Jangan Menyalahkan Dirimu Sendiri

489 43 0
                                    

"baiklah, terimakasih karena sudah mengabariku, Chaeyoung, aku berhutang kepadamu, " Jaehyun menutup panggilannya dengan Chaeyoung setelah dia mendapatkan kabar mengenai kondisi Jennie saat ini. Dia merasa lega karena Jennie dalam kondisi yang baik meskipun gadis itu sudah mengalami hal buruk sebelumnya.

Setelah tahu bahwa orang yang mencelakai Jennie adalah gadis-gadis yang menjadi penggemarnya, Jaehyun semakin merasa bersalah kepada Jennie. Dia menghela napasnya dengan berat lalu melihat ke arah langit-langit ruangan di mana dirinya saat ini berada, dia menahan kepalanya dengan ke-dua tangannya yang dia letakkan di belakang kepala.

"apa yang harus aku lakukan setelah ini?" gumamnya seorang diri, dia kemudian mengusap wajahnya dengan frustasi. Jaehyun merasa sangat kesal dan marah pada pelaku yang sudah mencelakai Jennie, dia tidak akan memberikan maaf kepada semua pelaku.

.

.

"Lisa, sebaiknya kau pulang, kau sudah sejak tadi pagi ada di sini, memangnya kau tidak lelah?" Jennie menatap sahabatnya itu yang sedang menata beberapa barang yang sedikit berantakan di atas meja dekat tempat tidur Jennie.

Kondisi Jennie sudah mulai membaik setelah dirawat di rumah sakit, beruntungnya tidak ada luka serius yang alami oleh gadis itu. Sudut bibir Lisa tertarik ketika dia mendengar Jennie berbicara kepadanya, dia kemudian berbalik dan menghadap ke arah temannya "tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja, Jen, tidak ada yang menemanimu di sini jadi biarkan aku di sini, hm?" Lisa kembali menata meja kecil itu, membersihkannya agar tidak terlihat kotor.

Jennie sedikit memajukan bibirnya "aku baik-baik saja, besok juga akan pulang bukan?"

"justru karena besok kau sudah pulang aku bisa menemanimu hari ini, besok aku harus pergi ke kampus jadi aku tidak bisa menemanimu," jawab Lisa setelah dia kembali menatap Jennie "lagi pula Jisoo Eonni sebentar lagi akan kembali ke sini, mungkin aku akan pulang jika dia sudah sampai atau... tidak?"

Jennie mendecak lidahnya lalu merebahkan kembali tubuhnya di ranjang rumah sakit "terserah kau saja, lagipula kenapa aku harus dibawa ke rumah sakit segala? Ini terlalu berlebihan bukan?" Jennie menatap langit-langit ruangan.

"tidak ada yang berlebihan, Jennie, kau dibawa ke rumah sakit untuk memulihkan kondisimu, di sini ada dokter yang lebih mengerti, lagi pula perlu juga adanya pengecekan secara menyeluruh untuk memastikan jika kau tidak memiliki luka serius setelah insiden kemarin," Lisa duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Jennie.

Jennie menoleh ke arah Lisa, dia kemudian menatap kosong ke arah belakang temannya. Pikiran Jennie kembali memutar memori mengenai hal yang dia alami kemarin, sebelumnya Jennie tidak pernah berpikir jika hal itu akan menimpa dirinya. Setelah larut dalam lamunannya, Jennie kemudian kembali melihat Lisa yang masih setia berada di dekatnya.

"aku harap kau tidak akan pernah menyalahkan dirimu lagi karena hal ini," ucap Jennie mengingatkan Lisa.

Lisa menghela napasnya, ada sebuah beban tersendiri jika dia mengingat bagaimana Lisa menemukan Jennie dengan kondisi yang buruk kemarin. Ingatannya terus berulang dan dia masih terus menyalahkan dirinya sendiri, otaknya terus saja berkata 'seandainya kemarin aku tidak pergi maka Jennie pasti tidak akan mengalami hal itu,'

Kalimat itu terus terulang di kepala Lisa dan dia terus menyalahkan dirinya sendiri, dia merasa gagal menjaga Jennie.

Melihat raut wajah Lisa saat ini dan temannya itu tidak juga menjawab dirinya, Jennie pun bisa menyimpulkan isi kepala Lisa dengan baik. Dia kemudian meraih dagu Lisa agar temannya itu menatap dirinya, kini kedua mata Lisa menyorot ke arah manik mata kucing Jennie "itu bukan salahmu, Lisa, berhenti menyalahkan dirimu atau aku akan marah kepadamu," ucap Jennie dengan lembut.

Suara lembut Jennie seakan menjadi sebuah obat bagi Lisa yang merasakan sakit jika ingat kesalahan yang sudah dia lakukan, bebannya sedikit berkurang tapi tetap saja rasanya dia masih menyalahkan dirinya sendiri.

Lanjut baca di Karyakarsa ya...

My Maid My Love (Ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang