Fanfiction Muichiro

Mist (Second)

Sambungan dari Mist (First)

1. Mari menjadi partner!

Giyu merasa sangat tidak nyaman setelah pertemuan hashira kemarin. Semalam ia patroli sendirian seperti biasa, dan kini ia merasa bahwa dirinya kurang sopan telah mengabaikan perintah Oyakata-sama. Seharusnya, dia menghargai perintah dari Oyakata-sama untuk bekerjasama dengan hashira lain, tetapi dia tidak ingin mengajak Shinobu sebagai rekannya.

Shinobu sangat menjengkelkan bagi Giyu, itulah sebabnya ia tak mengajak pilar serangga itu untuk bekerjasama. Sedangkan, Muichiro adalah remaja pendiam dan mungkin tidak akan cocok dengan Giyu. Namun, meski begitu sekarang Giyu memutuskan untuk mengajak salah satu di antara mereka. Dia langsung berpikir untuk mengajak Muichiro saja, daripada harus satu tim dengan Shinobu yang memiliki sifat menyebalkan.

"Apa? Untuk apa kau mengajakku bekerjasama?" tanya Muichiro.

Sesampainya di kediaman hashira kabut, Giyu langsung mengajak anak itu untuk menjadi rekan. Ia berharap respon anak itu akan baik pada ajakannya.

"Ini perintah Oyakata-sama yang kemarin. Kau masih ingat, kan?" tanya Giyu.

"Eh? Oh, iya ... perintah Oyakata-sama, aku ingat," gumam Muichiro.

Muichiro hanya terdiam setelah itu. Ia terlihat melipat kertas origami dan membuat beberapa bentuk lucu dari kertas itu. Giyu menatap lantai kediaman Muichiro yang dipenuhi dengan origami, juga di meja ada beberapa hasil karya Muichiro yang terlihat menggemaskan.

"Dia memang masih anak-anak," batin Giyu.

"Bagaimana, Tokito? Kau mau menjadi rekanku? Ah, ataukah kau sudah menjadi rekan Shinobu?" tanya Giyu mengejutkan Muichiro yang dari tadi hanya diam.

"Oh, aku tidak bicara apapun kepada Kocho-san dari kemarin, aku pikir kalian sudah jadi rekan," jawab Muichiro.

Giyu menghela nafas. Ia setidaknya memiliki harapan untuk berpasangan dengan anak kecil itu, dibandingkan harus menjalankan misi sendiri atau menjalankan misi bersama Shinobu.

"Lalu, kalau begitu, apa kamu mau bergabung denganku?" tanya Giyu.

Muichiro hanya menggeleng pelan.

Giyu merasa putus asa hanya dengan gelengan kepala Muichiro. Ia tak sanggup melanjutkan percakapan itu karena mereka berdua memang kurang cocok dalam berkomunikasi. Giyu yang tak bisa mengatakan apapun lagi, hanya bisa pergi dari sana. Ia tak punya pilihan lain untuk mengajak Shinobu menjadi rekannya.

"Ara-ara, rupanya kau yang duluan mengajakku. Kenapa tidak dari kemarin saja, Tomioka-san? Kau sebenarnya tak mau jadi rekanku, ya? Kau terpaksa, ya?" tanya Shinobu dengan nada seperti mengejek.

Giyu hanya diam tak menanggapi.

"Baiklah, karena kau yang pertama mengajakku, aku akan menerimanya. Hm, awalnya aku mau menjadi rekan Tokito, tapi aku terikat dengan perkataanku sebelumnya. Di mana aku akan menjadi rekan oleh orang yang pertama mengajakku. Dan, ya! Kau yang pertama, Tomioka-san, lucu sekali. Akhirnya, kita akan punya banyak waktu untuk berbicara. Aku akan membahas beberapa gosip hashira tentangmu. Kau pasti akan suka!" kata Shinobu sambil tersenyum.

Senyuman Shinobu terlihat sangat lembut, tetapi bagi Giyu itu sangat menjengkelkan.

"Ya, ya, aku penasaran kenapa kau memutuskan untuk mengajakku? Kenapa tidak Tokito saja? Ah, apa kau sudah mengajaknya tadi? Dia menolakmu, kan? Hm, aku rasa Tokito membencimu, Tomioka-san. Tidak salah lagi kalau Tomioka-san dibenci semua orang!"