Chapter 3

766 56 1
                                    

Suasana di kamar rumah sakit terlihat tenang, cahaya mentari mulai menyinari sudut ruangan hingga membuat gadis yang sedang tidur terganggu. Gadis itu perlahan membuka mata, pusing di kepalanya masih terasa sangat menyakitkan, ia perlahan memutar kembali ingatannya sebelum berakhir di tempat sekarang ia terbangun.

flashback on

Setelah mengantar indira sampai rumah, ia segera pergi menuju kediamannya diperjalanan ia memang sedikit ngebut karena jalanan yang terlihat sepi pengendara. Saat tepat di perempatan jalan tiba tiba ada sebuah mobil yang juga melaju agak cepat dari arah sebelah kiri, Amanda yang menyadari itu langsung membanting stir ke arah yang berlawanan, tetapi karena jarak yang sudah dekat ia tidak sempat untuk menghindari kecelakaan tersebut.

brakkk....

helm yang dipakai Amanda terlepas karena ia tidak mengunci helmnya, tubuh Amanda lumayan terpental jauh yang membuat kepalanya terbentur bagian tiang lampu jalanan, banyak warga yang menolong di kejadian tersebut, untungnya Amanda masih kuat untuk mengabari seseorang lewat ponselnya, setelah mengabari seseorang ia merasa ada cairan merah yang mengalir dari atas kepalanya, cairan merah itu membuat Amanda merasa sangat pusing dan menyebabkan ia pingsan.

flashback off

Amanda merasakan gerakan dari tangan sebelah kirinya, segera ia menoleh ke arah tersebut untuk melihat siapa yang membuat tangannya bergerak, banyak helaian rambut yang menutupi wajah gadis tersebut, diselipkan rambut gadis itu ke telinganya yang membuat gadis itu tersadar.

"akhirnya lu bangun Man" ucap gadis itu sambil tersenyum dengan suara khas orang bangun tidur

"kok lu ada di sini Dir?" tanya Amanda karena kaget Indira yang menemaninya.

"abis lu ngabarin kalo lu kecelakaan gw langsung ke tempat lu, kan gw udah bilang Man bawa motornya jangan ngebut ngebut, liat kan sekarang lu jadi berakhir di rumah sakit"

"iya maaf, lagian jalananya sepi jadi rugi kalo ga ngebut hehe" jawab Amanda sambil terkekeh

"btw lu kenapa ga sekolah Dir? gue gapapa kok sendirian disini" lanjutnya

"gw khawatir sama lu, dari kemarin lu belum sadar juga, gw jadi ngerasa bersalah"

"emang gue udah ga sadar berapa hari?"

"udah 2 hari Man, jadi izinin gw ya buat jagain lu, kemarin ayah sama ibu lu udah dateng kesini, mereka minta tolong ke gw buat jagain lu karena mereka masih ada urusan penting"

"2 hari? lu udah 2 hari juga dong disini?, sebelumnya makasih ya udah nemenin gue, orang tua gue emang dari dulu sibuk banget sama kerjaan mereka" memang betul keluarga dari Amanda itu terlalu sibuk dengan pekerjaanya, tidak jarang juga Amanda merasa kesepian dirumah, maka dari itu ia menyibukkan diri dengan cara mengikuti ekskul ekskul di sekolahnya.

"iya sama sama, lu juga kecelakaan kan gara gara abis anter gue" balas Indira

Suasana kembali hening ketika Indira izin pergi ke toilet untuk membasuh mukanya "semoga dia orang yang gw cari selama ini" batin indira ketika ia sedang menatap dirinya lewat pantulan cermin.

Ketika keluar dari kamar mandi Indira melihat ke arah Amanda yang sedang diperiksa oleh dokter, ia menuju dimana letak tas yang ia taruh di sofa ruangan itu dan mengambil ponselnya, Indira mengabari sahabatnya untuk izin tidak masuk sekolah

Ketika keluar dari kamar mandi Indira melihat ke arah Amanda yang sedang diperiksa oleh dokter, ia menuju dimana letak tas yang ia taruh di sofa ruangan itu dan mengambil ponselnya, Indira mengabari sahabatnya untuk izin tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengabari sahabatnya ia segera menyimpan ponselnya dan menuju Amanda yang sudah selesai diperiksa oleh dokter.

"apa kata dokter?"

"dia bilang kalo luka di kepala gue ga terlalu parah, sama nanyain ada keluhan apa aja"

"bagus deh kalo ga terlalu parah"

Hening kembali ketika dua gadis itu sibuk dengan pikiran mereka sendiri, setelah beberapa lama hening ada suster yang datang untuk mengantarkan sarapan. Indira melihat kembali ke arah Amanda yang tidak menyentuh sedikit pun sarapannya.

"Man dimakan dong, kan lu harus minum obat" ucap Indira sembari melangkah mendekatinya

"gue ga laper Dir, lu aja nih yang makan lu juga belum sarapan kan"

"tapi kan lu harus minum obat dan obatnya itu diminum setelah makan, makan sedikit aja, gw mau keluar dulu cari sarapan" ucap Indira yang dibalas anggukan pelan oleh Amanda

Setelah Indira keluar dari kamar itu, Amanda hanya tersenyum manis "semoga kamu masih inget aku ya Indira" ucapnya dalam hati.

Hari berlalu dengan cepat, kini Amanda sudah diperbolehkan untuk pulang karena kondisi ia yang sudah membaik, setiap hari Indira selalu menemani Amanda di rumah sakit, orang tua Amanda juga beberapa kali menjenguk anaknya itu. Amanda pulang kerumah diantar oleh Indira padahal Amanda sudah menolak karena takut merepotkan Indira tetapi gadis cantik yang sekarang sedang mengemudikan mobilnya itu tetap pada pendiriannya ingin mengantarkan Amanda sampai rumah.

"Indira maaf ya kalo gue ngerepotin lu terus beberapa hari ini" ucap Amanda memulai obrolan agar tidak hening didalam mobil

"gapapa Man santai aja" jawab Indira tanpa menoleh ke arah kursi penumpang karena ia harus fokus pada jalanan

"makasih ya, btw gue boleh nanya ga?

"iya sama sama, boleh kok"

"lu masih inget kejadian dulu ga, yang lu tolongin anak jatuh dari sepeda?"

"hmm inget kok, malah sampe sekarang gw masih nyari anak itu"

"itu gue Dir, gue anak yang lu tolong" ucap Amanda sambil tersenyum ke arah Indira

critttt....











Halo ini aku lagi hehe, maaf ya klo ada beberapa kalimat yang kurang tepat, jujur gw masih pemula banget disini, jadi gw masih butuh saran saran dari kalian

jangan lupa vote & komen ya guys

Thanks


With You? (ManDira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang