Chapter 5: {Bagian 5: "Koma"}

3 3 0
                                    

"Kiana?" Panggil ibu yang seketika mengakhiri suasana keromantisan itu.

Belum juga sempat menjawab pertanyaan dari Corvin ibu terlebih dahulu mengakihri keromantisan ini Kiana lalu melepas sentuhan tanganya dari wajah Corvin karena mendengar suara ibu ia bersama Corvin lalu menoleh kearah ibu Kiana

"Ibu" panggil Kiana

"Ayo kita kembali" Ajak ibu

"Ibu tolong bairkan aku bersama Corvin untuk sementara waktu" Kata Kiana memohon

"Kiana" Panggil ayah dengan tenang ia tak ingin semuanya menjadi ribut

Kiana tau maksudnya dengan berat hati ia lalu meninggalkan Corvin, namun Corvin tak melepas pegangannya, Kiana lalu menoleh Corvin menatap Corvin meyakininya jika ini akan baik baik saja. Dengan berat hati Corvin kemudian melepas pegangannya disaat ini Corvin merasa hatinya kembali sakit ia menjadi bersedih karena baru saja bertemu harus berpisah lagi

"Corvin" Kata ibu Kiana tenang

"Maaf, aku tak bisa menyetujui mu bersama putriku aku tak ingin anak ku bersama orang yang umurnya sebentar lagi akan berakhir" Kata ibu Kiana keceplosan

"Ibu!" Kata ayah dan Kiana serentak mengingatkan ibu lalu menoleh kearah ibu

Seketika ibu baru teringat akan ucapaanya ia melirik Kiana dan juga Corvin, mendengar hal itu Corvin seketika terkejut ia dibuat tak bisa berkata apa apa dengan mata yang membulat tak percaya dengan ucapan ibu Kiana. Ia juga menoleh kearah ayah, ibu dan juga Edrick yang ikut terkejut mendengarkannya.

Corvin tidak percaya ia merasa seketika sekujur tubuhnya menjadi semakin lemah setelah mendengar ucapan itu jika hidupnya tidak kan lama lagi, Kiana yang melihatnya lalu kembali menghampiri Corvin

"Corvin dengarkan aku, itu semuanya tak benar, walaupun kau didiagnosis terkena penyakit tapi itu akan sembuh"

"Corvin?" Kata Kiana menenagkan Corvin yang masih terdiam kaku tak percaya dengan mata yang membulat tatapan kosong seketika membuat Corvin berlutut ia merasa kakinya tak lagi kuat menopang tubuhnya.

Dengan terlutut sambil memegangi dadanya nafasanya seketika terengah engah dengan keringat dingin yang bercucuran, tangannya bergetar hebat dan pandangannya mulai kabur.

"Ini adalah tahun ke-3 sesuai yang dikatakan dokter, aku berharap apa yang dikatakan dokter itu tidak benar" Kata ayah gelisah namun tetap berharap Corvin baik baik saja

Mereka melihat jika Corvin baik baik saja ia tampak sehat dan juga kuat mereka berharap jika Corvin akan terus bersama mereka

"Tenanglah ayah, aku yakin dokter itu salah, Corvin akan terus bersama dengan kita lihatlah ia sehat" Kata Edrick menenangkan ayahnya

"Ingat Corvin dokter mengatakan jika kau..."

"Doter mengatakan jika kau terkena penyakit mental, mental mu terganggu maka karena itu aku, ayah maupun ibu selalu mengingatkan mu untuk selalu meminum obat agar mental mu segera sembuh" Kata Edrick menurunkan nada bicaranya mencoba menangkan Corvin dengan apa yang ia katakana itu benar

"Tapi Kiana pernah mengatakan kepada ku jika aku terkana penayakit gansa stadium akhir, apakah itu benar?" Tanya Corvin lagi menatap Edrick

Dalam Ke Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang