••
•
[Rabu, 14 Februari]
Hari itu, tepat pukul 13.45 gedung sekolah ramai siswa berhamburan keluar. Berlomba-lomba meninggalkan gedung yang menguras energi dan kewarasan mereka. Gedung 3 lantai dengan plang nama besar yang bertuliskan "Junior School 'Putra Bangsa'" perlahan mulai kehilangan keramaian nya. Para siswa sudah meninggalkan gedung itu, hanya tersisa beberapa orang di dalam sana, tak seramai sebelumnya.
Dan tepat disamping gerbang depan sekolah itu terdapat pemuda bersurai violet dengan stelan casual bersandar rapi di mobil sport hitam miliknya. Sesekali dirinya melirik jam tangan di pergelangan kiri untuk menghitung menit demi menit.
Terdengar suara decakan kesal dari si pemuda, "Fang mana, sih?" Gerutunya lantaran sang adik tak kunjung menampakkan diri.
Cukup lama setelahnya netra itu kembali mengedar pandang, hingga menangkap sosok yang lebih pendek darinya, bersurai sama dengan wajah cukup mirip pula.
Remaja berkacamata itu membawa bungkusan besar didepan tubuhnya, terlihat lengan kanannya menggaet tas gendong milik nya sedang lengan setelahnya dibiarkan kosong.
Wajah nya terlihat lebih jelas perlahan, Kaizo pastikan anak itu sedang cemberut dan menggembungkan pipi nya sebal.
"Lama.. aku udah nunggu 30 menit lebih, Fang." Protes Kaizo telak saat adiknya baru sampai di depannya.
Fang menghela nafas, menyodorkan bingkisan besar itu dan berkata lelah, "kan pas anter tadi udah dibilang adek hari ini piket, pulang telat. Belum lagi tadi beresin loker dulu, nyebelin."
Mendengar gerutuan sang adik pun, Kaizo lantas menerima bingkisan besar itu dan menengok penasaran, "coklat?"
"Iya.. dikasih teman-teman, adek tidak kenal siapa. Banyak" Keluh nya lagi.
Kaizo pun mangut-mangut mengerti, adiknya cukup populer semasa sekolah, tak jauh berbeda dengan dirinya dulu. 'Memang gen nya ayah bermutu tinggi.' Batinnya.
Kaizo lantas menggiring yang lebih pendek untuk masuk melalui pintu sebelah, mereka harus segera pulang. Sejalan nya mobil yang dikendarai sang kakak, Fang lantas membuka percakapan.
"Abang.. nanti kalau ada anak-anak di lampu merah coklat nya kasih aja, ya." Pesan di adik.
"Gak kamu makan ?" Dibalas gelengan oleh Fang.
"Banyak yang ada kacang nya, adek kan alergi. Nanti kaya tahun kemarin..." murung Fang.
Kaizo pun memutar kilas balik tepat setahun lalu, di hari Valentine pula. Fang mendapat banyak coklat, sesaat dirinya mencoba beberapa coklat yang ternyata terdapat kacang didalamnya ia harus absen 3 hari karena ruam dan gatal.
"... tadi juga sudah adek kasih ke teman-teman yang lain. Adek cuma ambil 2 bungkus yang pure tidak ada kacang nya."
Kaizo pun mengangguk saja, dirinya tahu betul Fang sebenarnya kurang suka dengan makanan sejenis cokelat. Rasanya terlalu strong untuk Fang.
"Mau mampir mini market? Beli buat dan yogurt." Tawar si abang, mengobati rasa kehilangan Fang terhadap setumpuk cokelat yang baru saja diberikan pada anak-anak jalanan.
Kai tahu betul adiknya itu dengan suka rela, namun karena itu.. Kaizo ingin mengapresiasi keputusan bijak adiknya hari ini. Bukan malah membuang pemberian orang lain ke tempat sampah layaknya saat hari ulangtahun nya tahun lalu.
"Mau.. adek tidak ada pekerjaan rumah banyak, jadi bisa mampir lama."
Kaizo menuruti, memutar kemudi mobil ke arah market dengan kebutuhan komplit didalamnya.
Mereka berdua berkeliling memasukan beberapa jenis buah ke troli, sekarang sedang berada di bagian sereal. Kaizo memasukan 3 kotak sereal favorite Fang dan dirinya yang berselera sama.
Dan kini giliran Fang yang mengambil alih troli yang diarahkan ke kulkas penuh yogurt dan pudding.
"Abang, boleh ambil agak banyak buat besok kerja kelompok?"
"Boleh.. ambil aja, nanti abang bayarin."
"Thankyou abang.. !"
•
•
•
End.

KAMU SEDANG MEMBACA
adhikari
Fanfictionone shoot story of Kaizo and Fang. ⚠️ TIDAK ADA UNSUR BL ⚠️ All characters milik monsta ⚠️ Just fan fic ⚠️ Jalan cerita tidak berhubungan dengan cerita asli serial Boboiboy Galaxy Req? DM ! Pict by @pinterest