BAB 08 - BAHAN BULLYAN

104 69 12
                                    

                                 00.08

Fanira berjalan menuju tempat yang tujukan oleh siswi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fanira berjalan menuju tempat yang tujukan oleh siswi tadi.

Lab.Komputer, perlu puluhan langkah untuk sampai disana, ruang yang terdapat dilantai 3.
Fanira dipenuhi dengan rasa penasaran bercampur deg deg an, kakak tingkat yang dimaksud oleh siswi tadi tidak disebutkan identitasnya.

Fanira menaikki tangga, karena lift menuju lantai atas sedang dalam inovasi.

Fanira sudah tiba dikoridor lab.Komputer ia berjalan dan melihat lihat sekitar, tidak terlalu ramai hanya terdapat beberapa orang yang berlalu lalang.

Fanira menatap kedepan, dan didapatinya kakak tingkat yang sudah menunggunya.

*deg..*deg..*deg..
bunyi jantung Fanira seketika, ia terkejut tetapi terus berjalan mendekati orang orang yang memanggilnya.

Bagaimana tidak? Kakak tingkat yang berhadapan dengannya tak lain adalah Cia dan Wendi, Regina? Ia tidak ikut katanya ingin kekantin saja.

Fanira menetralkan nafasnya dan tetap bersikap biasa seperti tidak takut dan deg deg an.

Fanira menyapa keduanya dan menanyakan ada apa dirinya dipanggil kesini.

" Hai kak, maaff saya lama ada apa ya manggil saya kesini kak? " Tanya Ferinda pelan dengn senyum paksaan.

Terlihat raut wajah Cia dan Wendi yang berubah menjadi julid saat melihat Fanira tepat dihadapan mereka.

" Lo ikut kita deh, bantuin gw ngerjain tugas " Ucap Wendi dengan kedua tangan yang dilipat didadanya.

" T-tugas apa kak? " Heran Fanira, karena Fanira tak mungkin mengerjakan tugas mahasiswa semester 4, sedangkan dirinya anak baru.

" Ikut aja sini " Ucap Wendi sambil menarik kasar tangan Fanira. Ingin sekali Fanira melarikan diri tetapi tangan dicekat kuat oleh wendi, sedang Cia berada tepat dibelakang Fanira.

Fanira juga tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk menolak.

Pikiran Fanira sudah kemana mana, dirinya sudah menebak bahwa mereka akan membullynya, tetapi Fanira berusaha keras untuk terlihat biasa saja didepan mereka.

Fanira telah mengenal sifat sifat mereka, karena sering sekali menjadi topik permbicaraan dikelasnya, yangs sering dijuluki dengan Kating Rese.

Mereka membawa Fanira disebuah toilet, tepat samping Lab.Komputer.
Fanira heran dan bertanya tanya sendiri, mengapa dirinya dibawa kemari.

Wendi membawa Fanira masuk kedalam, sedangkan Cia yang sudah memegang kunci ikut masuk dan mengunci pintu dari dalam.
Fanira semakin panik, ia tak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Kak tugas ngapain ini? Kok saya dibawa kesini? " Tanya Fanira panik

Wendi menatap Fanira hingga bawa sampai atas, dan berdecik merendahkan Fanira.

ALFATUR ( SOON )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang