Bermula dari kedua kisah pemeran yang sama sama memiliki masalalu dan trauma sejak kecil yang membekas pada memory,
bagaimana untuk hidup selanjutnya?? Bagaimana untuk ketenangan yang dicarii??
Kisah pemeran cwok yang sering dibully, seringkali dow...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang belum terlalu larut terisi dengan keheningan, kehampaan hidup yang selalu dirasakan, kesepian dan hanya seorang diri dengan lukanya yang menetap tinggal disana.
Inilah hidup yang terus berjalan tanpa arah, akan kemana kah diri ini? Dimana tempat seharusnya untukku berpulang?
Terlihat Fatur yang sedang duduk dipinggiran kasur dengan handphone ditangannya.
Terpantau dirinya tengah menghubungi seseorang melalui via pesan aplikasi whattsap, dengan jari jemari cepat yang menekan abjad membentuk kalimat satu persatu.
★★★
Fanira
benran ga sbuk kn? ada yg mau sya bilng soalny 19.10
iya kak, knpa kak? bilang aja 19.10
( tanya Fanira dengan rasa penasarannya yang semakin tinggi.)
sya mau cerita, bleh? 19.12
( tanya Fatur dengan hati hati, dirinya sekarang butuh pendengar yang bisa mendengarkan keluh kesahnya, dirinya mulai menaruh rasa kepercayaan terhadap Fanira.)
bolh kak, dengan senang hati, mau cerita disni? 19.13
( balas Fanira dengan antusias setelah membaca pesan dari Fatur yang akan membagi cerita dengannya.)
bleh kita ktemuan? klo gbisa sya cerita disni aja 19.14
bleh kak, tpi sya izin ke kkak sya dulu hee 19.15
ohok, nnti bilng klo diizinin 19.16
★★★
Terakhir pesan yang dikirim oleh Fatur yang hanya dilihat oleh Fanira, Fanira segera beranjak keluar kamar setelah membaca pesan tersebut.
Fanira mencari keberadaan sang empu, yang tak lain adalah saudara laki lakinya. Guna untuk meminta izin keluar pada malam ini.
Fanira akan beralasan untuk mencari angin malam lalu setelahnya bertemu dengan Ferinda. Jika dirinya meminta izin dengan alasan sebenarnya bertemu dengan laki laki yang berstatus kakak tingkatnya, jelas tidak akan diberi izin, terkecuali sang kakak juga harus ikut.
Dengan semua tempat yang telah ditelusuri Fanira, akhirnya dirinya menemukan sang kakak yang baru saja datang dari luar.
Saat Mahen memasuki pintu masuk rumah, barulah Fanira menghampirinya dan segera meminta izin.