Huaaaaa makasih yang udah baca semuanya 😭
aku gak nyangka banget 😭Chapter ini khusus Doyoung dulu ya 🤭
Dan bakalan pendek.
Update terakhir sebelum benar-benar hiatus buat sementara waktu ..happy reading 😘😘
Asahi segera mengambil kunci mobilnya dan mendatangi cafe yang tadi sudah Doyoung share lokasinya sesaat setelah Doyoung menghubunginya.
Sang sahabat tak menjelaskan apapun tapi dari nada bicaranya, Asahi bisa tau jika Doyoung sedang tidak baik-baik saja.
"Doy" panggil Asahi saat dia memasuki cafe, dan Bisa ia lihat mata sembab sang sahabat .
"Lo oke?" Dengan raut khawatir"No. Im not" lirih Doyoung sambil menghapus jejak air mata yang tersisa.
"Ya udah kita pulang dulu aja ke kosan gue. Kita ngomong di sana" ucap Asahi sembari memapah Doyoung yang hanya bisa mengangguk pasrah
"HAH? APA LO BILANG?" Teriak Asahi terkejut
Doyoung hanya mengusap telinganya yang terasa penging karena teriakan sang sahabat barusan .
"Pacar Lo gila apa ya?" Lanjut AsahiDemi apapun rasanya Asahi ingin meninju wajah yang selama ini dibucinin sama sahabatnya ini.
"Gue emang sedih sa. Tapi disisi lain gue bangga sama Jeongwoo. Lo juga tau Junkyu akan selalu jadi prioritas Jeongwoo sampai kapanpun" jelas Doyoung
"Ya gue tau. Tapi masa sampai dia harus relain Lo demi tanggung jawab buat hal yang bukan kelakuan dia"
"Lo tau kan keluarga Jeongwoo gak restuin kita karena kita beda agama sa. Dan itu jadi salah satu alasan terbesar yang bikin gue nyerah saat denger kabar tadi"
Tanpa banyak kata Asahi memeluk sang sahabat.
Ia tau dengan sangat jelas seperti apa perjalanan cinta keduanya bahkan sejak awal dan meski prioritas Jeongwoo selalu Junkyu namun tak sekalipun Asahi pernah melihat sang sahabat terabaikan.Ia tau sesayang apa Jeongwoo pada sang sahabat. namun lagi-lagi, tembok keduanya terlalu tinggi. Dan itu hal tersulit yang harus keduanya lewati.
meski sangat jelas baik Jeongwoo maupun Douyoung tak akan bisa meninggalkan tuhan mereka masing-masing.
"gue gak tau mau bilang apa Doy, kalau masalah kalian bukan perbedaan agama. gue yakin kalian bakal jodoh. Lo orang baik. Jeongwoo juga begitu"
Doyoung tersenyum menanggapi ucapan Asahi.
"Lo marah sama Junkyu?"
Doyoung menggelengkan kepalanya "sama sekali gak. gue entah kenapa malah ngerasa tenang dan seneng karena yang jadi pasangan Jeongwoo nantinya itu Junkyu"
Asahi menatap sendu sang sahabat.
Mengapa Tuhan harus menyatukan keduanya selama ini jika pada akhirnya mereka berpisah juga."Gue yakin Tuhan bakal kasih seseorang kaya Jeongwoo dalam versi seiman sama lo Doy?"
Doyoung terkekeh "benarkah? aku harap juga begitu. tapi sa, aku takkan membukakan hati untuk orang baru jika masih Jeongwoo pemilik hatiku"
"lama?"
"entahlah..aku harap tidak" diakhiri dengan senyum manis walaupun matanya masih tetap saja sendu.
Aku pamit sementara waktu yaa 🤗🤗