Chapter 5: {Bagian 4: "Pertemuan Tampa Sengaja"}

8 3 0
                                    

Akhir pekan kini telah tiba sesuai yang ibu inginkan mereka diakhir pekan ini akan menghabiskan waktu bersama piknik disebuah taman Ferflower. Mereka semua menyiapakan apa apa saja yang mereka perlukan untuk piknik diakhir pekan ini.

"Ehe... ehe...,emm.." Terdengar suara serak nan berat yang lumayan keras dan mencuri perhatian Edrick. Edrick menoleh kearah suara itu ia melihat Corvin sedang meneguk segelas air putih lalu berdehem dan duduk di sofa sementara waktu.

Edrick melihat Corvin sepertinya sedang kelelahan setelah batuk yang terdengar parah itu, Edrick berjalan lalu menghampiri Corvin kali ini ia meliahat Corvin benar benar dalam kondisi yang sangat buruk, Edrick bingun ingin berkata apa pada Corvin dan yang hanya ada dibenak Edrick kondisi Corvin yang semakin parah saja dan pikirannya yang juga diselimuti ketakutan dan kecemasan yang luar biasa ketika melihat keadaan Corvin sekarang ini.

"Sebaiknya, kita batalkan acara kita" Kata Edrick lalu duduk disebelah Corvin

"Tidak, aku tidak ingin mengecewakan ayah dan ibu, mereka sudah merencanakan ini sejauh jauh hari untuk kita jadi aku tidak bisa menolak" Bantah Corvin masih sambil berdehem dengan tenggorokannya yang terasa tak biasa

"Kau yakin?, lihat kondisimu saat itu tidak memungkinkan untuk berpergian kau sangat lemah dan begitu pucat apa jadinya nanti jika di sana kau bertambah parah?" Kata Edrick khawatir.

"Tak perlu mencemaskan aku seperti itu aku baik baik saja jika ini karena penyakit mental maka piknik dengan keluarag juga salah satu obat bagi penyakit ini agar aku cepat pulih bukan?" Kata Corvin yang masih tak tau apa apa dengan dirinya lalu berdiri menepuk pundak Edrick lalu membawa keranjang bekal menyusul ayahnya yang berjalan menuju mobil.

Edrick hanya menarik nafas cemas ia tak tahan dengan semua kebohongan ini, kali ini ia sudah memutuskan untuk memberitahukan Corvin yang sebenarnya. Edrick lalu beranjak dari tempatnya berjalan menyusul Corvin namun diteras rumah tak sengaja ia mendengar percakapan ibu dengan seorang di telpon nya

"Iya, saya mengharapakan kamu datang, saya ingin mempertemukan mu kepada anak saya" Kata ibu yang didengar oleh Edrick

"Iya bu, saya pasti datang" Jawab seseorang dari balik telpon itu

"Ibu?" Panggil Edrick yang seketika membuat sambungan ibu putuskan

"Apa ibu mau menjodohkan Corvin dengan wanita itu?" Tanya Edrick langsung

"Ibu hanya mau Corvin bahagaia dengan seorang wanita lain walaupun itu hanya sebentar" Kata ibu merengek

"Apa ibu mengatakan kepada wanita itu jika usia Corvin hanya sampai 3 tahun ini" Kata Edrick

"Ia sudah mengetahunya, tapi ia tak merasa keberatan untuk menemani Corvin walaupun itu hanya sebentar" Kata ibu meyakinkan Edrick

"Adikku bukan barang bu, ia tak bisa dipermainka, sudah lama kita merasikaan ini dari dia, jika kita ingin ia bahagia kita harus berterus terang kepadanya" Kata Edrick menatap ibu

"Jangan bodoh Ed, itu yang akan membuat Corvin hancur dan juga kehilangan harapan"

"Ia sudah kehilangan Kiana, apa kau mau ia terus terlarut dalam kesedianya sampai akhir hidupnya, ibu mau ia bahagia sebelum semuanya terlambat" Kata ibu

Dalam Ke Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang