sebelum suara atasannya itu menginterupsi pergerakannya.

"Liat kinerja kamu kayak gini, saya gak bisa pertahanin kamu di sini. Mulai hari ini saya pe---"

Dengan secepat kilat Yerin memotong ucapan atasannya itu, "Mulai hari ini saya mengundurkan diri. Gak rela saya kalau dipecat sama bos yang modelannya gila berita ekslusif kayak bapak. Saya pamit. Ohiya perkara uang pesangon, silahkan dikirim secepatnya sebelum saya tuntut."

Yerin keluar dengan tergesa-gesa. Tanpa pikir panjang gadis itu langsung merapikan barangnya dalam dus dan segera menuju mobilnya. Napasnya tersenggal-senggal karena kesal.

Kini ia mengendarai mobilnya menuju apartemen miliknya. Sampai di depan apartemen, wanita itu tidak langsung memarkir mobil. Ia merenungkan sikapnya tadi.

"Lu emang manusia bodoh, Yer. Lo kagak pikir panjang kalau apartemen lo ini masih nyicil. Terus tambah lagi nyari pekerjaan sekarang gak gampang dan lo malah ngatain bos lo tadi gila." Yerin terus bermonolog sendiri.

Tiba-tiba ponselnya berdering menampakkan nama Sinb. Segera ia mengangkatnya dan sudah pasti ia akan mendengar curhatan temannya soal pekerjaan hari ini. Yerin paham bahwa hari Sinb pasti lelah saat ini karena harus membereskan berita kencan artisnya.

"Lo dimana Jung Yerin?"

"Di depan rumah," balas Yerin datar.

"Lah tumben pulang jam segini. Biasanya juga tembus pagi di Sungai Han nyari artis kencan."

Terdengar napas berat dari telepon, "Gue dipecat, Mbih. Bodohnya malah gue ngomong ke atasan gue kalau mengundurkan diri dan gue katain dia gila. Gue bodoh emang kagak inget cicilan apartemen."

"Sabar. Lo harus happy kan terlepas dari bos lu yang emang gila itu. Nanti gue bantuin cari kerja deh. Lo lupa kalau temen lu ini anak humas?"

"Gue mau aja asal gak di kantor lu."

****

Pukul sudah menunjukkan waktu jam 6 sore. Tim humas baru saja menyelesaikan klarifikasi ke seluruh media mengenai hubungan Joy. Eunha salah satu pegawai humas sangat ingin ke toilet saat ini.

Akan tetapi air di kamar mandi wanita sedang tidak mengalir. Ia melihat ke kamar mandi pria dan tidak ada orang di sana. Eunha hanya melihat sekilas dari luar dan masuk ke dalam. Wanita itu hampir berteriak melihat Jungkook di sana.

"Lo ngapain disini?" tanya Eunha sambil meremas bawah roknya.

Jungkook menujukkan ekspresi aneh, "Yang harus nanya gitu tuh gue. Ini tuh toilet cowok. Cewek sebelah tuh."

Eunha menghela napas, "Jam kantor udah selesai jadi gue mau mana aja gak masalah."

Bukannya mengiyakan, Jungkook menarik Eunha yang hendak masuk toilet ke depan. Pria itu menunjukkan papan bertuliskan lokasi toilet wanita dan pria.

Jungkook pun menunjukkan ekspresi mengejeknya itu, "Nih disini tuh udah ditulis cewek di sana, cowok di sini. Jadi lo tetep gak boleh."

Eunha menutup matanya rapat karena jujur ia sangat ingin buang air kecil saat ini. Jungkook memperhatikan ekspresi gadis itu yang aneh. Tak lupa tangah Eunha terus meremas bawah roknya membuat Jungkook heran.

Tiba-tiba Eunha berteriak, "YAK JEON JUNGKOOK! GUE TUH KEBELET PIPIS DAN DI TOILET CEWEK AIR LAGI MAMPET. PAHAM GAK SIH?"

Jungkook akhirnya mengerti dan segera mendorong Eunha masuk, "Yaelah kenapa gak bilang daritadi sih? Kalau gitukan gue biarin masuk. Lo ngompol susahin gue juga bersihinnnya nanti."

Jhope yang mendengar teriakan dari toilet pun segera mendekat. Ia melihat Jungkook menutup pintu kamar mandi cowok dan menunggu di sana.

"Kook ngapain lo disitu? Taehyung udah balik ke apartnya?" tanya Jhope.

Jungkook pun mengangguk, "Iya. Ini gue cuma jagain Eunha buang air kecil soalnya toilet cewek airnya lagi mampet."

Jhope memasang ekspresi curiga, "Makanya gue kesini karena pasti kalau ada lo sama Eunha ketemu, udah perang mulu juga jadinya. Yaudah gue pamit duluan ya."

Jungkook pun mengangguk. Jhope kembali ke ruangannya untuk mengambil tas dan kunci mobil namun melihat Sinb yang baru meregangkan tubuhnya juga. Tampaknya wanita itu juga baru akan pulang.

Jhope pun berniat mengambil tas dulu lalu kembali ke ruangan Sinb namun mereka bertemu di pintu ruangan masing-masing. Sinb menghela napas berat membuat Jhope tertawa kecil.

"Capek ya? Mau minum dulu gak?"

Kini Sinb dan Jhope berada di salah satu bar yang terkenal. Jhope memiliki kualitas yang bagus dalam memilih tempat mengingat ia terus menangani beberapa artis. Sinb pun memesan minuman untuk mereka berdua.

Jhope tertawa kecil dan kini tangannya naik ke kepala Yerin dan mengusapnya pelan. Sinb cukup terkejut namun ia sepertinya butuh hal seperti itu untuk menenangkan pikirannya yang sejak tadi mendidih.

"Sampai kapan ya Hop kita ngurusin asmara orang lain?" tanya Sinb tiba-tiba.

Jhope tampak berpikir, "Sampai kita pensiun?"

Sinb menghela napas dan memperbaiki posisi duduknya, "Kayaknya gue harus ikut kencan buta nih biar bisa ngurusin percintaan gue sendiri gitu. Joy gimana?"

Di sela seperti ini, Sinb masih tetap terpikirkan dengan artisnya itu. Menurut Sinb, pekerjaan ini menyenangkan namun ada waktu dimana rasa senang itu menjadi beban tapi menurut Sinb itu seru.

Sama dengan halnya Jhope memilih menjadi manager karena ia senang bisa melihat orang meraih mimpinya dan berhasil akan hal itu. Apalagi sejak ia menjadi manager dari sahabatnya sendiri.

"Aman kok dia. Malah gue yang harus terima kasih sama ibu kepala tim humas yang sudah membuat media tidak menanyakan lagi siapa pacarnya artis gue," ucap Jhope.

Sinb tersenyum, "Artis lo, artis gue juga kali Hop."

Mereka lanjut berbincang dari segala hal. Sejak insiden Taehyung dan Yerin, hanya Jhope dan Sinb yang berhubungan baik hingga kini. Apalagi pekerjaan mereka yang saling berkaitan. Sinb pun teringat sesuatu.

"Eh tadi Taehyung sama Yerin aman kan?" tanya Sinb.

Jhope pun mengangguk, "Aman kok. Mereka adem ayem aja meskipun ya lo tau Taehyung gimana orangnya."

Sinb menghela napas bersyukur dan matanya membulat lagi mengingat sesuatu, "Astaga gue lupa kasih tau lo ya, Yerin itu abis dipecat tapi lo jangan bilang ke dia kalau gue bilang dia dipecat. Bilang aja dia ngundurin diri."

"Kok bisa?"

"Ya kurang lebih karena gak dapat berita ekslusif lagi. Pokoknya gitu deh. Dia janji bakal ngasih info kerjaan. Tapi gue juga gak tau dimana."

Sinb pun menambahkan, "Tentunya bukan di kantor kita."

Mendengar ucapan Sinb membuat Jhope putus asa. Padahal ia punya tawaran pekerjaan yang memang lowong dan cocok untuk bidang Yerin, "Kita bujuk aja gak sih biar jadi jurnalis majalah VZ?"






































TBC

Waaa Yerin bakal pindah kantor nihh!

Sinb Jhope tanda-tanda friendzone nih kawan.

Jungkook sama Eunha berantem mulu nih.

See you!

Report My Love [TAERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang