Bab 5. Hanging out

40 24 28
                                    

Hai semua..

Malam ini, saya akan menghibur kalian lagi lewat cerita ini😉

Sudah lama tidak update, kalian apa kabar? Masih setia menunggu update cerita ini?

Tidak usah lama lama

Saya harap kalian suka
.
.
.
.
.

✦𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ✦

Malam hari di sebuah warung kopi kecil yang terletak di sudut kota. Menjadi tempat tongkrongan favorit para pemuda, Tempat ini memiliki suasana yang hangat dan nyaman. Dari luar, warung ini tampak sederhana dengan dinding kayu yang sudah sedikit lusuh oleh waktu dan cuaca. Namun, itulah yang membuat warung ini memiliki daya tarik tersendiri.

Di dalam, aroma kopi yang harum langsung menyambut setiap pengunjung. Ada beberapa meja dan kursi kayu yang disusun rapi, cukup untuk menampung pengunjung yang datang. Di sudut ruangan, ada sebuah rak buku kecil yang berisi berbagai jenis buku, mulai dari novel hingga buku petualangan.

Lampu-lampu kecil yang menggantung di langit-langit memberikan cahaya yang hangat dan menenangkan. Cahaya dari lampu tersebut menerangi setiap wajah yang hadir, menampilkan ekspresi yang jujur dan tawa yang tulus.

Disini lah aku dan teman-teman ku sering berkumpul, kami jadikan warung tersebut sebagai tempat tongkrongan favorit kami, apalagi di sana terdapat wifi yang membuat kami semakin malas untuk beranjak dari sana.

Di tongkrongan inilah juga menjadi tempat pelarian dari hiruk pikuk dunia. Tempat kami bisa menjadi diri kami sendiri.

"Mak, mie kocok milik bima mana?" Tanyaku pada pemilik warung yang biasa di panggil Mak Romlah oleh pengunjung yang datang kesini.

"Sabar atuh bim, baru juga di buatin" Ucap Mak Romlah dengan logat khas Sundanya, memang Mak Romlah ini keturunan sunda

Bahu Bima di pukul boni, "gak sabar banget, lagian ngapain kesini katanya tadi mau nonton konser, gak jadi?" Tanya boni, membuat mood nya hancur kali ini

"Asem banget tuh muka, ditanya gitu doang" Sahut bumi saat melihat perubahan wajah Bima setelah di tanya seperti itu

Aku menghela nafas, "yaelah emang gak boleh kesini? Lagian ni warung bukan milik lo juga" Ucapku dengan ketus

"Ada gerangan apa bro? Kenapa jadi gampang bete gini sih, ini bukan Bima yang gue kenal coy" Sahut boni

Bisa dibilang Bima ini selalu ceria di depan teman-temannya, bahkan sering mengeluarkan lelucon untuk mencairkan suasana di tongkrongan, dan yang pasti tidak gampang bete seperti saat ini. Ini bukanlah Bima yang biasanya.

Di tongkrongan ini ada lima orang, salah satunya Bima. Ada orang yang paling dekat dengan Bima yaitu Jojo, di lanjut teman lawaknya Bima yaitu Boni, Aryo dan terakhir Bumi. Mereka semua memiliki karakter yang berbeda-beda.

Jojo adalah orang yang paling dekat dengan Bima, jadi jika ada apa-apa selalu jojo yang harus menjadi orang pertama sebagai pendengar ceritanya.

Kalau Boni untuk Bima itu sebagai teman lawaknya mereka sering membuat lelucon bersama, meskipun itu akan berakhir garing.

Lanjut ada Aryo, sosok ini agak berbeda dengan teman-temannya ia lebih pendiam dan cukup tertutup perihal kehidupannya jadi sering dari mereka yang belum banyak mengetahui kehidupan si aryo ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

langit, 我爱你 wo ai niTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang