Chapter 2: Infinite Love

10 3 0
                                    


Aku duduk dipinggir jendela memandangi keluar sana, cahaya mentari pagi memasuki ruangan melalui jendela dimana tempat aku duduk kini. Setiap kali aku duduk ditempat ini semuanya tidak ada yang berubah hari demi hari semua yang ku pandang itu sama.

Dan hari ini juga, dipagi ini aku duduk termenung memandang kearah sana, sudah dua tahun ini aku selalu menyendiri semejak ayah dan ibu meninggal dan aku mulai membiasakan diri untuk ini walaupun ini berat namun aku harus menjalaninya.

Hanya rumah ini peninggalan terakhir ayah dan ibu beserta tokonya, aku tinggal seorang diri dirumah yang lumayan besar berlantai dua, tidak ada yang menemaiku tinggal didesa ini saudara dari ayah ataupun ibu semuanya tinggal jauh di luar kota yang membuat ku harus hidup mandiri sambil melanjutkan usaha peninggalan dari kedua orang tua ku untuk melanjutkan hidup ku di desa ini.

Setelah kepergian kedua orang tua ku teman temanku kini lebih mengenali ku sebagai anak yang pendiam dan pemurung tak ada tempat buatku mengadu dan bercerita karna aku adalah anak tunggal dan aku tidak memiliki banyak teman yang ku percaya, hari hari yang ku jalani tidak ada yang berubah serasa dunia dan segal impian ku serasa telah hacur tidak ada lagi, karena tak yang dapat menyemangati dan menasehati ku kala ini.

Tanpa ku sadari tetesan bening menetes jatuh turun kepipi yang seketika menyadarkan ku dari lamunan ini. Angin sepoi sepoi seketika terasa dipagi itu aku hanya berharap semoga saja hari ini dan seterusnya sesuatu yang tak pernah ku bayangkan akan terjadi dalam bentuk kebaikan.

Aku beranjak dari kursi dipinggir jendela yang telah lama aku duduki sedari tadi, memulai hari seperti biasanya kegiatan rutin ku disetiap hari libur, membersihkan rumah, halaman, mengerjakan tugas sekolah, sarapan, dan melakukan berbagai kegiatan rutinitas ku lainnya.
Tidak terasa hanya itu yang aku lakukan namun waktu begitu terasa sangat cepat, aku lekas membersihakan diri disore itu setelah segala semua kegiatan ku selesai dihari ini. Aku kembali duduk dipinggir jendela memandangi kembali luar jendela. Sore ini cuaca seketika berubah awan hitam tertiup angin dan begitu teras angin yang dingin masuk melalui celah celah ventilasi.

Rumah ku berhadapan langsung dengan lapangan bola yang dimana hampir setiap harinya banyak anak anak kecil, anak seusia ku atau orang yang lebih tua dari ku sering datang kelapangan itu untuk bermain bola disana, dihari itu melalui jendela kaca aku memandangi kearah sana namun kali ini nampak berbeda lapangan itu kali ini jauh lebih ramai dari pada biasanya rupanya karena dijadikan sebagai area syuting.

Bagaimana tidak didesa ku ini adalah salah satu desa yang terdaftar sebagai desa terbersih dan terindah dari banyaknya desa desa lain yang membuat banyak orang orang datang untuk menikmati keindahan dan keasrian desa ini dan tak heran juga, jika lokasi desa ku ini dijadikan sebagai tempat syuting. Dari kaca ini aku melihat banyak sekali orang orang berbondong bondong untuk melihat acara syuting dilapangan itu namun aku tak peduli itu hingga aku terkejut setelah mendengar rintikan air mengenai genteng rumah ku. Seketika aku teringat jika sepatu ku belum ku angkat dari jemuran, Aku segera berjalan menuruni tangga yang dimana ketika aku berada diteras hujan sudah lumayan lebat.
Sambil mengambil sepatu ku aku melihat kearah lapangan tadi yang dimana terlihat semua orang yang menonton kembali menuju rumah masing masing begitu juga dengan kru-kru filem dan para actor dan aktris mereka mencari tempat berlindung dari derasnya hujan yang mulai turun.

Aku menoleh melihat kearah awan, awan gelap semakin tebal dan angin kencang begitu terasa “Mungkin  hujan deras akan terjadi lagi” Gumam ku terus melihat kearah atas “Aku tidak tau apa ramalan cuaca hari ini” Kata ku bergumam lagi lalu masuk
Seketika syuting tadi pastinya dihentikan karena hujan yang begitu lebat petir menyambar dengan sangat kerasnya hingga mengenai salah satu pohon didekat lapangan bola itu.

Dalam Ke Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang