Chapter 7

603 37 2
                                    

Sinar mentari perlahan memasuki ruangan yang isinya ada sepasang kekasih tertidur dengan lelap sambil berpelukan, Indira yang merasakan sinar matahari itu membuka matanya perlahan, ia tersenyum karena manusia yang pertama kali ia lihat itu kekasihnya yaitu Amanda. Untungnya mereka sedang dalam masa libur akhir tahun jadi tidak perlu repot repot dengan urusan sekolahnya.

"Sayang bangun yuk, udah mulai siang nih" ucap Indira sambil mengelus pipi sang kekasih

"hhmmm sebentar lagi, masih mau peluk"

"pas diluar aja gayanya cool, eh pas lagi berdua kok jadi manja banget sihh" gemas Indira, memang Amanda itu jika diluar sangat cool dan dingin, tetapi entah mengapa saat bersama Indira sifatnya langsung berbanding terbalik seperti sekarang

mereka menikmati pelukan itu yang terasa sangat hangat dan menenangkan, setelah merasa sudah cukup Indira pergi ke kamar mandi membasuh mukanya meninggalkan Amanda yang kembali tertidur, selesai dengan urusannya Indira langsung pergi ke dapur membuatkan sarapan untuk mereka berdua, butuh beberapa menit Indira menyelesaikan masakannya, setelah selesai ia kembali ke kamar untuk membangunkan kekasihnya yang masih tertidur lelap.

"Sayang ayo ih bangun, sarapan duluu" ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Amanda

"iya aku bangun nihh" balas Amanda yang merasa tidurnya terganggu

"cuci muka atau mandi dulu sana, abis itu kita sarapan, aku udah masak nasi goreng"

"hmmm" ucap Amanda yang masih mengumpulkan nyawanya

setelah selesai membangunkan Aamanda, Indira pergi ke ruang makan untuk menunggu sang kekasih, saat asik menunggu sambil memainkan ponselnya, tiba tiba ia ditelpon oleh seseorang, langsung saja ia mengangkat telpon tersebut karena yang menelpon adalah mamahnya

"kirain belum bangun anak mamah"

"udah bangun kok mah, udah bikin sarapan juga malah buat aku sama Amanda"

"bagus deh kalo gitu, kamu pulang kapan?"

"agak siangan mah buat ambil baju, Indira masih mau nemenin Amanda disini"

"yaudah kalo gitu, dadah sayang"

"iya mah, dadah mamahku sayang"

Selesai dengan teleponnya bertepatan dengan Amanda yang sudah keluar dari kamar mandi langsung memulai sarapan mereka berdua, mereka sarapan diselingi dengan obrolan obrolan yang membuat suasana menjadi hangat.

"sayang nanti anterin aku pulang ya, mau ambil baju" ucap Indira

"tadi mamah juga udah hubungin aku nanya kapan pulang" lanjutnya

"iya sayang, aku juga ga enak sama mamah kamu udah minjem anaknya buat nemenin aku disini"

"hahaha iya deh"

waktu berlalu, kini mereka berdua sudah berada di rumah Indira, Amanda khawatir akan terjadi hal yang sama pada Indira, tetapi kekhawatiran itu bisa perlahan menghilang karena mereka berdua masih disambut hangat oleh orang tua Indira.

"eh anak mamah sama calon mantu mamah udah sampai, masuk sini" ucap mamah Indira setelah membukakan pintu rumahnya

"hehehe iya tante, maaf ya udah bawa Indira buat nemenin aku" jawab Amanda sambil menyalimi tangan mamahnya Indira

"gapapa, mamah ngertiin kok, asal sama kamu, Indira mamah izinin keluar" ucap mamah Indira, Papah dan Mamahnya Indira sudah mengetahui alasan anak mereka berada di apartemen milik Amanda, karena pada awalnya mereka tidak mengizinkan Indira tetapi Indira menceritakan semua masalah yang menimpa Amanda jadi mereka mengizinkannya.

"Papah sama kak Ashel mana mah?" tanya Indira

"Papah ada diruang kerjanya, kalo kak Ashel tadi pamit mau main sama temen temennya"jawab sang Mamah yang dibalas anggukan oleh lawan bicaranya

"eh anak papah udah pulang" ucap Ayah Indira yang baru keluar dari ruang kerjanya

"ada Amanda juga ternyata, bagus deh papah juga mau sekalian ngomong sama kamu Man"lanjutnya

"iya om, mau ngomong apa ya?" tanya Amanda yang sedikit bingung

"ngobrol di ruang kerja papah aja ya, penting soalnya"

"oke om" jawab Amanda sambil mengikuti papah Indira ke ruang kerjanya

Didalam ruang kerja

"

mau ngomong tentang apa ya om?" tanya Amanda memulai percakapan

"ga usah panggil om, panggil papah aja ya, papah mau bahas tentang kamu sama Indira" balas papahnya Amanda

"iya o- pah maksudnya"

"kamu ga main main kan sama anak saya?"

"maksud papah main main kayak gimana pah?"

"kamu ga bercanda pacaran sama Indira kan?"

"engga pah, Manda beneran sayang sama anak papah"

"bagus kalo gitu, jangan bikin dia sakit ya, jagain dia setulus hati kamu, papah ga menentang kalian, dan papah juga tidak membenarkan hubungan kalian"

"pasti pah, aku pasti jagain Indira, aku pasti bisa membuat anak papah itu bahagia dimasa yang akan datang"

"kenapa papah ga menentang hubungan ini pah?" tanya Amanda penasaran

"papah ga mau merebut kebahagiaan dia, karena papah tau cinta itu bisa datang tanpa memandang siapapun"

"baik pah kalo gitu, aku bakal jagain Indira seperti papah jagain dia sewaktu kecil"

Orang tua dari Indira memang mementingkan kebahagiaan anak anaknya, mereka tidak ingin dimasa yang mendatang anak mereka tidak cukup bahagia karena diatur atur tentang hubungannya. Selesai mengobrol itu Amanda dan papahnya Indira keluar dari ruang kerja, melihat Indira yang sudah membawa tas berisikan baju, Amanda segera membantu Indira untuk membawakan tas tersebut masuk ke dalam bagasi mobil milik Indira.

"kalian jangan macam macam ya" ucap mamah Indira mengantar sang anak ke mobilnya

"iya mah, aku tau kok" jawab Indira

"yaudah kalo gitu aku sama Amanda pergi dulu ya, nanti sebelum masuk sekolah aku pulang" lanjutnya

"iya hati hati ya, Amanda kamu jagain anak mamah ya, kalo dia kebanyakan minta jajan omelin aja"

"hahaha siap mah, yaudah kalo gitu Amanda sama Indira pamit ya mah" ucap Amanda sambil pamit ke mamahnya Indira

Akhirnya mereka berdua sudah meninggalkan perumahan elit itu dengan mengendarai mobil sport milik Indira, karena Amanda tidak ingin membawa motor sport miliknya.

"tadi kamu ngobrol apa sama papah?" tanya Indira membuka percakapan didalam mobil

"ah itu bahas tentang masa depan" jawab Amanda sambil cengengesan

"ih ditanya serius juga"

"hahaha, engga bahas apa apa sayang cuma orang tua kamu udah izinin aku buat hubungan kita"

"serius?"tanya Indira kaget

"iya sayang"

"hehehe, semoga ayah sama ibu kamu bisa izinin juga ya"

"aku bakal berusaha yakinin mereka kok sayang, kamu tenang aja ya"





tbc.....




Yok bisa yok Man, segitu dulu ya guys nanti aku lanjut lagi

jangan lupa vote dan komen ya

Thanks

With You? (ManDira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang