adhikari

who ?

💭 21 y.o Kaizo
💭 15 y.o Fang
Non-Canon

•

Ting .. Tong ..

Bunyi nyaring bel elektrik itu menggema dalam rumah, sang surai gelap yang sedang asik dengan tumpukan buku nya pun terpaksa mengalihkan fokus nya ke arah pintu utama. Dirinya kini sedang berada di ruang tengah, mengerjakan tugas nya yang menggunung. Kaki nya ia bawa menuju pintu utama, membuka nya pelan dan segera ia menemukan sosok pria paruh baya yang mengenakan jaket hijau serta helm serupa.

"Sore.. atas nama Fang ? " Pria tadi membuka percakapan pertama kali diantara keheningan tadi. Fang sempat diam dan kemudian mengangguk, dirinya memproses sesuatu tadi, 'Aku ga ngerasa klik pesan di gofood ?'

"Ini mas, paket burger II sama mcflurry, disini tertulis untuk mas nya dari mas Kaizo. Tertulis juga agar menyampaikan.. "Malam ini abang pulang telat. Jangan keluar-keluar sendiri." "
Bapak-bapak tadi memberikan plastik berisi junkfood seusai membacakan pesan titipan dari customer nya.

Fang pun menerima dengan baik dan tersenyum, kemudian mengotak-atik isi plastik tersebut dan mengambil 1 box paket yang ada didalamnya. Memberikan nya pada sang driver sebagai tip nya, ia sungguh mengapresiasi si driver yang tadi membacakan pesan dari kakak nya. Biasanya driver lain hanya akan memberikan apa yang dipesan tanpa perlu repot-repot membuang waktu guna membacakan hal semacam itu.

Fang pun tahu kebiasaan kakaknya yang selalu melebihkan makanannya untuk di berikan sebagai tip si pengirim.

Selanjutnya yang dilakukannya adalah masuk kembali kerumah, menutup pintu itu lagi dan menyambut tumpukan buku tugasnya yang berserakan dimeja depan TV ruang tengah tadi. Ia pun mendudukan diri ditempat semula, menaruh lagi bungkusan yang ia terima tadi di pinggir meja. Memilih untuk menaruh atensi nya pada tugas terlebih dahulu sebelum menikmati makan malamnya.

Dirinya terbilang sedikit kutu buku, siswa yang mahir dibidang akademik. Fang juga cukup mahir di non-akademik seperti olahraga bola besar, ia membuktikan nya saat ajang Class meeting lalu. Dirinya kini kelas 10 SMA, terbilang muda diangkatan nya karena ia lompat kelas. Keseharian nya hanya dirumah, mengerjakan tugas sekolah, menonton tayangan yang menurut nya menarik, dan terkadang keluar bila jenuh.

Rumah dengan 2 lantai itu lebih sering dihuni oleh dirinya seorang, kedua orangtua nya memilih untuk tinggal di kota asalnya, ia di sini sebenarnya hanya ikut dengan sang kakak yang dipindah tugaskan oleh pekerjaan. Kebetulan kakaknya bertugas di kota yang dekat dengan rumah milik keluarga nya, jadi ia tempati saja rumah yang sudah mangkrak beberapa tahun ini. Karena kesepian pula, kakaknya dengan sedikit pemaksaan mengajak Fang untuk ikut dengannya. Dan kabar lebih menyebalkan lagi, kedua orangtua nya justru mendukung penuh rencana Kaizo.

'Huh.. kalian hanya ingin menghabiskan waktu berdua tanpa takut dipergoki oleh anak sendiri ya?'

Kurang lebih itulah kalimat yang ia lontarkan kala itu saat sedang panas-panas nya di paksa untuk ikut bersama si kakak.
Namun, apakah dirinya menyesal? Tidak. Ia sedari kecil memang dekat dengan kakaknya, tak heran jika ia tak banyak protes ketika diminta pindah bersama sang kakak. Tapi, kadang ia merasa kesepian juga disini.

Kaizo yang merupakan abdi negara yang tergabung dalam Satuan Reserse dan Kriminal cukup sibuk dilapangan apabila sedang marak kasus kriminal dikota ini. Hal itu membuatnya sering ditinggal lembur oleh si kakak, itu berakibat pada dirinya yang harus 24 jam sendirian dirumah sebesar ini. Beruntung Fang bukan tipe penakut pada hantu dan cerita fiktif sejenisnya.

Hah.. niat hatinya ingin menemani sang kakak, namun justru dirinya yang sekarang ditinggal terus-terusan.

Saat ini sudah sekitar 20 menit dari terkahir kali Fang mengalihkan pandangan dari kertas-kertas didepan nya. Ia melirik sedikit ke arah jam dinding, pukul 18.13 hari sudah mulai gelap, dirinya teringat harus mengunci semua pintu dan jendela rumah ini. Jadi segera ia bangkit lagi dan melakukan pekerjaan rutinnya, ia tak mau kena marah Kaizo sebab menyepelekan mengunci pintu dan jendela.