Vote!
#Adwira_POV
Aku terus saja meninju pohon yang ada di hadapanku, ini… harus ku lakukan. Aku harus lebih tenang ketika bertemu pardhan.
BUGH…
BUGH…
"ARGHHH!!!" Aku semakin kalap, ini dia. Perasaan ini, aku benci pikiran ini. Aku malah memikirkan saat-saat bersenggama dengan pardhan.
"Komandan!, Komandan ngapain?!" Tiba-tiba sosok remaja yang sangat aku kenali menghentikan aksi ku.
Aku hanya menatapnya dan langsung berjalan pergi, namanya Farid. Dia bekerja di markas ku, alias menjadi OB, dia selalu mengantarkan kopi ke ruang kerja ku. Bukannya pergi farid malah mengejar ku "Komandan!, Komandan kenapa!"
"Farid!, Jangan ikuti saya!"
Dia hanya menggeleng saat aku bentak seperti itu "maaf tidak sopan komandan, tapi kalau komandan emosi. Masalah yang akan komandan hadapi tidak akan selesai… tenangkan diri komandan dulu…"
Aku hanya diam mendengar ucapannya "terimakasih, tapi saya bisa menghadapi masalah saya sendiri"
"Manusia mahkluk sosial ndan, siapa tau saya bisa bantu hehe"
"Saya di perkosa…" ucap ku sembari duduk di kursi taman "kenapa?" Bukannya mendapatkan jawaban, aku malah melihat wajah keheranan nya.
"Haha komandan bohong ya, siapa yang merkosa komandan. Cewek mana yang ke—"
"Dia cowok" ucap ku dingin.
Farid memandang ku kaget dan ikut duduk di samping ku "o-oke, kayaknya komandan gak bohong. Cuman… kenapa bisa?!"
selama satu jam penuh aku menceritakan kejadian nya, saking kalapnya aku hampir melempar kursi taman ini. Emosi ku menggebu-gebu saat bercerita.
Anehnya setelah selesai bercerita aku merasa sedikit lega "gimana?, Lumayan lega komandan?"
"Sama aja…" ucap ku emosi, aku melihat pardhan lari ke arah ku.
"Pak adhan!, Gimana kabarnya pak!" Sapa farid, aku langsung kaget saat itu juga. Mereka saling kenal?.
"w-wir pulang!" Pardhan menarik ku dengan paksa.
Aku mengunci lehernya dari belakang "dhan… sebelum semuanya makin parah. g-gua mau lu jangan deketin gua. oke?…"
"Wira!, Pardhan!" Bang gani langsung memisahkan kita berdua.
Aku melepaskan kuncian ku "g-gua minta maaf wir, g-gua…"
"gua maafin lu dhan, tapi. Gua minta kita istirahat dulu dan jangan saling bertemu…"
"gua sayang sama elu wir"
"GUA JUGA SAYANG SAMA ELU MAKANYA GUA GAK MAU INI TERJADI BANGS*T!. PAHAM LU!?!?"
Bahunya langsung bergetar hebat ketika aku bentak seperti itu, emosi ku langsung hilang saat itu juga bagaikan di telan bumi melihatnya. Aku menggeram emosi dan pergi meninggalkan mereka.
Aku tau…
Sekarang aku tau, bahwa trauma miliknya bukan karena kejadian kelam di waktu dulu. Traumanya bukan karena apapun.
Tapi dia trauma… pada ku.
Ini semua menjadi jelas, Bang gani bilang sebelum bertemu dengan ku emosinya selalu stabil. Emosinya tidak meledak tanpa sebab.
Dan selama lima tahun aku terus menanyai kabarnya, dia baik-baik saja. Berbeda sekarang saat bertemu dengan ku…
Akulah traumanya…

KAMU SEDANG MEMBACA
Serdadu 2 [MxM]
Roman d'amourTak terasa sudah 5 tahun, aku bertemu lagi dengannya. Ya, PARDHAN WIDARA. Bukannya senang aku malah merasa tidak nyaman, setelah aku memutuskan hubungan begitu saja selama 3 bulan kita menjalani. Dan kini kita malah tinggal serumah, karena sama-sama...