9:

28 5 28
                                    

seirng berjalan waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seirng berjalan waktu. qiana akhirnya putus asa buat nunggu arwan dan memilih pergi sendirian.
jujur dia khawatir akan cowok itu kenapa tiba tiba menghilang tanpa kabar. bukanya cowok itu sudah berjanji akan menghadiri. hari special nya?

"arwan lo gapapa kan wan ayuk dong angkat"
qiana terus bergumam sambil memainkan hape nya melewati lorong yang sepi dan gelap itu.

detik berikut nya qiana merasakan ada seseorang yang mengikuti nya dari belakang..

merinding dengan suasana yang lumayan sepi ini qiana langsung mempercepatkan langka kaki nya.
tapi orang itu juga mempercepatkan langka kakinya. membuat qiana ketakutkan. dan langsung lari.

tak lama kemudiam mendung yang tadi menumpuk di atas sana akhirnya turun dengan hujan deras.. dengan pakai yang lumayan tipis. kamu memilih untuk duduk di depan pintu di sebuah toko dengan tubuh yang gemetaran. orang yang tadi mengikuti mu sekarang sudah tidak ada. disini hatimu sedikit lega . sepi semua toko sudah tutup kamu hanya bisa memeluk dirimu yang kedinginan

tak butuh waktu lama. tetap dengan pendirian mu kamu terus memaksa diri untuk berdiri melangka dan berharap untuk kembali pulang.

namun kamu di kejutkan dengan sebuah tangan yang menarik tangan mu. kamu memberontak sambil berteriak minta di lepas kan. tapi orang itu mala mendekap mu dan membisikkan sesuatu.

"kakak jangan takut ini aku arwan" ucap arwan pelan masih dalam dekapan kamu terdiam mendengar ucapan orang yang dari tadi kamu tunggu

"arwan..."

"kakak maaf ya..." ucapnya melepaskan pelukan kalian"aku seharusnya datang lebih awal"
kamu menggeleng lalu menatap nya nanar

"aku khawatir sama kamu.. aku takut kamu kenapa napa kenapa sampai enggak datang temuin aku tadi?. aku nungguin kamu arwan"

"maaf aku-"

"arwan tolong jangan pergi....."

"KAK!"

sudah tidak tahan dengan tubuh yang melemas. akhirnya tubuh mu jatuh ke dekapan arwan. dia yang melihat mu pingsan. lantas kaget dan panik dan tanpa basa basi dia langsung membawa mu pergi.

"kakak aku mohon bertahan lah.." ucapnya menatap mu khawatir

...

sekarang qiana terbaring di rumah sakit belum sadar semalaman arwan menjaga mu walau sudah di suruh oleh orang tua mu buat pulang agar mereka bisa gantikan arwan namun cowok itu tak kunjung pergi.. begitu qiana di larikan kerumah sakit. arwan mengambil hape qiana mencari kontak orang tuanya.

"nakk.. lebih baik kamu pulang istirahat biar tante yang jagain qiana"

"gapapa tante. biar saya ajah kalau tante ada urusan di luar saya bisa kok tolong jagain kak qiana disini tante tenang ajah" arwan berucap sopan sembari tersenyum pada wanita payuh bayah itu.

"baik la kalau ada apa apa langsung hubungi tante" arwan mengangguk.. setelah itu mama nya qiana langsung pergi. bukan tidak peduli akan putri nya namun orgtua qiana ada orang yang selalu sibuk.

"kakak kapan bangun nya hmm?.." arwan menatap qiana yang masih terbaring di ranjang rumah sakit itu dengan perasaan khawatir.

sudah dua hari sejak kejadian itu arwan hanya masuk sekolah lalu setelah jam pelajaran selesai dia langsung bergegas buat semperin qiana di rumah sakit..

...

"kakak.." sapa arwan setelah masuk

"arwan bawain bunga.. mawar merah.. banget ini cantik.. kayak kakak" dia meletakkan bunga mawar nya di samping kasur tempat qiana. lalu menarik kursi di sana.. dan duduk menatap qiana yang masih setia terbaring.

"kak.... ga capek apa tidur terus?"

"aku kangen loh kak ayuk bangun.."

"kak aku mau curhat... sebenarnya aku hadir kok pas hari kelulusan kakak cuma. pas arwan datang. aku liat kakak pelukan sama mantan kakak. kerna aku tidak ingin merosak moment itu akhirnya aku pergi maaf ya kak" dia menggenggam tangan qiana sesekali mengelus lembut tangan gadis itu.

"arwan engga tau arwan itu siapa bagi kakak kadang kakak hangat kadang dingin juga buat arwan bingung.." arwan menjedah ucapannya lalu menatap qiana lagi. dengan tatapan sayu

"cepat sembuh ya kakak cantik setelah itu terserah kakak.. mau aku perjuangin atau menyerah

dia mencium punggung tanganmu lalu menidurkan kepalanya di atas ranjang itu tanpa melepaskan genggaman tangannya pada mu


.

author. sedikit ceria dari author
bahawa aku... berusaha menahan diri agar tidak
mengghosting para seraphic ಥ⁠‿⁠ಥ
betul ii hilang otakku soal ini huwaa(⁠ᗒ⁠ᗩ⁠ᗕ⁠)

destiny with you - by junghwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang