Hari Ujian

1.4K 137 6
                                    

Semua peserta ujian untuk masuk ke universitas sedang berlangsung, suasana di dalam ruang ujian tampak tenang dan tidak ada suara berisik sekecil apapun. Semua peserta ujian fokus dengan soal mereka masing-masing, mengerjakan setiap pertanyaan yang ada di lembar soal memutar otak lalu menorehkan alat tulis mereka untuk memberikan jawaban yang menurut mereka benar.

Lisa dan Jennie berada di ruang ujian yang berbeda, ruang ujian mereka saling bersebelahan. Beruntungnya kedua gadis itu telah mempersiapkan semua hal untuk ujian dengan baik jadi tidak ada masalah bagi mereka berdua untuk mengerjakan soal-soal yang ada di atas meja mereka masing-masing, Lisa yang merupakan murid berprestasi dengan mudah menjawab soal yang sudah dia pelajari sebelumnya, begitu juga dengan Jennie.

Waktu terus bergulir tanpa terasa hari untuk ujian telah usai, Jennie dan Lisa keluar dari ruang ujian setelah pengawas mengijinkan semua peserta untuk meninggalkan tempat ujian. Lisa lebih dulu sampai di tempat di mana Jisoo menunggu sejak tadi.

"bagaimana? Semuanya lancar?" Jisoo bertanya kepada Lisa setelah gadis yang lebih muda itu sampai di depannya.

Dengan senyum lebarnya Lisa menganggukkan kepalanya "iya, Eonni, semuanya lancar,"

"Itu bagus, lalu di mana Jennie? Kalian tidak satu ruangan ya?"

Lisa menoleh ke belakang untuk mencari keberadaan Jennie "iya kami tidak satu ruangan, ah itu dia" Lisa menunjuk ke arah di mana dia melihat keberadaan Jennie saat ini.

Si Kim bungsu itu terlihat berlari ke arah Lisa dan Kim Jisoo kakaknya yang sedang menunggu dia, wajah bahagia memperlihatkan bahwa Jennie sedang sangat bahagia untuk saat ini "Eonni," Jennie melompat ke arah kakaknya dan memeluknya dengan manja.

Senyum Lisa mengembang ketika dia melihat pemandangan di depannya, sangat jarang sekali dia melihat Jennie dan Jisoo saling berpelukan karena dia lebih sering melihat dua saudari kandung itu berdebat lalu bertengkar kecil karena perdebatan yang terjadi diantara mereka. Lebih seperti Tom & Jerry versi dua gadis cantik.

"Iya-iya aku tahu kau sangat senang karena ujiannya sudah selesai, tapi jangan memelukku dengan erat seperti ini, kau membuatku sulit bernapas, Jendeuk," Jisoo menepuk-nepuk punggung adiknya agar Jennie melepas pelukannya untuk saat ini, dia hampir kehilangan napasnya.

Jennie terpaksa harus melepaskan pelukannya dari Jisoo karena kakaknya itu memprotesnya, benar-benar merusak suasana "ya, Eonni, kau merusak suasana, menyebalkan sekali," dengus Jennie.

"Kau hampir membunuh kakakmu yang cantik ini, kau membuatku sulit bernapas," jawab Jisoo membela diri dengan ditambah sedikit bumbu narsisme.

"Mwo? Cantik katamu? Haish kenapa aku memiliki kakak yang tingkat kepercayaan dirinya di atas rata-rata, kau menggelikan, Eonni," seloroh Jennie memprotes kakaknya yang mulai kambuh dengan sifat narsisnya.

"Ya, kecantikanku sudah diakui oleh banyak orang jadi jangan protes, bahkan banyak laki-laki yang ingin menjadi kakak iparmu," balas Jisoo tidak mau kalah.

Baru saja Lisa berpikir tentang kedamaian dunia karena dua saudari Kim yang sedang dalam mode akur beberapa saat lalu, namun kini semua itu berubah karena perdebatan kembali terjadi diantara dua kakak beradik tersebut. Lisa menggelengkan kepalanya mendengarkan perdebatan antara Jennie dan Jisoo, bahkan itu berlangsung hingga mereka sampai di rumah kediaman keluarga Kim.

Lisa keluar dari mobil Jisoo sembari menggosok kedua telinganya karena sudah cukup lama mendengarkan perdebatan kakak beradik Kim itu, rasanya telinganya hampir kehilangan sensoriknya untuk beberapa saat lalu.

Di depan pintu rumah keluarga Kim terdapat para orang tua yang sudah menunggu kedua putri mereka yang baru saja selesai dengan ujian masuk universitas mereka, ayah Jennie memutuskan untuk pulang lebih awal agar dia bisa menyambut putri bungsunya yang sudah berjuang hari ini. Sementara di samping kedua orang tua Jennie terdapat ibu Lisa yang tersenyum bangga kepada putri semata wayangnya, kedua gadis itu berlari ke arah orang tua mereka masing-masing dan berhambur untuk saling memberikan pelukan.

My Maid My Love (Ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang