Helo minaaaaa..
Zidan kombek..Selamat membaca dan jangan lupa vote ya..
~~~~
09.00. Di supermarket.
Setelah drama pagi yang memusingkan kepala Zidan, akhirnya tangisan mereka mereda. Tapi tidak berlaku dengan diri mereka yang selalu mengikuti kemanapun Zidan pergi.
Gue ngerasa deja vu Batinnya.
"Kalian berdua ngapain ngikutin gue Mulu? Terutama lo bang! Lo lagi sakit, harusnya c
"Lo tu ga di ajak!" Lanjutnya.
"Abang~! Liat dia. Dia bentak Acil. Huhu.." adunya pada Zidan, diikuti air mata buaya nya.
Wah ni bocil kecil-kecil udah bisa caper sama Zidan. Ga bisa dibiarin nih!! Batin Kalief.
"Kal, nunduk!" Perintah Zidan.
"Iss.. kok merintah sii! Terus, panggil gue pkek Abang kek" ucap Kalief manja.
"Panggilan Abang tu ga cocok sama kelakuan lo!" Jawab Zidan ketua.
"Iya betul itu. Ga cocok cama ello" timpal Acil.
"Heh bocil.. lo tu ga diajak! Mending lo diem!" Jawab Kalief nyolot.
"Ih.. Abang KW cepuluh nyolot! Abang Ji liat dia!" Adu Acil pada Zidan.
Haaahh..
"Kalian kalo ga mau diem gue tinggal!" Jawab Zidan tegas.Seketika mereka berdua langsung kicep, menunduk tak berani menatap mata Zidan.
Ih.. abangnya kok kalah sama adeknya. Badan aja gede nyali kecil!
Iya, si adeknya juga durhaka banget! Bisa-bisanya dia ngomong kek gitu. Durhaka banget ga sih?
Ucap dua perempuan yang melihat interaksi mereka bertiga.
"Heh mbak kuntilanak! Jadi perempuan mulut tu di jaga! Jangan terlalu lantah! Jangan karena lo perempuan, gue ga berani buat nempeleng pala lo bedua, bangsat!" Timpal Zidan kesal.
Dua perempuan itu langsung pergi terbirit-birit saat melihat tangan Zidan yang terangkat, siap untuk melemparkan botol stela pada mereka.
Zidan langsung menatap Kalief dan merobek Bye-bye fever dewasa.
"Nunduk bang!" Ucap Zidan kesal dan Kalief langsung menunduk, menyamai tingginya dengan Zidan.
Zidan mengangkat poni yang menutupi dahi Kalief, lalu menempelkan Bye-bye fever di dahinya. Diakhiri Zidan menepuk pelan dahi Kalief, sampai-sampai membuat kepala Kalief mundur sedikit.
"Udah gue tempel tuh. Jangan rewel lagi. Ntar gue masakin apa yang lo mau. Semampu gue tapi" ucap Zidan lalu ia kembali mendorong troli.
"Abang Ji.. mau ec kim~" ucap Acil dengan manja.
"Ck! Dan, lo udah kasih laporan sama polisi tentang ni bocil, kan?" Tanya Kalief. Ia sudah jengah melihat kelakuan bocil jahanam ini. Apalagi melihat tingkahnya yang bergelayut manja pada Zidan.
"Belum. Abis gue belanja. Gue pulangin belanjaan gue dulu. Baru gue ke kantor polisi" jawab Zidan sambil mengambilkan satu bungkus random es krim lalu memberikannya pada Acil.
"Abang Ji mau ke kantor polici ngapain?" Tanya Acil dengan khas nada bayi.
"Mau nyerahin lo ke polisi! Karena lo udah buat kejahatan!" Timpal Kalief dengan nada menakut-nakuti.
"Emang gue pelna buat kejahatan? Nda pelna tuh" Ucap Acil dengan intonasi pelan.
"Cih ga nyadar lo? Awas aja ya, kalo udah sampe di kantor polisi, gue sekap lo! Terus gue-" perkataannya di potong oleh Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zidan
Teen FictionElzydan Hridayesh sebagai protagonis. Protagonis yang satu ini tida bisa dipisahkan dari kata malas. Dan dipertemukan 2 orang sahabat yang super aktif. Dibalik kemalasan seorang Zidan ada kata lelah dibaliknya. Saat dirumah ia menjadi samsak tinju...