KAMU - 03

571 63 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Rumah Junkyu sekarang sedikit ramai karena kehadiran kedua orang tua jeongwoo, kakak Jeongwoo dan istrinya serta kedua orang tua Junkyu dan ada juga adik Junkyu

Baik Junkyu maupun Jeongwoo sama-sama tak bisa tidur sejak semalam

Junkyu yang takut akan reaksi kedua orang tua mereka.
Dan Jeongwoo yang sibuk mencari kata yang tepat untuk membicarakan semuanyam



"Ini kenapa rame banget gini sih?" Ucap Jaehyuk (adik Junkyu)

"Iya Jeongwoo ini sebenernya kenapa? Kok tiba-tiba kamu ajak papa dan yang lain kerumah Junkyu kaya gini?" Ucap mama Jeongwoo

"Ada sesuatu yang mau aku dan Junkyu omongin sama kalian semua" ucap Jeongwoo lalu melirik kearah Junkyu yang senantiasa menunduk sejak Jeongwoo membuka suara

"Junkyu, Jeongwoo. Ada apa nak?" Ucap lembut bunda

Jeongwoo menarik nafas dalam terlebih dahulu.
Demi apapun ia benar-benar gugup. Namun sudah terlanjur dan ia jelas tak akan bisa mundur.

"Jeongwoo minta izin mau menikahi Junkyu" ucap Jeongwoo tegas setelah mengumpulkan keberaniannya.

"APA?!" ucap semua secara bersamaan kemudian saling pandang satu sama lain

"Kok tiba-tiba jeo? Ada apa?" Ucap mama Jeongwoo dan bunda Junkyu secara bersamaan

"Sekarang Junkyu sedang hamil 5 minggu. Maaf" ucap Jeongwoo lalu menundukkan kepalanya

BUGGHHHHH

"PAPA"
"JEONGWOO"

Ucap semua orang secara bersamaan.
Mama Jeongwoo berusaha menahan sang suami . Sedangkan Junkyu langsung mendekat kearah Jeongwoo yang sepertinya mendapatkan luka memar di sudut bibirnya.
Sedangkan yang lain masih terkejut dengan apa yang barusan mereka lihat.

"PAPA GAK PERNAH AJARIN KAMU BUAT NGERUSAK ANAK ORANG JEONGWOO !!" Emosi papa Jeongwoo

"Pa, sabar pa kita dengerin dulu" mama Jeongwoo hanya bisa mengusap punggung sang suami. Berharap hal itu dapat menurunkan emosi suaminya

"Sabar gimana ? Papa malu sama bunda dan ayah Junkyu ! Papa biarin dia serumah sama Junkyu buat jagain Junkyu. Bukan malah ngerusakin Junkyu sampai dia jadi hamil kaya gini" geram papa Jeongwoo

"M-maafin Jeo pa" Jeongwoo kembali menunduk .

Junkyu masih disampingnya. Lelaki manis itu menjadi semakin merasa bersalah.
Tapi ia juga bingung harus apa karena Jeongwoo yang kekeh dengan keputusan tak akan pernah bisa ia ganggu gugat.

Sekarang Junkyu hanya bisa mengusap punggung Jeongwoo dan menggenggam tangan lelaki ini .

"Lo kenapa diem aja ? Tonjok aja tuh anak kalau lo mau ! Gue tau lo marah" Ucap papa Jeongwoo kepada ayah Junkyu yang sejak tadi terlihat menatap tajam pada sang anak

"A-ayah~~" lirih Junkyu sedikit merengek dengan mata yang berembun pada sang ayah agar tak kembali memukul Jeongwoo.

Junkyu sungguh tak tega.
Dengan sekali tinjuan dari papa Jeongwoo saja sudah mampu membuat pipi Jeongwoo memar dan sudut bibirnya terluka.
Apalagi jika sang ayah ikut meninju Jeongwoo

Ayah Junkyu menghela nafas kasar.
Jujur ia kecewa dengan anak kesayangannya
Tapi mau bagaimana ? Semua sudah terjadi
Toh hal ini terjadi dengan Jeongwoo, sosok yang sangat ia kenal.
Entahlah. Rasa kecewa dan lega menjadi 1 sekarang

"Ayah mau tanya . Kalian melakukan secara sadar atau sedang mabuk?"

Keduanya diam sejenak, tak berani membuka suara.

"Sadar ayah" ucap keduanya bersamaan

Woaaahhh.
Berterimakasihlah pada persahabatan mereka yg sudah belasan tahun, sehingga bisa membuat chemistry tanpa berkata satu sama lain. Keduanya bahkan terkejut walau langsung mereka ubah raut wajah mereka agar tak terlihat

Ayah Junkyu mengangguk.

"Percuma ayah pukul Jeongwoo, udah terjadi juga. Ayah mukul Jeongwoo juga gak bikin itu bayi menghilang dari perut kamu. Asal Jeongwoo bisa tanggung jawab dengan benar dan bahagiakan anak ayah, ayah gak masalah"

Junkyu sudah menunduk dan menangis mendengar ucapan sang ayah. Bunda Junkyu pun menghampiri sang anak dan memeluknya.

Tangan Jeongwoo tak pernah ia lepaskan dari Junkyu dan semua itu tak luput dari pandangan papa Jeongwoo dan ayah Junkyu. Keduanya sama-sama tersenyum melihatnya















































































"Baru mau dijodohin gak taunya malah udah jadi duluan" ucap papa Jeongwoo sambil terkekeh.

"Eh" ucap Jeongwoo dan Junkyu secara bersamaan







"Eh" ucap Jeongwoo dan Junkyu secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nahloh .
Gimana gimana ? 🤣
Makasih buat yang stay .
Jangan lupa komen & vote ya

KAMU (JEONGKYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang