(Chapter 6)

102 6 2
                                    

Tok tok

"...Masuk"

"Childe..."Zhongli memasuki kamar Childe, Dan dia sudah dapat mencium bau khas Childe minty-minty gitu.

"..?"Childe hanya memberi tatapan heran saat Zhongli mulai memasuki kamarnya Dan mengunci pintunya.

"Ada apa?"Childe yang tadinya sedang terbaring di kasur king sizenya itu langsung bangun untuk menghampiri Zhongli lebih dekat.

"Aku...mau duit-eh-Mau pulang maksudnya.."Ucap Zhongli yang sedang melihat ke lantai.

"Ga, Rumahmu udah aku hancurkan."Ucap Childe dengan dingin.

Childe agak kesal karna Zhongli tidak membalasnya Dan tidak menatapnya.

Kedua tangan Childe tiba-tiba memegang pipi Zhongli dengan kasar Dan memaksa kepalanya buat melihat ke arah Childe.

"Kau pikun ya?, Kan kau sudah setuju ingin tinggal di sini"Ucap Childe yang Tampa dia sadari, dia telah memperlihatkan muka cemberut yang...agak kayak anak-anak.

"..."Zhongli hanya terdiam menahan gemasnya saat melihat Childe yang agak lucu.

"Childe...lucu.."Ucap Zhongli pelan namun Masih bisa di dengar Childe.

Childe yang menyadari wajah anak-anaknya langsung kaget Dan melepaskan kedua tangannya Dari Zhongli Dan dia mundur sedikit Dari Zhongli.

Muka Childe mulai memerah. Ya dia tak Pernah menunjukkan wajah atau ekspresi yang lain, selain dingin Dan senyum palsu.

Zhongli hanya tersenyum hangat melihat pemuda yang lebih muda darinya itu ternyata memiliki sisi yang menggemaskan.

"Haha...Childe..bolehkah aku tidur di sini?"Tanya Zhongli.

Apakah Zhongli ingin memiliki hati Childe seutuhnya?, Jawabannya adalah "Ya", karna Zhongli sudah bisa membayangkan Betapa enaknya memiliki suami tajir melintir. Persetan dengan pertarungan kekuatan mereka. Zhongli sekarang malah ingin merebut hati pemuda tersebut.

"..? Ada apa dengan kamarmu?"Tanya Childe yang mulai mengganti ekspresinya Dari yang malu-malu kucing, jadi dingin.

"Kamarku bocor."Ucap Zhongli dengan tololnya.

"...kau pikir aku akan memercayai itu?..."Ucap Childe.

"Ya...tadi aku ingin tidur tiba-tiba atapnya roboh..."Ucap Zhongli yang Masih setia dengan senyuman tololnya itu.

"The fuck?, Rumahku tidak semurah itu. Berhentilah bergurau Dan tidurlah di kamarmu. Jika kau tidak mau, tidurlah di kamar tamu lainnya."Ucap Childe panjang lebar.

"Takut."Ucap Zhongli dengan cepat.

Childe yang sudah lelah menaggapi Zhonglipun langsung menunjukkan jarinya kearah lantai.

"Tidurlah di situ."Ucap Childe dingin. Sebenarnya Childe Masih baik membiarkannya tidur di kamar Childe.

"Tapi aku mau bobo sama Childe."Ucap Zhongli dengan menatap Childe dengan polos.

Childe tersenyum kesal lalu dia membuka mulutnya untuk berbicara.

"Kalo gitu gimana kalau saya buat anda bobo selamanya?"Ucap Childe dengan aura gelapnya.

"Yasudah maaf"Ucap Zhongli, lalu dengan cepat Zhongli beneran baring di lantai.

'He serious?...'Batin Childe yang menatap Zhongli dengan heran. Namun Childe mulai menaiki kasurnya lalu memberi perhatian kalau Childe tidak terlalu peduli. Nanti juga dia keluar sendiri, itu yang dipikirkan Childe.




.....








Sudah jam 2 pagi, tapi Childe tidak bisa tidur.

Akhirnya dia melihat ke arah Zhongli yang terlihat meringkuk seperti udang saat dia tertidur di lantai kamarnya.

Entah rasanya Childe merasa agak kasihan sama Zhongli yang terlihat kedinginan bagitu.

"..."

Childe tiba-tiba teringat dengan masa lalunya, saat adiknya terbaring di lantai yang dingin berlumuran darah.

Dengan cepat Childe mengangkat Zhongli ala bridal style, Dan karena perlakuan Childe itu Zhongli jadi terbangun.










_TBC

Love you? Yes sir. {Tartali}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang