Chapter 2

5 3 0
                                    

Awal semester kelas XI adalah asal mula Wishnu dan Yuan saling kenal karena mereka mulai satu kelas hingga kelas XII. Yuan sebenarnya telah menarik perhatian Wishnu sejak kelas X, hanya saja jarak kelas mereka yang terbentang jauh saat itu maka Wishnu hanya memperhatikan dari jauh.

Wishnu mengetahui nama Yuan ketika Johan diisukan menyukai Yuan, dan teman-teman sekelasnya mulai menggoda Johan saat kembali ke kelas setelah main ke kelas Yuan. Wishnu saat itu hanya menjadi penonton dan menyimak semuanya dengan baik.

Saat ulang tahun Yuan, teman dekat Yuan memberikan kejutan di ruang teater. Wishnu melihat Johan membawakan kue ulang tahun dan Yuan meniup lilin yang menyala. Saat itu Wishnu tidak sengaja mendengar kegaduhan di ruang teater ketika Wishnu masih piket membersihkan ruangan basket yang sebelahan dengan Ruang teater. Mungkin mereka kira sekolah sudah sepi, memang hari itu sekolah setengah hari karena ada rapat dan siswa sudah pulang lebih awal. Tapi, Wishnu mempunyai jadwal piket sehingga dia membereskan ruangan hingga tertidur dan terbangung saat mendengar kegaduhan tersebut.

Antar ruangan memang hanya berbatas triplek bukan tembok sehingga kalau ada suara yang agak keras akan terdengar. Wishnu saat itu sangat jelas mendengar dan melihat perayaan ulang tahun Yuan oleh sahabatnya, dan Wishnu mendengar jelas penolakan cinta Johan kepada Yuan.

Tanpa disangka Wishnu ternyata menjadi teman sekelas Yuan. Sejak awal masuk memang Wishnu hanya menjadi pengamat yang baik dari jauh mengenai tingkah laku Yuan yang sangat berbeda ketika berinteraksi dengan teman yang satu dan yang lain. Ekspresi Yuan memang tidak bisa dibohongi ketika dia suka dan tidak suka. Bahkan Yuan tidak peduli ketika dengan terang-terangan ada teman yang membicarakan dia.

Perasaan Wishnu kepada Yuan semakin bertumbuh tatkala tempat duduk mereka depan belakang setelah mengalami pengocokkan tempat duduk oleh wali kelasnya. Saat itu Wishnu lupa bahwa ada ulangan harian Matematika. Wishnu yang duduk depan Yuan merasa kelabakan, Wishnu tidak bisa mencontek ke teman sebangku karena soalnya berbeda. Pilihan Wishnu hanya bisa menyontek ke Yuan sebab tempat duduk Wishnu berada ditengah-tengah, ketika dia menyontek ke depan tempat duduknya sangat tidak memungkinkan, itu terlalu ketara sehingga Wishnu memberanikan diri untuk menyontek ke Yuan.

Awalnya Wishnu menyontek diam-diam, tapi Yuan yang tahu Wishnu menyontek dan sedikit mengganggu konsentrasi Yuan akhirnya memberikan kertas kecil yang bertuliskan "Kalau mau liat jangan sampai ganggu aku, nanti kalau udah beres aku kasihin kertasnya". Wishnu yang mengerti akhirnya menunggu Yuan beres mengerjakan soal. Wishnu tahu Yuan jago di mata pelajaran ini sehingga dapat menyelesaikan soal lebih cepat. Sepuluh menit kemudian Wishnu mendapatkan kertas ulangan Yuan dan membaca note kecil "Jangan disamain semua, minimal sampai kamu lulus KKM". Wishnu mendapatkan itu tersenyum dan mengerti bahwa dia harus ada yang disalahkan beberapa soal.

Penilaian Wishnu kepada Yuan semakin baik, dibalik sikap cuek dan antagonis menurut teman-temannya, sebenarnya Yuan sangat baik. Wishnu tahu Yuan bersikap seperti itu karena tidak ingin dimanfaatkan oleh teman-temannya.

💫💫💫

"Hai," sapa Wishnu setelah pintu rumah terbuka. Yuan kaget karena Wishnu tidak memberikan kabar mengenai kedatangannya.

"Loh kok gak bilang mau ke rumah, untung belum berangkat. Masuk dulu Tam," ajak Yuan untuk Wishnu masuk ke ruang tamu.

"Aku kira kamu hari ini libur, tapi keliatannya udah rapi mau pergi ya?" Wishnu merasa bersalah karena tidak mengabari sebelumnya kepada Yuan.

"Iya emang hari ini libur dan aku mau pergi ke rumah temanku, kamu gak ngabarin kalau mau kesini," jelas Yuan.

"Yah waktunya kurang tepat nih, aku kan mau ngasih kejutan ceritanya," keluh Wishnu. Yuan belum sempat membalas ucapan Wishnu akhirnya mengangkat telepon berdering yang masuk ke handphone-nya.

"Ya, ini mau otw kok"

"....."

"Eh bentar, kalo gue ngajak temen boleh kan?"

"....."

"Oke, iya iya," Yuan menutup teleponnya. Lalu pergi ke kamarnya sebentar untuk mengambil tas.

"Tam, ikut aja yuk ketemu sama temen-temen aku," ajak Yuan.

"Lah emang boleh dan gak keberatan temen kamu?"

"Enggak, mereka santai kok."

"yaudah kalau gitu."

"Ayo kita pergi."

"Lah gak pamitan dulu?"

"Pamitan sama siapa, orang di rumah gak ada siapa-siapa."

"Orang tua atau adik kamu kemana emang?"

"Mereka masih ke CFD, paling siangan baru pulang."

"Oh yaudah deh kita pergi."

💫💫💫

Saat Wishnu dan Yuan sampai di rumah Fajar, ternyata sudah ramai dengan sahabat-sahabatnya. Edo sedang asik membuat bumbu marinasi daging, Ala sedang membuat kuah suki, Fajar dan Ari sedang mengupas buah-buahan untuk rujak, dan Tina sedang membuat minuman beserta suaminya.

"Hallo guys, ada tambahan nih gue bawain kue sama cemilan," sapa Yuan menghampiri teman-temannya sedangkan Wishnu masih mengatur parkir mobilnya di luar.

"Oy, lama banget lo. Dateng sama siapa? Ardan?" Tanya Edo dengan kepala masih mencari seseorang yang katanya akan dibawa oleh Yuan.

"Enggaklah, mana ada kabar tuh orang. Ini temen SMA gue dulu, tadi dia ke rumah gak bilang-bilang yaudah gue ajak sini aja," jawab Yuan. "Tam, sini."

Wishnu datang menghampiri Yuan yang masih menunggunya di depan gazebo. Fajar memiliki kolam ikan dan gazebo yang berada di belakang rumahnya dan bisa dilewati dengan pintu samping. Gazebo yang nyaman untuk mendinginkan pikiran sejenak dan suasana yang lebih nyaman untuk barbeque pada malam hari.

Hari ini memang rencananya barbeque, tapi dimulai siang hari karena kalau malam sebagian dari mereka tidak bisa. Fajar sendiri yang akan kerja secara daring, Edo akan ada kuliah malam dan Ari yang harus tidur lebih awal karena besok subuh harus pulang ke Cikarang.

"Sini Tam, aku kenalin satu-satu sahabat aku dari SMP." Yuan segera mengajak Wishnu untuk berkenalan dengan sahabatnya. Pada dasarnya sahabat-sahabat Yuan tipe sahabat yang welcome dan asik sehingga tidak merasa canggung ketika ada orang baru. Mereka memang mudah bergaul dan bercanda adalah obrolan utama mereka.

Tidak butuh waktu Wishnu untuk akrab dengan sahabat Yuan. Wishnu langsung berbaur dan membantu Edo memanggang daging, sedangkan Yuan sedang menyiapkan piring, gelas dan nasi. Walau tadi Ala sudah menggoreng kentang tapi para lelaki tetap tidak afdol kalau tidak memakai nasi.

Makanan berat dan minuman sudah siap untuk di makan. Sebelum makan, Edo memberikan kata sambutan sebentar. "Alhamdulillah ya akhirnya kita bisa berkumpul sekarang dengan sehat wal afiat walau sebenarnya disini ada hati yang sedang patah. Semoga kumpulnya kita hari ini, bias menghibur teman kita ini. Tanpa basa basi lagi, mari kita berdoa sebelum makan sesuai agama dan keyakinan masing-masing, berdoa dimulai." Edo melihat sekeliling yang sudah berdoa maka ia melanjutkan, "berdoa selesai, mari kita makan."

Mereka akhirnya asik makan dengan porsinya masing-masing. Saat makan berat seperti ini memang mereka tidak membahas sesuatu yang berat dahulu, karena tidak ingin mengacaukan selera makan. Biarkan perut masing-masing orang terisi dengan kenyang dahulu sebelum bercerita mengenai update diri masing-masing yang akan menguras tenaga.

💫💫💫

💫💫💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YUAN DAN KISAHNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang