Chapter II

1.6K 93 6
                                    


"Sekarang di mana jasad rion?"
Tanya Tio mode serius.

"Jasad nya___"
Ucap Athur terpotong .

"Permisi, Apa kalian keluarga korban" Ucap seorang polisi.

"Ya!! Kami keluarga"
Ucap mereka kompak

"Jadi begini...
Kasus pembunuhan ini masih berlanjut karena kami sedikit kesulitan untuk mencari barang bukti dan lebih kebetulan nya lagi tidak ada saksi yang melihat kejadian itu, si pelaku ini bukan orang biasa .

Sekarang jasad Tuan Rion berada di ruang VVIP seperti yang Anda minta, Tuan Rion memiliki satu luka tusukan belati tepat pada jantungnya. Bisa dibilang tusukan itu sangat dalam dan membuat Tuan Rion kehilangan banyak darah, seharusnya jasad mati dengan keadaan membiru karna setelah kami selidiki lagi di belati itu terdapat racun berbahaya yang bisa menyebabkan kematian dengan keadaan seluruh tubuh bengkak + membiru dan mengeluarkan bau busuk dalam jangka waktu yg pendek. namun ini adalah ke ajaiban, jasad tuan Rion tidak terpengaruh sama sekali.
Jasad nya normal hanya saja memiliki luka di bagian jantung nya. "Ucap polisi itu panjang lebar.

Mereka berenam hanya diam sedari tadi sambil mendengar kan polisi tadi.

" Kalau begitu ,saya undur diri . Kami akan seberapa mungkin untuk mencari pelaku __"

"Tutup saja kasus ini dan biar kami yang urus, jangan ikut campur. Ingat itu baik baik!!
Dan jangan sampai ada orang yg membocorkan perkara ini atau nyawa mu akan habis di tangan kami. "
Ujar Gara yang mulai unjuk bicara, dengan penuh tekanan dan ancaman.

"Baiklah, terimakasih atas kerjasama. Permisi. "
Lalu polisi itupun pergi dengan jantung yang hampir copot.

__________________________________

"Sebelum itu kita lihat dlu jasad Rion lalu setelah itu kita beri tahu om Mahendra"ujar Gara

" Apa kau yakin om Mahendra tidak akan mengamuk"tanya Rayyan datar.

"Kita coba dlu aja" Lanjut Rama dengan penuh keyakinan.

Tiga curut lainnya hanya Mengangguk-ngangguk mendengar pembicaraan abang-abang nya.

Gara, Rayyan, Rama, teramasuk Rion memang lebih tua satu tahun dari curut curut itu , yaitu Bagas, Athur dan Tio.
18-1=17

Flashback

*kamar zenazah VVIP*

"Merepotkan" Ucap mereka berbarengan sambil melihat zenazah Rion.

"Gw telfon dulu om Mahendra"
Ujar Gara lalu keluar dari ruangan Rion.

*Beberapa menit kemudian selesai penelfon*

Gara berkata "Siapkan mental kalian"

Mereka yang langsung mengertipun, hanya menghela nafas pasrah .

__________________________________

Beberapa selang waktu menunggu Akhirnya Ayah Rion pun tiba , bersama tangan kananya serta beberapa bodyguard .

Para pemuda itupun hanya diam dan pasrah dengan kedatangan tuan Mahendra.

"Bawa mereka!! "
Perintah tuan Mahendra kepada para bodyguard.

"Dan kau cari pelaku nya" Ucap tuan Mahendra kepada tangan kanan nya.

Sekarang hanya tersisa dua orang di ruangan itu . Meskipun yg satu lagi sudah menjadi mayat ...

Setelah mereka semua pergi Mahendra pun menghampiri jasad anak satu satunya itu.dan duduk di kursi , di samping brangkar.

Ia merasa dejavu melihat anak nya terbujur kaku dengan kulit yang begitu pucat, tak bernyawa , seperti mendiang istri tercinta nya.

"Kenapa kamu begitu tega meninggalkan daddy mu sendiri boy"

"Maaf kan daddy...." Dst

Selang beberapa menit ada orang yang masuk kedalam kamar itu.

"Semua sudah siap tuan"
Ucap orang asing itu pada Mahendra.

"Baiklah, bawa dia jangan sampai ada yang lecet atau nyawa mu akan melayang di tangan ku"jawab Mahendra dengan penuh tekanan.

" Baik tuan" lanjut orang asing itu.

Setelah percakapan mereka beres, dedua nya pergi ke tempat tujuan masing masing.

*Apakah kalian tau?!
Maksud dari percakapan mereka? Jika ingin tau baca cerita sampai habis, ok!??*

Ditempat lain terlihat enam orang pemuda yang di rantai dengan kursi masing-masing + dengan penutup kepala.
Yang berada di ruangan gelap,minim udara . Yaa, itu adalah ruang bawah tanah.

Beberapa menit kemudian terlihat seorang pria dewasa yang menghampiri mereka

"Kalian harus merasakan apa yang saya anak saya rasakan, karna saya masih berbaik hati. Saya tidak akan membuat kalian sampai mati" Ucap pria dewasa itu terhadap para enam remaja tadi.

Setelahnya, pria dewasa itu mengambil satu persatu belati. Lalu munusukkan belati itu pada dada kanan mereka tepat pada sasaran dengan watados nya

Sekarang pria itu sudah sedikit puas , ingat hanya sedikit !!

Sekarang keadaan mereka hampir sama dengan Rion saat sebelum dibersihkan , tetapi mereka tidak separah Rion.

Yaa, mereka adalah geng inti fourmeus. Gara, Rayyan, Rama, Athur, Bagas dan Tio.

Sekarang mereka memiliki luka yang sama seperti Rion bedanya mereka mendapat tusukan di dada kanan yang bukan tempat jantung berada.

Mereka masih terbilang beruntung karna tidak dibunuh sampai mati hanya hampir sekarat saja.

Setelah Mahendra meluncurkan Aksi , terhadap teman teman anaknya itu. Ia langsung memerintah bawahan untuk mengurus mereka ,agar luka nya di obati. Aneh bukan, ia yang melukai tetapi ia juga yang mengobati.

Pov author :
Kalo kalian mau nanya lebih detail kalian bisa tanya di komentar nanti pasti aku jawab kok jan sungkan sungkan.
Terimakasih.

__________________________________

𝗔𝘄𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶, 𝗹𝗮𝘁𝘀 𝗽𝗹𝗮𝘆 𝘁𝗵𝗲 𝗴𝗮𝗺𝗲!!

Jan lupa vote yaa guys!

𝗧𝘆𝗽𝗼 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻...

Transmigrasion For RionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang