episode 14

31 12 8
                                    

"Segitu doang tenaga lu? Yaaahhh Payahhh banget" Ucap Temannya Korban

Fandy "Siapa bilang Tenaga gw cuma segitu doang? Engga ya Tenaga gw ga segitu itu aja, Sekarang Rasakan Tendangan maut Messi"

Fandy menonjok Para preman dengan Tendangannya

"Bangsat kau setan"

Beliau mengambil senjata api dari punggungnya lalu mengarahkan Pistol nya ke Fandy

"Sekarang rasakan ini"

Duuuaaaarrr 

Fandy menghindari tembakan dari beliau

Fandy "Untung Ga kena"

Beliau kesal karena arah tembakan darinya tidak berhasil lolos ke Fandy  Beliau tidak mau menyerah kepada Fandy, beliau dan teman-temannya akan segera memukul Fandy dengan satu batang kayu pohon

"Lo lebih baik menyerah dari kita atau engga lo akan mampus di tangan kita"

Fandy "Saya tidak akan menyerah duluan selagi kalian masih ada disini"

"Oh masih mau nantangin kita ya? Guys seranggg diaaa"

Akhirnya Samuel telah tiba untuk menolong Fandy menghajar para preman suruhan Nayla

Brakkk

Para preman tersungkur ke jalanan saat ditabrak oleh motornya Samuel

"Woi Lo siapa berani nabrakin Kita? Lo mau cari mati? "

Samuel "Cari mati? Bukannya lo yang mati di tangan gw? Sini maju lo pada gw ga takut sama kalian"

Fandy menghampiri Samuel

Fandy "Samuel, Lo ngapain ada disni?"

Samuel "Gw disini mau nolongin lu, Gw terpaksa lakuin ini karena Ziva menyuruh gw untuk membantu lu"

Fandy "Oh gitu, Kita hajar aja mereka semua"

Samuel "Sip, Woi Sini lu pada Hajar gw beraninya kok cuma satu orang doang"

"Oh sekarang ada temannya ya, Guys kita serang mereka sampai mereka mencair seperti es batu"

Fandy & Samuel menghajar para preman sampai mereka menyerah

Ziva "Duh Fandy sama Samuel gimana ya mereka apakah berhasil menghajar preman apa tidak"

Ziva khawatir kepada mereka berdua, Ziva tidak mau kalau Fandy & Samuel diroyok oleh sejumlah preman disana

Shasa "Lo harus tenangin diri lo sini Ziv, Mereka ga akan kenapa-napa kok, Masa laki-laki lemah sih"

Ziva "Lo bayangin aja dua orang menghajar 12 orang tentunya kalah lah seperti Fandy dan Samuel yang menghajar 12 preman disana pastinya mereka kalah dikeroyok para preman bajingan itu, terus kalau mereka kalah gw cuma diam aja gitu? Ya engga mungkinlah Masa teman sendiri ga mau menolong teman butuh bantuan sih "

Shasa "Cuma Teman atau demen nih?? Siapa yang lu demenin dari mereka berdua?"

Ziva "Apasih Lo Sha Asik banget, Gw ga mungkin suka sama teman sendiri apalagi mereka"

Shasa "Ah yang bener"

Ziva "Iya beneran"

Fajri melihat Ziva dan Shasa berdiri di pinggiran jalanan, Setelah itu Fajri memberhentikan motornya ke pinggiran jalan

Fajri "Lah itukan Ziva sama Shasa, Mereka ngapain berdiri di pinggiran jalan? Gw nyamperin ah"

Tin tin

Ziva & Shasa Menggerakkan kepalanya ke samping

Ziva "Eh Fajri"

Shasa "Buset baru nyampe sini "

Fajri turun dari motornya

Fajri "Kalian ngapain berdiri disini? Fandy sama Samuel kemana emangnya? "

Ziva "Fandy dan Samuel sedang berantem sama sejumlah preman disana"

Fajri "Yaampun, Premannya banyak engga? "

Ziva "Lumayan ada 12 orang"

Fajri "Buset berarti mereka berdua berantem sama 12 preman dong? "

Ziva "Ya iyalah makanya gw khawatir takutnya ada kejadian yang kurang sedap dari mereka"

Shasa "Memangnya lo ga mau nolongin mereka? "

Fajri "Boro-boro nolongin teman baru lihat doang udah lari duluan"

Shasa "Yaelah Lemah banget lo jadi laki-laki"

Fajri "Emang udah begini dari lahir mau gimana lagi"

Samuel dan Fandy berhasil menyerang 12 preman sampai mereka menyerahkan diri kepada Samuel & Fandy

Samuel "Nyerah juga mereka"

Fandy "Haha iya nyerah juga mereka"

Samuel "Yaudah Fan kita harus cabut dari sini dan kita juga harus nyamperin Ziva dan Shasa pergi ke sekolahan"

Fandy "Emangnya Ziva ada dimana sekarang?"

Samuel "Di pinggiran Jalan dekat Lampu merah "

Fandy "Baiklah gw akan nyamperin Ziva Pergi ke sekolah"

Fandy menyalakan motor gedenya

Bersambung.....

See you in next time and jangan lupa vote dan komen cerita ini!









PILIH CINTA ATAU TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang