FLASHBACK JAMAN SMA
Jika ditanya kapan Jeongwoo mengenal Junghwan atau Doyoung maka jawabannya adalah saat mereka ada di bangku SMA.
Karena sejujurnya dulu , baik Jeongwoo maupun Junkyu adalah pribadi yang sedikit tertutup dan jarang bergaul dengan orang lain terutama Junkyu.
Membuat keduanya tak dekat dengan siapapun.
Namun berkat tugas kelompok yang diberikan saat awal masuk SMA membuat Jeongwoo , Junkyu , Doyoung dan Junghwan menjadi dekat.
Hampir setiap keadaan apapun mereka berempat akan berada di satu tempat yang sama.
Namun interaksi Doyoung dan juga Jeongwoo yang sama-sama anak OSIS menjadikan keduanya lebih dekat.
Hingga saat kelas 3 SMA keduanya memutuskan untuk berpacaran.
1 hal yang Doyoung ingat adalah "kamu memang kekasihku . Tapi aku meminta maaf jika kedepannya akan ada waktu dimana aku lebih mengutamakan Junkyu daripada kamu. Bukan aku gak sayang. Hanya saja Junkyu termasuk salah satu hal paling penting dihidup aku"
Doyoung tak masalah .
Toh Junkyu bukan manusia yang terkesan "menyetir" Jeongwoo hingga segala hal harus dilakukan dengan Jeongwoo.
Menurutnya Junkyu termasuk tipe yang mandiri sehingga jika bukan benar-benar situasi yang mendesak maka ia tak akan meminta bantuan pada kekasihnya
Sedangkan Junghwan, lelaki itu mulai menaruh rasa pada Doyoung sejak mereka berada di kelas 2 semester awal.
Dan saat mengetahui bahwa sang pujaan hati lebih memilih sahabatnya daripada dirinya ia pun terima.
Karena selama ini ia sadar diri jika ia hanya bisa menjelma menjadi sosok pengecut yang tak berani bercerita pada siapapun atau bahkan mengungkapkan perasaannya.
Junkyu. Lelaki manis ini sejujurnya terkadang risih jika Jeongwoo lebih mengutamakannya daripada sang kekasih. Dan itu pula yang menjadi alasan bahwa selama Junkyu masih mampu maka ia akan melakukannya sendiri tanpa meminta bantuan Jeongwoo sedikitpun.
Ia tak mau dicap pelakor oleh orang lain dan tak mau juga membuat Doyoung merasa sakit hati jika Jeongwoo hanya fokus padanya.
Flashback off
🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨
Junkyu duduk dengan gelisah. Demi apapun saat ini ia sedang sangat-sangat gugup.
Sebentar lagi ia akan mengucap janji suci bersama sang sahabat.
Sungguh-sungguh takdir hidup yang tak pernah ia bayangkan . Ia akan benar-benar menghabiskan sisa hidupnya bersama Jeongwoo sahabat baiknya sendiri.
Benar-benar menghabiskan waktu berdua dirumah yang sama , kamar yang sama dan kasur yang sama .
Tidak . Bukannya Junkyu tak mau bersyukur atau tak mau menghabiskan hidupnya dengan Jeongwoo.
Dulu ia memikirkan menghabiskan masa tuanya dengan Jeongwoo bersama pasangan masing-masing.
Namun Tuhan malah memberikan Jeongwoo sebagai sosok suaminya. ia lebih merasa menyesal mengapa Jeongwoo harus mengambil keputusan ini dan meninggalkan kekasih yang amat sangat ia sayangi
Mengapa ia mau mengurus anak yang bukan darah dagingnya sendiri ?
"Doy .." panggil Junkyu
Pikiran yang berkecamuk di kepala Junkyu membuat ia akhirnya memanggil lelaki manis dihadapannya ini.
Doyoung yang merasa dipanggil pun berbalik dan berjalan mendekat kearah Junkyu.
"Hmm? Kenapa kyu? Butuh sesuatu?"
