Hai haaiii minasaaaaan..
How are you guys??Vote nya dan selamat membaca...
~~~~
Minggu, jam makan malam. Mansion.
Seorang Remaja baru saja keluar dari kamar mandinya. Rambut lebat, hitam, pendek nya masih meneteskan beberapa air. Tak lupa handuk yang terlilit di pinggangnha. Ia pun berkaca. Terlihat lah disana badan yang cukup kekar untuk tingginya yang lumayan tinggi.
Walau badannya tidak cukup tinggi untuk seusia laki-laki pada umumnya, tapi ia bangga dengan otot diperutnya. Ia sudah meminta 4 pack otot di Perutnya. Tapi samar-samar, otot diperutnya mulai membentuk 6 pack.
"Walau tinggi badan gue ga nyampe 160 cm, tapi gue udah punya sixpack. Laki-laki seusia gue pasti belum punya. Malahan perut mereka cabi kek bapack-bapack. Walau badan gue juga ga tinggi, gue bisa tuh angkat galon di warung tetangga gue. hahaha.. keren banget si gue!!" monolog remaja itu. Tak lain dan tak bukan adalah Si MC kita.
Fyi: warung tetangga; warung yang dimaksud warung dekat kosan Zidan.
Sangat lama ia bersolek di depan kaca. Tapi kebanggaannya harus buyar saat mendengar suara gedoran dari pintu kamarnya. Dengan cepat ia memakai pakaiannya.
Brak!! Brak!! Brak!!
Brak!! Bra- ceklek..
Zidan membuka pintu kamarnya tanpa aba-aba. Membuat sang penggedor hampir saja tersungkur.
"Ck! Lama banget si buka pintunya!!" Ucap maid tersebut. Salah satu komplotan maid yang membuly Zidan. Panggil saja Ajeng.
"Heh! Ga usah gedor-gedor pintu kamar gue! Kalo rusak, gaji lo selama 5 tahun bakal jadi taruhannya!!" Ancam Zidan.
"Gue tinggal lempar aja kesalahan nya ke lo. Lagian siapa sih yang mau percaya sama omongan pembunuh kayak lo?!" Ejek Ajeng sambil memelintir rambutnya dengan hari telunjuknya.
"Masih pelayan omongannya pedes banget sih!! Ga takut omongan lo ini bakal jadi bumerang buat lo?!" -Zidan.
"Ha! HAHAHAHA- UMPH" diawali dengan tawa menggelegar dan belum sampai akhir sudah disumpal kaos kaki oleh Zidan, yang ia pakai kemarin dan tak ia cuci selama berbulan-bulan.
"Ga usah teriak-teriak bego!!"
"Peh! Peh!! Anjing!! Kaos kaki lo kotor banget! Mana bau lagi!! Ga lo cuci ya?!!" Kesal si Ajeng.
"Iya, Ga gue cuci selama setengah tahun! Kenapa enak kan? Asin kan? Mamam tuh kaos kaki!!" Ejek Zidan dengan puasnya. Membuat Ajeng semakin marah.
"HEH! GU-"
"SSSST!! Ngapain lo gedor-gedor pintu gue? Hah?" Potong Zidan dan membuat maid ini semakin naik darah. Tentu saja marahnya maid ini membuat Zidan merasa puas. Stresnya yang menumpuk akhir-akhir ini menjadi sedikit berkurang.
"Humph!! Di cariin tuan besar noh!! Di tunggu di ruang makan" ucap Ajeng dengan nada tak ikhlas, lalu ia berlalu pergi.
Ngapain manggil gue? Ah! Keyaknya gue bakal jadi samsak tinjunya lagi. Haaah.. gini banget nasip gue. Batin Zidan.
_____
*******
___
Meja makan.Seperti biasa, Zidan duduk di kursi paling ujung. Suasana sangat hening. Beberapa waktu lalu Zidan sudah mencoba membuka suara untuk mencairkan suasana. Tapi malah di jawab dengan nada sangat dingin dari sang kepala keluarga, Chalmes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zidan
Dla nastolatkówElzydan Hridayesh sebagai protagonis. Protagonis yang satu ini tida bisa dipisahkan dari kata malas. Dan dipertemukan 2 orang sahabat yang super aktif. Dibalik kemalasan seorang Zidan ada kata lelah dibaliknya. Saat dirumah ia menjadi samsak tinju...