"maafin ya abang"

770 61 7
                                    

Fang 15 y.o
Kaizo 21 y.o

Fang to Kai : Lo, Gue
Kai to Fang : Kamu, Abang

⚠️ cw: kata kasar ⚠️




★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★




"APASIH NGESELIN SEMUA DAH!!" Teriak Fang kesal, keberadaan nya kini di kamar miliknya yang terasa sangat berantakan akibat ulah si empunya tadi, meja belajar miliknya yang terkesan penuh karena barang-barang tidak penting yang ia cari-cari selama satu minggu terkahir ini.

dirinya dibuat kesal setelah menerima pesan dari Nikko -teman sekelasnya sewaktu smp. kebetulan Nikko dan dirinya masuk ke sekolah menengah atas yang sama, membuat keduanya seringkali bertukar informasi untuk kegiatan pembuka tahun ajaran baru esok hari.

seperti pada akhir minggu ini, panitia mpls memberikan list tebak-tebakan barang atau snack kepada para siswa baru, dan Fang membutuhkan sekitar 2 hari untuk memecah seluruh teka-teki tersebut, serta waktu 4 hari lamanya mengumpulkan segala jenis snack yang telah ia cari ke seluruh penjuru market kota nya, pasalnya sebagian merupakan snack jadul yang sudah jarang dipasaran.

setelah sukses mengumpulkan seluruh snack tersebut, ia tertarik untuk pamer kepada sang teman, bangga dengan usahanya yang penuh keringat itu.

dan hal yang baru saja Nikko sampaikan pada Fang sukses membuatnya naik darah, pasalnya Nikko memberikan untaian pesan lewat whatsApp yang kurang lebih berisi.

'lah.. lo ngapain ngumpulin banyak banget jajan begituan dah? list nya kan cuma nyuruh kita ngehafal buat games besokan nya.'

"SEBEL BANGET, TAU LAH GAMAU MPLS GAMAU MASUK! SEBEL!"

Fang tak henti-henti nya mengumpati jajaran panitia mpls yang dirinya tahu, yah.. secara garis besar ini merupakan kesalahan Fang yang kurang teliti membaca pesan.

namun setelah semua usahanya menghabiskan waktu untuk memikirkan teka-teki makanan, belum terhitung waktu nya mengumpulkan segala jenis snack tersebut, membuat nya kesal setengah mati.

tak dapat berfikir jernih atas tindakan yang ia ambil, kini dirinya meraih seluruh snack diatas meja belajar miliknya, melingkupi semuanya menggunakan tangan ramping nya untuk dibawa keluar kamar.

kakinya menapaki anak tangga satu persatu, dengan mulut yang masih bergumam tak jelas yang diselipi kata kasar beberapa kali.

kini ia bawa kedua tungkainya kelantai bawah, melewati ruang santai yang terdapat sosok lebih besar darinya sedang menonton tayangan ulang sepak bola semalam.

yang lebih tua awalnya tak menggubris tingkah laku adiknya, pasalnya memang akhir-akhir ini keduanya jarang bertegur sapa buah dari kesibukan masing-masing, sungkan bagi Kaizo untuk menyapa terlebih dahulu.

namun setelah beberapa lama mendengar suara berisik dari gesekan plastik bungkus makanan yang dibawa oleh yang lebih muda, serta suara-suara tak jelas yang digumamkan pun membuat dirinya dengan setengah hati menoleh.

disana ia dapati yang lebih muda hampir mencapai dapur, dapat ia amati pula pandangan Fang yang mengarah lurus ke tempat sampah lumayan besar di sudut dapur rumah mereka.

sontak Kaizo berdiri melihat kejadian itu, dirinya bergerak gesit menuju sang adik yang telah sampai didepan tempat sampah, hanya tinggal melempar bungkusan warna warni itu kedalam bak sampah di depannya.

seett...

pas!
waktu yang tepat ketika tangan yang lebih besar menahan lengan ramping yang lebih muda, mengambil alih puluhan bungkus yang awalnya berada digenggaman tangan setengah bergetar Fang.

adhikari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang