Bab 4. city ​​romance

35 22 18
                                    

Hai guys..

Saya kembali lagi untuk menghibur kalian semua, maaf lama gak muncul😔

Tenang untuk kalian, episode malam ini spesial buat kalian.

⚠️BACANYA PELAN-PELAN SAJA YA

Saya harap kalian suka
.
.
.
.
.

✦𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ✦

Di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur, Kiran, seorang perempuan berparas menawan dengan sorot mata yang tajam. Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Dia melirik layar dan tersenyum melihat nama yang tertera, Bintang.

Ya, dia baru saja mendapatkan nomor telepon bintang. Ia mendapatkannya h-1 sebelum mereka akan menonton konser terkenal di kota. Dan saat ini bintang meneleponnya mengatakan kalau sudah berada di depan rumahnya

"Gue berangkat dulu ya" Ucap kiran pada bella

Bella sejak tadi sudah berada di rumah kiran, ia ingin tahu sahabatnya ini akan pergi menonton konser bersama penulis favorit mereka berdua.

"Iya, gue juga ikut lo keluar, mau pulang juga" Ucapnya, tak hanya ingin pulang saja, ia juga ingin melihat seberapa tampannya seorang bintang pradipta pada malam hari ini.

Sesampainya di depan, mereka melihat seorang laki-laki yang tengah duduk di atas motornya, dengan style anak motor menambah ketampanan bintang. Motor yang ia gunakan adalah Kawasaki W175 Bratstyle.

Bintang tersenyum kala melihat dua sosok perempuan yang baru saja keluar dari rumah minimalis tersebut. "Kir, lo beneran gak mau gue gantiin" Ucap bella dengan spontan dikala melihat wajah bintang, sungguh ini sangat menggoda keimanannya.

Kiran ikut tersenyum dibalik maskernya menatap bintang, lalu ia berjalan mendekati bintang. "Nunggu lama nggak? Maaf ya"

Bintang menggelengkan kepalanya, "enggak kok, itu temen kamu?" Tanya bintang seraya menatap bella, bella yang ditatap pun tersipu malu

Kiran mengiyakan pertanyaan dari bintang, setelah nya kiran mengajak bella untuk kenalan dengan bintang, tak lama bella pun pulang.

Kiran mengingatkan pada bintang bahwa harus memakai masker, jika tidak para fans dari bintang akan tau jika bintang pergi bersamanya.

Mereka berdua menyusuri jalan-jalan kota yang bermandikan cahaya lampu, dan bermodalkan motor Kawasaki W175 Bratstyle milik bintang, malam hari ini mereka terlihat begitu romantis.

Sepanjang jalan banyak yang mereka ceritakan, mulai dari hal konyol hingga hal yang cukup serius. Sampai mereka tidak sadar kalau sudah berada di lokasi tempat konser itu berada

mereka di sambut oleh gemerlap cahaya dan suara musik yang menggema. Mereka berdua berjalan masuk, bergandengan tangan, siap untuk menikmati malam yang penuh dengan musik dan tawa. Mereka berharap setelah ini tidak ada berita tentang mereka yang sedang menonton konser bersama.

Mereka sangat menikmati lagu yang dibawakan oleh salah satu band terkenal, mereka berdua juga menyanyi bersama dengan riang gembira. Terlihat dari wajah mereka berdua yang sama-sama terpancar kebahagiaan.

Mereka terus bernyanyi, bergandengan tangan dan bergoyang mengikuti irama musik.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Suara dentuman musik terus terdengar di telinganya, ia tak henti hentinya menatap lurus. Jika penonton lainnya asik bergoyang mengikuti irama musik disertai nyanyian berbanding balik dengan dirinya yang sejak tadi hanya diam tak berkutik menatap lurus ke arah penonton.

Ingin rasanya ia pergi dari sini tapi apalah dayanya jika saat ini ia terjebak di ribuan penonton, tak lama air terus turun dari atas itu bukan hujan melainkan air dari pemadam kebakaran yang memang di sengaja untuk mencegah penonton kehabisan oksigen karena berdesakan.

Sepertinya ia salah sudah datang ke konser malam ini, lebih baik ia menerima ajakan dari temannya yang mengajaknya untuk nongkrong bersama tadi, ia menyesal saat ini.

Perlahan ia mundur dari sana, meski susah hal itu membuahkan hasil dirinya mulai merasa sudah berada di paling belakang, hingga akhirnya ia berhasil keluar dari ribuan penonton di sana.

Tak lama ia mengambil ponselnya untuk menghubungi temannya untuk menjemputnya, "jo, jemput gue" Ucapnya di telepon

"Baik baik lah di sana" Ucapnya sambil menatap konser tersebut, lalu tak lama ia tersenyum.

****

Pukul 11.00 tepat
Konser itu berakhir, bintang dan kiran tak langsung pulang mereka singgah terlebih dahulu di salah satu warung dekat dengan taman kota. Malam ini suasana di taman kota masih ramai banyak dari tongkrongan di sana yang masih sibuk bernyanyi dan bercanda ria.

Samar-samar kiran dapat mendengar nyanyian salah satu tongkrongan yang jaraknya tak jauh dari warung yang ia singgahi

Di hari yang indah
Hatiku terasa bahagia
Awal kita berjumpa
Dihiasi langit senja

Berjalan menyusuri kota
Ditemani motor tua
Berboncengan dengannya
Mimpi ini jadi nyata

Pergi ke taman kota
Duduk berdua dengannya
Saling bertukar cerita
Antara aku dan dia

Berjalan menyusuri kota
Ditemani motor tua
Berboncengan dengannya
Mimpi ini jadi nyata

Pergi ke taman kota
Duduk berdua dengannya
Saling bertukar cerita
Antara aku dan dia

Kiran bisa melihat mereka masih bernyanyi dengan gembira padahal sudah larut ia sesekali melihat ke arah jam analog nya jam menunjukkan pukul setengah dua belas, jam tidurnya sudah terlewat satu jam sebelum nya.

Kiran adalah tipikal orang yang gampang sekali untuk tidur, jika saja sekarang ia sudah berada di kasur empuknya itu sudah di pastikan jika ia sudah terlelap tidur.

Dan saat ini untuk pertama kalinya ia tidak mengantuk sama sekali, padahal kalau di pikir pikir lagi jika sudah terkena angin malam ia juga akan tertidur. Tapi berkat bintang yang sepanjang jalan mengoceh tak henti hentinya membuatnya tak mengantuk sama sekali.

Bintang menatapnya, "habis ini pulang kan?" Kiran mengangguk, sepertinya ia sudah mulai merasa mengantuk mungkin karena kelelahan tadi.

Setelah mereka makan, mereka berdua pun pulang dengan kiran yang terus menguap bintang pun memberikan jaket kulitnya pada kiran untuk menutupi tubuh kiran agar tidak terkena angin malam.

"Kalo ngantuk tidur aja, jangan lupa pegangan takut jatuh nanti" Ucap bintang sebelum menyalakan motornya, kiran hanya bisa mengangguk sepertinya ia tak bisa menahan rasa kantuk nya kali ini.

Dengan memeluk bintang dari belakang dan menaruh kepalanya pada pundak bintang membuat tidur kiran semakin nyaman. Bayangkan saja jam seperti ini netizen masih berkeliaran pasti besoknya mereka berdua akan menjadi topik trending, tapi itu tentu tidak akan mungkin terjadi.

Malam ini terasa begitu panjang, momen malam ini menjadikannya kenangan antara seorang penulis terkenal dengan seorang penggemarnya. Yang awalnya mereka berdua tak saling kenal hingga kini mereka bisa pergi keluar bersama meski dengan sembunyi dari sorot kamera yang ada dimana-mana.

Sesampainya di komplek rumah kiran, kiran terbangun meski berat untuk bangun demi kasur empuknya ia harus bangun. Bintang mengantarkannya dengan selamat sampai tujuan ia juga tak lupa mengembalikan jaket kulit milik bintang, setelah berpamitan ia mengucapkan banyak banyak terimakasih pada bintang karena sudah baik sekali padanya malam ini.

















Bagaimana sama episode malam ini?

Sampai jumpa di episode berikutnya👋

Jangan lupa beri vote agar lebih cepat updatenya cerita ini, trimksh.

langit, 我爱你 wo ai niTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang