[6]

70 12 0
                                    

Sudah tepat 1 minggu Yerin bekerja di sini. Semua orang suka dengan hasil kerja Yerin. Sowon bahkan mulai memberi tanggung jawab kepada Yerin seperti mewawancarai para artis.

Saat ini Yerin tengah lembur untuk menyiapkan beberapa dokumen pertanyaan untuk wawancara besok. Kali ini Sowon memberi tugas pada Yerin untuk mewawancarai Hanbin.

Publik sedang penasaran dengan kisah percintaan Hanbin. Seorang rapper, produser, dan penyanyi. Yerin mulai menyiapkan semuanya sambil menikmati secangkir kopi.

Sinb pun melihat CCTV bahwa Yerin masih ada di ruangannya. Wanita itupun naik ke ruangan Yerin. Sesuai dugaan Sinb, gadis itu masih setia duduk di depan komputer.

"Yo Jung Yerin."

Yerin pun berbalik, "Yo Hwang Sinb, belum balik lo?"

Sinb tertawa kecil, "Harusnya gue yang nanya kayak gitu. Lo tau sendiri jadi kepala tim humas, lo harus siap waktu luang lo dipake buat ngurusin artis."

Yerin pun ikut tertawa. Sinb melihat apa yang sedang dikerjakan Yerin pun tersenyum, "Lo mau wawacara Hanbin? Lo belum ketemu dia? Biasanya tuh anak juga keliaran di sana, ruang produksi musik."

Sinb memeriksanya dan ternyata benar hari ini Hanbin tidak lembur seperti biasa. Saat mau menemani Yerin bekerja, tiba-tiba ponselnya berdering. Nyatanya itu telepon dari Eunha.

Raut wajah Yerin mengasihani Sinb yang masih harus terus bekerja meski di malam hari. Meskipun sama seperti dirinya. Sinb membuka mulutnya saat melihat berita yang dikirim Eunha.

"Gue harus ke lokasi syuting Yoona, wartawan tiba-tiba dateng buat wawancara jam segini karena rumor kencan Yoona sama Junho. Wartawan emang ada-ada aja."

Yerin berdehem, "Temen lo ini mantan wartawan kayak gitu juga loh, Mbih."

Sinb segera pergi dan meninggalkan Yerin sendiri. Kembali Yerin mencari hal yang berkaitan tentang Hanbin. Tidak ada celah tentang sikap Hanbin sejauh yang ia dapatkan.

Yerin pun heran melihat artikel Hanbin yang sejauh ini masih bagus saja. Tiba-tiba lift terbuka membuat Yerin berteriak dari mejanya, "Bukannya lo mau ke lokasi, Mbih?"

"Gue Hanbin bukan Mbih."

Mendengar suara berat yang Yerin kenali membuat gadis itu berdiri dan mengucapkan salam. Hanbin pun tertawa kecil melihat tingkah Yerin karena menurutnya gadis dihadapannya itu cukup menggemaskan bahkan di awal pertemuan.

"Lo yang mau wawancara gue besok kan?" tanya Hanbin.

Yerin pun mengangguk membuat Hanbin kembali tersenyum. Kini Hanbin melihat komputer Yerin bahkan pria itu mendekat ke samping wajah Yerin. Jangan tanyakan kondisi Yerin.

Kulitnya yang berwarna putih menyebabkan rona merah pada pipinya mudah terlihat. Hanbin yang berbalik dan menyadari hal tersebut hanya menarik kembali tubuhnya.

Keadaan menjadi canggung membuat keduanya tertawa untuk menghilangkan kecanggungan itu. Hanbin duduk di hadapan Yerin membuat wanita itu cukup bingung.

"Gue kesini tadinya cuman karena males di apartemen aja. Ketemu lo gue keingat kalau besok kita ada jadwal buat wawancara. Hm gimana kalau lo buat pertanyaannya bisa sambil nanya ke gue?" tanya Hanbin.

Yerin tampak berpikir tentang tawaran Hanbin. Sebenarnya itu cukup menghemat waktunya dan tentu tenaga untuk mencari lagi semua hal tentang Hanbin. Akhirnya mereka berbincang.

Keduanya terlihat dekat dan tidak menyadari bahwa hampir mencapai jam 3 subuh. Yerin sudah menguap berulang kali dan akhirnya tertidur. Hanbin tersenyum melihatnya. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur juga di sana.

Report My Love [TAERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang