Bab 3: gara-gara Tato!

237 11 0
                                    

Hai kids this is your dad, your dad punya papah baru lohh awowkwowk. Tanpa banyak basa-basi langsung ke cerita nya cihuyyy!!!

#Pardhan_POV

"Lihat kebun ku penuh dengan bunga!, Ada yang putih dan ada yang tampan!" Gua menunjuk wira yang sedang main-main di halaman samping.

Rumah ini luas sekali, dan halaman nya juga. Mungkin ruang tamu rumah ini sama dengan garasi dua mobil yang kosong melompong.

Dan entah kenapa wira tiba-tiba ingin membersihkan samping rumah ini, di sana ternyata banyak tanaman bunga. Mulai dari anggrek, Bunga matahari, dan juga bunga… melati?! "w-wir, mending jangan tanam melati deh"

Wira hanya memandang gua heran "lah emang kenapa?, Wangi loh. enak nyium aroma bunga nya juga"

"l-lu suka bau melati?"

"Errr nggak juga sih, cuma ya enak aja wangi nya"

Akhirnya wira asik sendiri dengan cangkul dan arit nya, gua kadang-kadang membantu juga seperti buang sampah, atau pun memindahkan bunga "kalau lu berangkat, gua bosen berarti sendirian di rumah"

"Kayak di tinggalin setahun aja, cuma sebentar dhan. Jam 4 juga gua pulang"

gua bersandar di dinding sembari mengeluarkan rokok di saku celana, gua membakar rokok di sela-sela jari dan menghisap nya dalam-dalam.

"kalau mau lu bo—" gua hanya tersenyum sambil menahan asap keluar dari mulut gua "dhan, lu beli rokok lagi?"

"c-cuma sebatang wir, jenuh gua…"

"Jadi, penghibur lu rokok sekarang?"

Iya juga sih, gua hanya mengangguk dan lanjut merokok. Tiba-tiba wira mendekat "sini" gua memandang nya heran, wira mengambil rokok di tangan gua dan membuangnya ke tempat sampah.

Dia kembali lagi ke hadapan gua, dia meneliti bibi gua dari dekat "wir lu da—hmpp!!"

Tiba-tiba dia mencumbu bibir gua, bukan nya kaget gua malah keenakan dan membalas ciuman nya. Dia menyudahi ciumannya sambil menatap gua lekat "bibir lu gak berubah… tapi BAU ROKOK DHAN!!!"

"l-lagi dong wir, ketagihan gua hehe"

"Kalau mulut lu. Uhuk uhuk!. Bau rokok, gak mau gua!"

"j-jadi kalau gua gak Ngerokok lu mau ciuman sama gua?!" Gua menahan bahunya, dia malah panik dan melepas genggaman gua.

"y-ya, tapi ingat. Jangan ngerokok deket gua, ataupun di rumah ini"

Gua tersenyum dan mendorongnya hingga menabrak dinding "argh!, Dhan. Sakti woi!"

Cup…

Gua kembali mencium bibirnya, rasa ini. Ini dia, gua merindukan rasa ini. g-gua lepas kendali, langsung gua mencium leher wira ganas "d-dhan!, s-stop dhan!" Dia menahan kepala gua agar tidak mendekati lehernya lagi. Wira menatap gua sayu, dia hanya memalingkan wajahnya dan kembali membersihkan halaman

*****

#Adwira_POV

Anj— oke sabar, gak boleh. Aku gak boleh marah.

Jujur aku kelepasan tadi, bibir nya serasa menarikku untuk menciumnya nafsu. Aku yakin wajah ku seperti kepiting rebus sekarang "gua minta maaf dhan… gua yang pertama nyosor bibir lu. Tapi anggap aja gak ada apa apa…" aku menoleh ke belakang, pardhan tidak ada di sana "dhan!, Lu kemana dhan!"

"hm gua disyini!" Pardhan muncul dari balik jendela sambil mengunyah sesuatu.

"Makan apa lu?"

"Hm ini" dia menunjukkan toples berisi roti ku "roti, mau?"

Serdadu 2 [MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang