HALOOOO 😭😭😭
MAAF YAK LAMAAAA BANGET UPDATENYA.. SOALNYA BANYAK KERJAN SAMPE LUPA KALO ADA YAZAN YANG HARUS DIUTUSIN 😭😭😭☝🏻
Tolong tandain Typo karena ini ngetiknya ngebut... Soalnya mau revisi buat besok atau lusa.
Makasih banyak loh yang masih mau baca cerita ini ☝🏻😭😭😭
HAPPY READING 💙💙💙
***
Pagi-pagi hari, seperti biasa, kembali pada rutinitas awal, Yazan akan terus bersekolah, ya karena memang belum libur... mau apa lagi?
Saat ini Yazan sudah duduk di bangkunya, dia baru saja datang, tapi sepertinya Yazan terlalu pagi datang ke sekolah. Mengingat teman-temannya belum ada yang datang. Tetapi, itu tidak masalah, karena tidak lama kemudian teman-temannya datang satu-persatu. Diawali dengan si Kembar, Nono dan Nana. Lalu disusul Iyel dan Esa.
Pun dengan Injun yang datang berikutnya , dia berjalan sembari menggendong kuningnya. Dia meletakkan tas kecil itu dibangku yang memang tempat duduknya disamping Yazan, anak itu duduk dan diam sejenak, dia menatap Yazan lalu mengerjap mengerjap.
"Njan kenapa?"
Yazan menoleh lalu menggeleng. "Njan tenapa, tenapa?" Dia malah kembali bertanya. Tapi Injun hanya mengedikkan kedua pundaknya.
Tidak lama, mereka berkumpul dan selalu di meja Yazan juga Injun. Itu akan menjadi rutinitas pagi sebelum kelas dimulai.
"Halo teman." Mahesa melambai dan dibalas oleh yang lainnya.
Setelah saling bertegur sapa, tidak lama Ale datang dengan gaya yang keren. Tas baru, jaket baru, sepatu baru, dan segalanya serba baru. Maklum, anak orang kaya... Itu mampu menarik atensi para anak-anak kecil disana, termasuk enam kurcaci yang sedang berkumpul.
"Good morning." Sapa Ale dengan berbahasa Inggris yang mana hanya Esa saja yang mampu membalas sapaan tersebut.
"Wah.. Ale sepatu bayu ya?" Mata Esa menangkap sesuatu yang bersinar di sepatu Ale. Kelihatan benar-benar baru, sepatu tanpa noda itu terlihat mahal.
Ale mengangguk. "Daddy yang belikan." Ujar anak itu bangga dan tersenyum.
"Oh..." semuanya membeo. "Beli dimana? Beli di Indomaret kah?" Kali ini Iyel yang bertanya.
Ale menggeleng, dia menghembuskan nafasnya, lelah dengan Iyel. "Ale itu habis dari Singapura."
"Singapura?" Sahut mereka serempak.